Setelah pulang sekolah, Ma Ri dan teman-temannya ingin pergi ke cafe langganan mereka. Sesampainya disana.
"Bagaimana nanti tugas kita jika kita tidak berkomunikasi dengan namja-namja itu?," ucap Ha Na.
"Tenang saja. Kita diberi waktu 1 bulan untuk mengerjakan tugas ini. Jika kehilangan waktu 1 hari bukan berarti kita tidak mengerjakan tugas kan," ucap Soo Jung enteng.
"Aku mau ke toilet sebentar," ucap Ma Ri,
"Mau aku temani?," tawar Ji Won, "Ani.
Lagi pula aku bukan anak kecil yang harus ditemani ke kamar mandi," ucap Ma Ri kemudian meninggalkan mereka.
Setelah keluar dari toilet, tanpa sengaja Ma Ri menabrak seseorang.
"Mianhae, ahjushi. Tadi aku tidak melihat," ucap Ma Ri sambil menundukkan kepalanya.
"Gwenchana. Lagipula aku juga salah," ucap pria itu.
"Namaku Noh Kang Min. Kalau boleh tahu siapa namamu?,"lanjut pria itu sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Baek Ma Ri," jawab Ma Ri sambil menjabat uluran tangan Kang Min,
"Permisi, Kang Min ahjushi. Aku harus kembali," lanjut Ma Ri kemudian pergi meninggalkan Kang Min di sana.
"Kau lama sekali. Darimana saja kau? Apa kau tidur di toilet?," ucap Cho Rim.
"Tadi aku tidak sengaja menabrak seorang namja," jawab Ma Ri.
"Apa dia tampan?," tanya Se Na.
"Lebih baik kau tidak usah tanya hal itu. Karena bagi Ma Ri semua pria sama saja, biasa saja," timpal Ji Won dengan menekankan di kata 'biasa saja' dan Se Na hanya mendengus kesal karena apa yang dikatakan Ji Won.
"Itu mereka! Kenapa mereka mengikuti kita?," ucap Soo Jung sambil menunjuk ke arah 16 namja, teman sekelas mereka. Sontak hal itu membuat teman-temannya mengikuti arah telunjuk Soo Jung. Dan benar saja bahwa mereka juga ada disini. Saat mereka masih menatap 16 namja itu, tiba-tiba ada yang mengagetkan mereka,
"Baek Ma Ri!," "Kang Min ahjushi!," jawab Ma Ri yang langsung mengalihkan pandangannya ke orang yang baru saja memanggil namanya.
"Jadi kau kesini bersama teman-temanmu?," tanya Kang Min yang hanya dibalas anggukan oleh Ma Ri.
"Perkenalkan ini temanku, Hong Ji Soo," ucap Kang Min sambil memperkenalkan temannya yang hanya dibalas senyuman oleh Ma Ri.
"Kalau begitu kami pergi dulu. Semoga kita bisa bertemu lagi nanti," ucap Kang Min kemudian dia dan temannya pergi. "Siapa mereka? Sepertinya mereka mengenalmu," tanya Sam Dong.
"Ahjushi yang menyapaku tadi adalah namja yang aku tabrak," jawab Ma Ri,
"Mereka tampan sekali. Siapa nama mereka?," tanya Sam Dong lagi.
"Yang menyapaku tadi namanya Noh Kang Min dan temannya Hong Ji Soo," jawab Ma Ri. Kemudian mereka memakan makanan mereka yang sudah sampai.
Keesokan paginya di sekolah …
Di kelas 2-4 hanya ada 1 orang yaitu Baek Ma Ri dan dia sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba ada yang menyapanya,
"Annyeonghaseyo, Baek Ma Ri," kemudian Ma Ri menoleh dan mendapati Hyun Kyung di depannya.
"Eoh, annyeonghaseyo. Tumben sekali kau datang sendiri," sindir Ma Ri.
"Tadi yang lainnya sedang mandi, jadi aku berangkat duluan," jelas Hyun Kyung,
"Bagaimana dengan tugas kelompok kita?," tanya Hyun Kyung.
Kemudian Ma Ri menyodorkan kertas.
"Ini! Kertas ini isinya lagu pilihanku dan teman-temanku. Dan disitu aku juga sudah membuat tatanannya," jelas Ma Ri,
"Letaknya sih lumayan bagus. Coba aku bicarakan dengan yang lainnya," ucap Hyun Kyung setelah melihat isi kertas itu.
"Ma Ri-ya! Bagaimana jika nanti pulang sekolah aku ajak ke toko buku? Aku ingin membeli buku tentang musik,"lanjut Hyun Kyung yang hanya dibalas anggukan oleh Ma Ri.
Setelah itu teman-teman Ma Ri dan teman-teman Hyun Kyung datang.
"Hyung, ini kertas dari Ma Ri," ucap Hyun Kyung sambil memberikannya pada Woo Shin.
"Apa ini?," tanya Woo Shin.
"Usulan lagu dari Ma Ri dan teman-temannya. Dan itu juga ada penataan tempat untuk kita penilaian nanti. Jika kalian ingin merubahnya, aku bisa bicara ke Ma Ri," jelas Hyun Kyung.
"Sejak kapan kau dekat dengan yeoja kutu buku itu?," ledek Tae Yong.
"Baru saja. Memangnya kenapa? Hyung suka dengannya?," goda Hyun Kyung.
"Dia bukan tipeku, jadi buat apa aku suka padanya," ucap Tae Yong yang melanjutkan aktivitasnya lagi yaitu mendengarkan musik.
"Boleh juga usulannya," ucap Woo Shin yang mewakili semuanya yang menandakan bahwa mereka setuju. Kemudian bel masuk berbunyi dan Hwang ssaem masuk.
"Annyeonghaseyo, haksaeng. Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran tentang sejarah korea. Buka buku halaman 124," perintah Hwang ssaem dan pelajaran pun berlangsung.
"Kau jadi menemaniku ke toko buku, kan?," tanya Hyun Kyung yang berada di depan meja Ma Ri.
"Ne, jadi. Lagipula aku ingin membeli novel baru," jawab Ma Ri. Kemudian tanpa persetujuan Ma Ri, Hyun Kyung langsung menarik tangan Ma Ri untuk keluar kelas. Hal itu sontak membuat seisi kelas bingungdengan apa yang barusan terjadi.
Di kedai buku, Ma Ri menemani Hyun Kyung yang berada di rak buku khusus pengetahuan musik. Setelah menemani Hyun Kyung, mereka berdua pergi ke bagian novel.
"Novel apa yang ingin kau beli?," tanya Hyun Kyung pada Ma Ri.
"Aku ingin membeli novel misteri yang bercerita tentang vampir yang mencintai seekor werewolf," jawab Ma Ri.
Saat Ma Ri sudah menemukan novel yang ia cari, tiba-tiba Ma Ri terpaku pada satu novel dengan judul yang belum pernah ia lihat,
"Menurutmu ini bagus tidak?," tanya Ma Ri sambil menunjuk satu novel kepada Hyun
Kyung. Saat Hyun Kyung melihat judul novelnya, dia terkejut karena judul novel tersebut berkaitan dengan tugasnya,
"Kenapa kau diam saja? Novel Pecinta Diabolik ini bagus tidak?," tanya Ma Ri lagi dengan menyebut judulnya.
"Mianhae, tadi aku memikirkan sesuatu," ucap Hyun Kyung.
Kemudian Ma Ri meninggalkan Hyun Kyung sambil membawa 2 novel ke kasir.
"Kau mau kuantar pulang?," tawar Hyun Kyung.
"Tidak usah. Lagipula rumahku cukup dekat dari sini," jawab Ma Ri.
"Soal kertas itu, kami menyetujuinya," ucap Hyun Kyung.
"Syukurlah kalau kalian suka," ucap Ma Ri,
"Kalau begitu terima kasih karena mau menemaniku kesini. Aku pulang dulu," ucap Hyun Kyung kemudian melambaikan tangannya dan pergi dengan motornya.