desy hanya berfikir, sekolah dengan benar, dapat nilai baik, dapat teman baik, maka kehidupannya akan baik baik saja. tanpa berfikir untuk memilih hidup yang penuh dengan spekulasi. sederhana. desy hanya mencari kebahagiaan yang dia inginkan. semua berjalan santai seperti biasa. desy dengan sabar menunggu hermy bersiap2. setiap mau berangkat sekolah tak lupa desy selalu menjemput hermy, dan hermy selalu saja membuat desy menunggu. tak mengapa bagi desy, entah sejak kapan hal itu terjadi, dan kini menjadi sebuah kebiasaan. desy hanya berfikir dia perlu berbuat baik dan menjaga hubungan pertemanan itu dengan baik. tak heran desy mudah akrab dengan keluarga hermy. sebaliknya...hermy hanya beberapa kali mengantar desi ke kostnya. hal itu cukup memberinya kebahagiaan memiliki teman yang baik.
dari segi fisik, desy bukanlah orang yang bisa dibilang cantik. dengan hidung tomat dan rambut keriting pendeknya, siapa yang bakal melihatnya. bisa dibilang untuk tampil canti pun desy tak bisa. bahkan walaupun dia telah berlama lama didepan kaca tak banyak yang berubah dari dirinya. setidaknya begitu fikir desy, sehingga tak pernah sedikitpun dia berfikir untuk bisa ikut kegiatan yang menarik perhatian orang banyak. saat itu menjadi osis (1) adalah sebuah kebanggaan, kalau tidak cantik pastilah tampan. barulah kecerdasan menjadi pertimbangan selanjutnya. jadi tak heran, setiap orang yang terpilih menjadi osis tentunya akan menjadi orang yang dianggap waaaaahhhh....begitu spesial dan beruntungnya dia bisa lari dari guru dan pelajaran yang mematikan dikelas hanya untuk sebuah rapat.
tak banyak yang spesial, semua berjalan seperti biasa. seiring waktu bertambah pula teman yang desy miliki, tak hanya hermy. bahkan satu deret sudah mengenalnya. bercengkrama bersama, bermain dan belajar bersama seperti yang dia inginkan sebelumnya. disamping itu, disisi kelas yang lain yang tak terjamah oleh desy karena tanpa mereka sadari, mereka telah membuat segerombolan sendiri sendiri tanpa disadari. dimana berkumpullah orang orang luar biasa pintar dan mereka yang diatas rata rata. bukan berarti desy tak pintar tapi dia tak tahu sebatas apa dia dibanding mereka.
salah satu dari kumpulan genius itu ada seorang yang cukup menarik buat desy hanya saja dia tak cukup mengenalnya. bahkan hanya sekedar tau namanya. ironis disaat mereka berada dalam 1 kelas yang sama. desy hanya berani menolehnya ketika memang kebetulan itu ada, tak ada niat baginya untuk hanya sekedar mencuri kesempatan itu. hal itu dia terapkan kepada semua orang lelaki yang menurutnya nyaman untuk di pandang.
tetapi di hari yang lain hal itu tak perlu dia pedulikan lagi, dimana saat itu tiba tiba teman yang dikenalnya tak lama ini memberitahukan padanya sesuatu. sesuatu yang tak pernah berani dia fikirkan. bahkan sebelum dia memberitahukan hal itu padanya, deret itu menjadi semakin sedikit ramai riuh. apa yang terjadi sebenarnya?kenapa meraka semua begitu ribut dikelas? hingga tersampaikan alasan kenapa semua itu terjadi. desy pun bingung antara sadar dan tidak. benarkah apa yang dia dengar sekarang itu?benarkah semua itu. dan siapakah yang dia maksud. desy pun bertanya pada velma sang pembawa berita, siapa dia velma?