Akhirnya malampun tiba, dengan berjalan beriringan melintasi jalan setapak yang cukup ramai, suasana canggungpun menyelimuti mereka.
Varell sebenarnya ingin menggandeng tangan Mia tapi Mia selalu saja menarik tanganya ketika tangan mereka bersentuhan secara tidak sengaja.
"Varell.. apa kamu yakin?" Mia menghentikan langkahnya tiba-tiba membuat Varell ikut menghentikan langkahnya.
"Kenapa harus ragu? Kamu merindukan Luna bukan?" Varell balik bertanya kini.
Mia terdiam, ia melihat bagaimana lampu bersinar menerpa menara London yang sudah terlihat semakin jelas kini, langkahnya masih berat, ia menjadi semakin tidak nyaman karena sepertinya Varell terlihat sedikit antusias dibandingkan dirinya yang takut menjadi risih karena suasana pasti akan terasa canggung nanti.
Mungkin Varell merindukan Luna lebih dari pada kencan ini sendiri, Mia mencoba membuang pikiran yang tiba-tiba menyusup dan membisikannya kalimat yang membuat ketenangannya semakin goyah.