Yin Shaojie terus mendominasi dan lidahnya pun terus bergeliat. Xiaoxiao hanya bisa memenuhi hasrat Shaojie dengan canggung.
Mu Xiaoxiao merasa bahwa ciuman itu sangat panas sehingga membuat suhu tubuhnya pun ikut naik.
Meskipun air dari pancuran di atasnya cukup hangat, tapi dinding di punggungnya terasa dingin.
Itu seperti kombinasi es dan api.
Tapi yang paling tak tertahankan adalah bagaimana bibir Shaojie terus menciumnya tanpa henti seolah-olah akan melelehkannya dengan suhu yang panas.
"Xiaoxiao ..." Suara Yin Shaojie menjadi lebih serak.
Setelah melepaskan bibirnya, Shaojie mencium dagunya dan terus turun.
Mu Xiaoxiao hanya bisa menggerakan kepalanya sedikit ke belakang saat Shaojie menggerakkan bibirnya turun ke lehernya, dan lidahnya yang panas menjilati tulang selangkanya dengan lembut.
Ketika menyadari bahwa dia turun lebih jauh, Mu Xiaoxiao dengan cepat memegang tangannya dengan malu-malu.
"Jangan ..."
