Varell membawa Mia memasuki pusat perbelanjaan, sampai saat ini Mia belum tahu jika Varell telah membeli sebuah rumah.
"Untuk apa kita kesini? Harusnya kita mencari apartemen.. tagihanmu akan menggelembung jika kita terus menginap di hotel, Varell." Mia berceloteh dan ocehannya terdengar seperti omelan ibunya membuat Varell hanya dapat tersenyum.
"Aku sudah membeli sebuah rumah." Ucap Varell tersenyum malu, ia menggaruk tengkuknya saat Mia menatapnya tajam seperti ini.
"Kamu bercanda?"
Varell terdiam tidak mampu menjawab, tatapan Mia mengintimidasinya saat ini.
"Kamu kan yang bilang menginginkan rumah yang memiliki halaman bunga." Varell membela diri.
Wahh.. Mia menarik nafas kesal, mengapa kini Varell malah melimpahkan semuanya padanya.
"Kapan aku mengatakannya?" Elak Mia tidak terima.
"Aku bertanya padamu semalam dan kamu menjawab seperti itu." Balas Varell yang mulai kesal, mengapa Mia begitu marah padanya.