Varell tengah termenung sendiri di atas kamar hotelnya sambil menatap jendela yang terbuka, pandangannya tertuju pada lautan yang menimbulkan suara dari deburan ombak yang menenangkan.
Ia menoleh sesaat, Mia masih terlelap dengan selimut menutupi tubuh polosnya. Rasa bersalahnya kembali muncul bersama dengan ketakutan jika mengingat tentang kebohongannya mengenai Vinny pada Mia.
Sekali lagi ia menghela nafas berat, tapi Varell sungguh tidak sanggup mengatakan dengan jujur dan meminta maaf pada Mia mengenai Vinny, bagaimana jika Mia marah jika ia mengetahui kebenaran kalau Vinny adalah dirinya. Varell tidak akan sanggup bertahan jika Mia kembali meninggalkannya.
"Sayang.." Dekapan hangat dari tubuh Mia yang memeluknya dari belakang secara tiba-tiba membuyarkan lamunan Varell.
"Kenapa tidak tidur? Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Mia, Varell membalikkan badannya dan tersenyum hangat.
