CHAPTER II PART II
Der Beginn der Zerstörung
Disebuah ruangan yang megah, dengan dindingnya bercorak biru laut serta berbagai motif dan gambar pemandangan laut yang indah terpajang di dinding. Menghias langit terdapat gambar seseorang pria memegang Trisula yang sedang menaklukan naga laut.
Cahaya dari lampu sihir yang menghias ruangan tersebut semakin memancarakan keindahan dari motif dan gambar tadi.
Apabila orang memasuki ruangan itu, mungkin orang tersebut akan merasa tersihir oleh pemandangan ini dan merasa bahwa dirinya sedang berada didalam istana laut itu sendiri.
Berdiri di sepanjang dinding terdapat 25 pasukan, masing-masing dikiri dan kanan, berjumlah total 50 orang.
Mereka adalah orang-orang spesial yang memiliki kekuatan luar biasa dan 10 orang dari mereka adalah para keturunan pahlawan yang terpilih menjadi pengawal Kaisar.
Orang-Orang terpilih tersebut dipilih dengan seleksi yang sangat ketat. Seleksi tersebut hanya dapat dilewati oleh mereka yang telah melewati batas fisik manusia biasa.
Berdiri di bawah singgasana terdapat 4 orang yang merupakan para Jenderal Kekaisaran. Mereka adalah orang-orang yang terdiri atas berbagai kalangan yang berbeda pada awalnya. Rinciannya adalah sebagai berikut:
2 diantara mereka adalah keturunan pahlawan, 1 bangsawan, dan 1 orang biasa.
Kekaisaran Meeresreich adalah kekaisaran yang sangat mengakui prestasi dibidang militer dan teknologi. Karena hal inilah tidak jarang kalau ada rakyat biasa yang mampu berprestasi, dapat diangkat oleh Kaisar menjadi pegawai Istana atau bahkan dapat menduduki jabatan penting.
Walaupun sistem itu adalah sistem yang terkesan aneh untuk sebuah sistem kekaisaran ataupun kerajaan, karena biasanya hanya keturunan bangsawanlah satu-satunya yang boleh menduduki posisi didalam suatu kerajaan.
Tapi itu adalah sebuah sistem yang telah diterapkan oleh 2 kaisar yang pernah memimpin negeri itu.
Walaupun terkesan aneh dan banyak pertentangan diawal pemberlakuannya. Tetapi nyatanya sistem tersebut dapat diterapkan secara efektif. Bukan hanya efektif untuk menemukan seseorang yang berkompeten dikalangan rakyat biasa, tetapi sistem tersebut juga mendorong para bangsawan untuk menunjukan prestasi yang dimiliki. Sehingga persaingan yang positif terjadi diantara keduannya.
Meskipun demikian, tetap saja masih terjadi kesenjangan diantara Persaingan yang terjadi. Misalnya, Posisi pertama masih tetap diduduki oleh mayoritas keturunann Pahlawan. Para keturunan pahlawan ini mewarisi kekuatan dari berkah yang diberikan dewa ataupun kekuatan dari garis leluhur pahlawan mereka.
Kedua adalah para bangsawan. Para bangsawan banyak yang masih menduduki jabatan istana karena kepandaian dan kopetensi mereka. Hal itu disebabkan karena mereka lebih banyak mendapatkan pendidikan pemerintahan dan militer yang baik.
Kemudian barulah rakyat. Rakyat hanya mendapatkan pendidikan biasa dan tidak mendapatkan pelatihan kemiliteran sehingga hanya sedikit dari mereka yang menunjukan bakatnya dan menduduki posisi tinggi dimiliter dan Kekaisaran.
Keempat jenderal tersebut adalah;
Yang pertama adalah Jendral Alois Griswalda. Dia menduduki posisi jendral angkatan darat memimpin semua divisi Militer didarat berkekuatan 70.000 pasukan terlatih dan merupakan salah satu keturunan pahlawan yang terkuat yaitu Pahlawan Griswalda.
Jendral kedua adalah Huberta Erma Engleberta merupakan wanita berusia 28 tahun yang menduduki jabatan sebagai Jendral divisi khusus udara, yang memimpin divisi penyerangan dari udara berkekuatan 2000 pasukan sihir. Dengan rincian: 1000 penunggang naga kecil dan 1000 penerbang sihir.
Meskipun divisi ini hanya memiliki 2000 anggota tapi kekuatan dari divisi ini adalah kekuatan inti Kekaisaran dan merupakan pasukan terkuat. Dengan serangan sihir dari langit, menjadikan pasukan ini ditakuti oleh lawan-lawannya. Karena tidak mudah dijatuhkan dan dapat memberikan serangan fatal dari udara.
Pemimpin dari divisi ini juga adalah penyihir muda jenius yang menjadi satu satunya bangsawan Engleberta wanita, bahkan satu satunya wanita yang pernah menduduki posisi Jendral.
Dalam perang sebelumnya pun dia dapat membuktikan prestasinya. Dengan taktik serang cepat dan kejutan. Pasukannya berhasil menang dengan telak atas divisi udara musuh dan dapat membantu divisi darat, dengan hanya kehilangan 178 anggota.
Jendral ketiga adalah Jendral Karl Geneviv. Seorang rakyat biasa berusia 42 tahun yang berhasil mencapai posisi tertinggi dalam militer dibawah Kaisar. Dengan pengalamannya dalam Armada laut yang telah mengalami berbagai pertempuran, Dia berhasil mencapai peringkatnya yang sekarang. Angkatan laut kerajaan adalah angkatan laut terkuat didunia dengan kekuatan kapal mencapai 1000 kapal dengan anggota mencapai 50.000.
Karena memiliki wilayah yang berbatasan dengan laut dan sepanjang pantai maka wajar mereka memiliki armada maritim yang sangat kuat guna menjaga wilayah mereka. Tapi sayangnya divisi ini tidak memiliki peluang untuk menunjukan taringnya karena pada pertempuran sebelumnya tidak ada pertempuran laut yang terjadi.
Jendral terakhir adalah Jendral Eloy Norberta. Dengan anggota hanya berjumlah 300 orang, menjadikan divisi ini menjadi divisi dengan jumlah anggota paling sedikit. Walaupun menjadi divisi yang paling sedikit memiliki anggota, tetapi divisi ini menjadi divisi paling vital dari semua divisi karena divisi ini mengurusi masalah komunikasi dan pengumpulan informasi. Mereka menyebarkan 100 anggotanya sebagai mata-mata ditiap Negara dan kerajaan. Pada saat peperangan terjadi, 100 orang menjadi divisi komunikasi antar divisi dan 100 lagi tetap bekerja didalam kerajaan serta bertugas mengumpulkan dan melaporkan informasi yang telah didapatkan. Sehingga divisi ini menjadi divisi paling sibuk dalam keadaan perang ataupun non perang.
Seperti halnya pasukan khusus pengawal Kaisar, seleksi masuk divisi ini sangatlah ketat dan hanya orang yang ahli dalam sihir telekomunikasi infomasi dan sihir perubahan wujud saja yang diterima.
Pemimpin Divisi ini, yaitu Eloy Norberta sendiri adalah keturunan pahlawan Norberta yang memiliki bakat luar biasa dalam sihir pengamatan dan mata-mata. Walaupun namanya adalah Eloy (Orang terkenal dalam bertempur) tetapi Dia sangatlah jarang untuk terjun bertempur langsung dimedan perang. Karena keahlian dia sebenarnya berada dibidang sihir komunikasi dan pengamatan jarak jauh sehingga dia akhirnya ditunjuk untuk mengisi posisi ini.
Duduk didepan mereka adalah Kaisar yang memperkenalkan sistem ini berdasarkan sistem yang telah diwariskan oleh Kaisar sebelumnya.
Kaisar sebelumnya, yaitu Ellery Unna Roch Valdemar IX adalah Kaisar yang sangat tegas dan memiliki pandangan yang jauh ke depan. Dia berhasil membersihkan Bangsawan-Bangsawan yang korup dan bangsawan yang tidak memiliki kesetiaan ke Istana. Tetapi membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menuntaskan semua itu.
Saat Kaisar Ellery Unna Roch Valdemar IX telah memasuki usia senja, Dia telah menyerahkan jabatannya kepada putra Kedua nya yang masih berusia 18 tahun.
Putra pertama sang Raja telah Gugur pada pertempuran melawan bangsawan pemberontak yang menolak kebijakan sang Kaisar. Walaupun gugur, tetapi putra sang Kaisar sendiri telah memenangkan beberapa pertempuran dengan pasukannya, Naas pada pertempuran terakhir putra Kaisar terkena sihir yang dilepaskan oleh bangsawan pemimpin pemberontak dan kalah dalam pertempuran nya.
Tetapi berkat kepemimpinannya, pasukan pemberontak telah kehilangan sangat banyak jumlahnya, sehingga dapat ditumpas oleh anak kedua Kaisar yang masih sangat muda. Bangsawan serta para pemberontak tersebut tewas Dieksekusi setelah perang berhasil dimenangkan pihak kekaisaran.
Tidak berbeda dari ayahnya, bahkan bisa dibilang Dia lebih hebat dalam memerintah. Dia dengan cepat membersihkan Para bangsawanan yang dicurigai tidak memiliki kesetiaan kepada kekaisaran sebelum mereka sempat memberontak. Dan menyempurnakan sistem kenaikan jabatan berdasarkan prestasi yang dimiliki, yang memungkinkan siapa saja memperoleh jabatan tertentu berdasar prestasi yang dimiliki.
Oleh karena alasan itulah kebijakannya sangat didukung oleh mayoritas rakyat. Karena dengan hal itu, rakyat juga memiliki kesempatan untuk mengabdi kepada kaisar serta mendapatkan jabatan didalam kekaisaran.
Dengan hanya 2 tahun menjabat dia berhasil menyempurnakan sistem tersebut.
Dengan dukungan rakyat dan dukungan para bangsawan yang setia dan tidak ingin kalah bersaing dengan prestasi rakyat biasa, maka terciptalah sistem yang efektif dikerajaan tersebut.
Tidak hanya itu, setelah sistem itu dijalankan pembangunan pun dimulai.
Kekaisaran itu berhasil membangun berbagai bangunan di kota-kota dan berhasil membangun pelabuhan-pelabuhan besar guna mendukung perdagangan kerajaan.
Dia mendapatkan julukan kaisar muda jenius yang kejam. Kaisar Wilber Ovidia Roch Valdemar X.
"Katakan! Apa pemanggilan berhasil?''
"Ya yang mulia! Pemanggilan berhasil memanggil 5 orang pahlawan." Eloy Norberta menjawab pertanyaan yang ditunjukan ke Dia.
"Apakah mereka kelihatan kuat?"
"Mohon maafkan hamba yang mulia, saya belum bisa memastikan hal itu, tetapi dari energi sihir mereka saya bisa pastikan bahwa mereka memiliki bibit sihir yang luar biasa."
"Jadi begitu. Jadi pengorbanan kita tidak sia-sia. Baguslah"
Pengorbanan yang dimaksut adalah peperangan yang terjadi antara kekaisaran barat melawan kerajaan timur.
Pada perang terakhir korban tewas mencapai 45000 jiwa.
Pertempuran tersebut untuk memperebutkan wilayah pegunungan yang berbatasan dengan kekaisaran yang kaya akan emas.
Tetapi dibalik itu semua ada sebuah tujuan yang lebih penting dari segunung emas.
Tujuan sebenarnya dari pertempuran tersebut adalah mencapai korban sebanyak-banyaknya guna memangil para pahlawan.
Pemanggilan para pahlawan hanya dilakukan saat situasi sangat mendesak dan pengorbanan jiwa yang dibutuhkan sangatlah besar. Karena Syarat inilah, serta resiko kegagalan yang sangat tinggi, maka sihir ini masuk kedalam sebuah sihir terlarang. Walaupun pengorbanan besar dilakukan tetapi hal tersebut tidaklah menjamin mereka dapat memanggil pahlawan, karena peluang dari pemanggilan tersebut hanyalah 1 persen saja dan seringkali mengalami kegagalan.
Jadi pemanggilan yang berhasil memanggil 5 pahlawan sekaligus adalah keberuntungan dan prestasi yang tidak dapat diukur.
Kekaisaran mendapakan infomasi dari divisi intelejen komunikasi bahwa kerajaan akan melakukan serangan ke kekaisaran guna mendapatkan jumlah korban yang dibutuhkan untuk pemanggilan Pahlawan.
Mereka memutuskan untuk mencoba memanggil para Pahlawan karena Mereka mendapatkan ramalan bahwa para Raja iblis akan bangkit. Dan kemungkinan akan menyebabkan kekacauan bahkan kemungkinan akan menghancurkan setiap kerajaan.
Setelah Sang Kaisar mendapatkan berita itu, segera kekaisaran memerintahkan persiapan perang dan surat tantangan ultimatum terbuka kepada kerajaan untuk berperang memperebutkan wilayah pegunungan Gelber Berge, serta memerintahkan untuk melakukan ritual pemanggilan pahlawan juga.
Kaisar ingin mendapatkan pahlawan beserta pegunungan emas tersebut.
Alhasil Perang dapat dimenangkan kekaisaran dengan korban tewas mencapai 14 000 pasukan. Sementara musuh kalah dengan korban kurang lebih 31000 jiwa. Korban yang terhitung sangat banyak.
Sebenarnya Korban tersebut sangatlah besar mengingat Tentara kekaisaran adalah tentara berkualitas yang memiliki kemampuan militer prajurit terlatih, berbeda dengan tentara kerajaan yang mayoritas dikumpulkan dari wilayah-wilayahnya dan sebagian bukanlah prajurit murni melainkan hanya prajurit sukarelawan.
Tetapi dengan mengorbankan 14000 orang tersebut kekaisaran mendapatkan kekuatan militer dari 5 pahlawan beserta pegunungan penghasil emas yang berlimpah. Kaisar merasa sangat beruntung. Dikemudian hari kaisar mendapatkan berita yang menambah kesenangan dia.
"Betapa beruntungnya kita, Panggil para pahlawan itu kesini!" dengan tersenyum Kaisar memerintahkan kepada orang tersebut.
"Baik yang mulia." Eloy Norberta segera mematuhi perintah yang mulia dan memrintahkan salah satu anak buahnya untuk memanggil para Pahlawan ke ruangan Singgasana melalui sihir komunikasinya.
.
bersambung...
.