"Kalau begitu bolehkah aku tidak ikut kembali ke London denganmu?"
Kalimat pertanyaan Mia terus menerus terngiang dikepala Varell. Sampai saat ini ia masih tidak bersuara dan tetap duduk terdiam ditempat tidurnya.
Suara pintu terdengar terbuka, Varell tidak menoleh. Pikirannya masih berkecamuk gelisah. Ia takut jika Mia akan memaksanya dan ia tidak sanggup untuk menolaknya.
Varell tidak ingin berpisah walaupun sementara. Ia ingin terus bersama dengan Mia dalam keadaan apapun dan dimanapun.
Mia meletakan secangkir kopi buatannya diatas meja sebelum akhirnya duduk disebelah Varell.
"Sayang.."
"Ya?"
Wajah Varell menggelap, sorot matanya memancarkan kesedihan. Maya menarik nafasnya, ia menyentuh lembut lengan Varell dan menatapnya lekat.
"Aku tidak akan memaksamu.. Jika kamu tidak mengijinkanku untuk tinggal disini, aku sama sekali tidak memaksa."