Varell keluar dari dalam kamar dan melihat tidak ada siapapun di dalam rumah, kemana semua orang pergi.
Ia kemudian berjalan keluar tapi tidak ada siapapun jadi ia memutuskan untuk mencari orangtuannya di rumah paman dan Bibi Mia.
Sedangkan Mia baru saja selesai mandi, rambutnya masih basah dan ia masih mengeringkannya menggunakan handuknya.
Ia kemudian duduk diatas tempat tidur Varell dan matanya memandang kesegala sudut.
Kamar ini terlihat sederhana dan jauh lebih sempit dari pada kamar apartemen milik Varell di Jakarta tapi suasana sejuk disini membuat kamar ini terasa sangat nyaman walau tanpa pendingin ruangan.
Tapi pandangannya seketika teralihkan saat ia melihat selembar kertas yang terselip disela laci milik Varell.
Ia melihat sekeliling, hanya ada dirinya di dalam kamar dan karena merasa penasaran maka ia meraihnya.
Sebuah foto masa sekolah Varell saat masih SMA.