Non Elin, ada telepon teriak bik Agus... Lin, kayakny ada yang manggil kamu dari dalam... ras, tolong lanjutin bakar sate ini ya... siapa sih, jam segini Nelpon kamu dek saut zhamdani???
Tau ah kak, mungkin dikira Karna malam tahun baru, dan lagi ada acara jadi orang itu berani nelpon... kamu ada kecengan baru ya saut Riyadi!!! You Know me So Well kak, kira2 ada nga cowok dalam radar Adek mu ini... hahaha... tawa Riyadi keras, dia yang paling Protect Elin selama ini, jadi dia akan tau pertama kalau ada yang mau Pedekate sama Elin bahkan kadang Elin belum sadar....
" Hallo ha... siapa ini???" Terdengar isak tangis seseorang...
"Elin merinding... maaf kayaknya kamu salah sambung, Elin mau menutup teleponnya...
"Dek!!! Deg dada Elin serasa ditabrak benda besar... dia tau suara ini...
"Rizal??? "
" Maafin aku", tapi jangan hukum aku dek... kenapa kamu Memanggilku dengan nama.
" kamu kenapa? Ini bukan kamu!!!
" kamu tau sebesar apa rasa Cintaku padamu??"
" rasanya aku mau mati aja kalau kamu nga maafin aku"
"ZAL, come oN... Let's By gone be by gone.. ini bukan kamu, kemana harga dirimu yang tinggi itu??? Sampai kamu menelepon aku malam ini"
Lelaki pujaan hampir siswi satu sekolah, semua wanita di sekolahmu pun mau kamu pacari, asalkan kamu mau, kamu lupa itu... Aku hanyalah wanita biasa, bukan istimewa bahkan dibandingkan Rayita, tampangku tidak seberapa...
" Tapi kamu wanitaku, masa depanku Lin" semua mimpiku adalah kamu, di setiap mimpi yang aku ukir, di situ ada kamu bersamaku...
"Egoisnya kamu ZAL, Sebegitu besar mimpimu, tapi kau khianati aku, kau anggap aku apa???" Kau ingin jadikan aku barang pajanganmu, disimpan di sisimu, tapi kau bebas mencari kebahagiaan di luar dengan wanita mana pun"
" Aku tidak pernah mempermainkanmu, aku mencintaimu dengan nyawaku, aku turuti semua keinginanmu, kamu tidak mau dijauhkan dari saudara2 angkatmu walaupun mereka lelaki dan aku tau siapa yang menyukaimu diantara mereka semua, aku turuti itu.
Kamu tidak mau ada kontak fisik selama pacaran karena buatmu belum waktunya, bahkan menyentuh tanganmu pun tidak pernah kulakukan, kamu tidak ingin aku membatasi pergaulanmu dengan teman2 mu, apa yang tidak kulakukan untukmu??? Jawab Lin... "
" Aku tidak pernah memaksamu menyetujui itu, itu permintaanku padamu, dan kamu menyatakan bersedia menerima hal itu"
"Apakah kalau aku menolaknya, kamu akan menerima Lin"
" setidaknya kamu tidak perlu berbohong padaku kalau hal itu baik2 saja untukmu"
"Kamu tau, seberapa besar keinginanku seperti pacaran orang2 lain, untuk jalan bersama saja sangat sulit Lin, sedangkan kamu bisa pergi ke ujung dunia dengan kakak2 mu itu, apakah adil itu untukku Lin?? "
"Kenapa kamu bawa kakak2ku ZAL?? Bahkan mereka tidak pernah ikut campur tentang hubungan kita, dari awal mereka sudah tidak respek padamu tapi apa pernah mereka menolakmu dan menunjukkan perasaan tidak suka mereka padamu???... di saat kamu selingkuh yang tidak aku tau dan mereka tau, merek tidak pernah memberi tahu kU, kalau bukan kejadian kamu dan Rayita ini terlihat oleh mata kepalaku sendiri...
"Berani bersumpah ZAL, jika ini adalah pengkhianatan pertamanu selama 10 bulan ini kita bersama???" Demi diriku, Bersumpahlah atas nama kU
" Ini pengkhianatan pertamaku padamu Lin, aq tau salah satu kakakmu pernah melihat aku sedang nonton di bioskop dengan wanita lain tapi kami tidak ada hubungan!! Kami hanya teman, aku berani bersumpah atas nama diriku"
"Teman tapi lips kiss?? Apa perlu aq kirim rekamannya ke HP mu, hingga kau bisa melihat seberapa besar hasratmu ketika kau mencium bibir wanita itu??!!"
"Aku hanya melakukannya karena aku tidak ingin melukaimu, kamu tidak ingin ada kontak fisik kan denganku, aku tidak akan memaksamu... " Karena aku cinta kamu Lin..
"Aku yang tersakiti tapi seolah-olah kamuLah korbannya?" Karena tidak bisa melakukannya padaku, kau boleh melakukannya pada wanita lain!!!
"Maafkan aku Lin, jika kamu tidak memaafkan kU, aku akan datang ke rumah mu sekarang dan bilang sama orang tua mu bahwa aku sudah salah padamu"
"Kamu sudah tidak waras ZAL"
" kalau itu satu2nya cara, agar kamu tetap di sampingku, akan kU karang cerita tentang hubungan kita hingga kamu tidak bisa lepas dari kU"
" kamu sedang tidak dalam keadaan sadar kan ZAL??? Apa kamu mabuk??? Jawab aku teriak Elin, sehingga seluruh orang di halaman depan masuk melihat Elin... "
" aku seperti ini karena kamu Lin, kamu tidak membalas pesanku dan mereject semua telepon dariku di HP mu, bahkan aku harus berusaha berpura-pura orang lain sampai kamu bisa berbicara padamu sekarang"
" kamu benar2 sudah tidak tau malu ZAL, 2 hal yang paling aku benci kau lakukan bersamaan, apakah memang kau mau menyakiti aku? Itu tujuanmu menelepon kU? Menunjukkan kalau ini adalah salah kU?? Pengkhianatan yang kamu lakukan tidak hanya karena kesalahanmu, tapi ada campur tangan perbuatanku hingga kau melakukan itu..."
"Jawab aku ZAL???
"Tidak Lin, bukan itu maksudku, aku sangat mencintaimu Lin, maafkan aku"
Dasar kamu memang bajingan, mulai hari ini jangan pernah memunculkan dirimu di depanku tanpa persetujuan kU... Aku benar2 sudah membencimu ZAL, dan aku tidak akan pernah kembali padamu, walaupun pilihan terakhirku adalah menjadikanmu teman kemarin, sekarang buat kU Kamu Tidak Pernah Ada Di Dunia Ini dan Kamu hanyalah mimpi buruk yang pernah aku alami."
Elin membanting telepon, sambil kakaknya bertepuk tangan melihat keberanian Adik kecilnya ini...
Kami bangga padamu dek, menangis lah kalau mau menangis, pundak kakak2 mu ini sudah siap menahan berat badanmu... tawa mereka membuat Elin tersenyum.. Bik Agus tolong ambilkan HP saya dikamar ya... Come On we are start the Party... Elin mengikuti kakaknya ke halaman depan...
Elin memencet nomor HP,
hay Lin!!!
Kamu dimana Amran??
Kenapa???
Bisa bantu aku ngelihat Rizal sebentar!!!
Hmmm... kenapa??
Aku cuma mau memastikan kalau dia tidak melakukan hal bodoh... dia habis menelepon kU, tapi sepertinya bukan dari HP, bantu aku cari dia ya!!!
Apa ada yang terjadi??
Kamu tanyakan langsung saja ke dia, jika kalian bertemu!!!
Baiklah, aku akan mencarinya... nanti aku kabarin kamu ya...
Terima kasih ya Amran, sepertinya dia sedang dalam kondisi Mabuk
Hah!!!!
Dia sahabatku Lin, sudah seharusnya aku mencarinya... kamu jangan merasa terbebani ya.
Baiklah, aku tunggu kabarmu ya...
10 menit kemudian....
Amran
Seperti katamu, dia membuat keributan di Wartel komplek depan... Kalau kamu tidak memberitahu kU tadi, bisa2 dia berakhir di kantor polisi malam ini...
Bisa kamu bawa pulang ke rumahmu dulu?! Aq nga mau papa sama mamanya melihat keadaan Rizal seperti itu, kamu tau kan sebesar apa manjanya dia, karena anak bungsu dia selalu di anggap masih kecil oleh kedua orang tuanya... aku nga mau mereka kecewa, cukup aku saja!!!
Nga masalah, kebetulan mama lagi menyusul papa ke Kalimantan... aku cuma berdua sama abangku, dan dia lagi ada acara tahun baruan di rumah temannya..
aku titip dia ya Amran, tetaplah menjadi teman terbaik Disampingnya... entah setelah ini kita masih bisa bertemu lagi atau tidak, aku sungguh berterima kasih padamu karena sudah menjadi sahabat terbaik Rizal dan menjadi teman terbaik kU... aku yakin, Rizal akan menjadi lebih baik karena ada kamu Disampingnya...
apakah kamu tidak bisa memberinya kesempatan satu kali lagi Lin??? Dia sungguh menderita beberapa hari ini... aku pun menyesal sebenarnya, ke tidak tahuan ku menghancurkan kalian berdua... Melihatnya seperti ini, aku merasa bersalah, aku kira selama ini dia tidak serius padamu karena mudah tergoda wanita lain, ternyata kamu adalah masa depannya. Yang dia lakukan padamu hanya untuk bersenang-senang saja..
Apakah adil bagiku Amran?? Masa depan yang dijaga dengan sangat baik agar tidak tergores dan terluka fisiknya, tapi dirinya sendiri bersenang-senang di luar sana... masa depan yang di jaga hanya untuk dirinya, sedangkan dirinya bisa digunakan oleh siapa saja yang dia suka... Apakah itu cinta atau obsesi sebenarnya???
Maafkan aku Lin, tidak seharusnya aku berkata ini...
Tidak apa2, kamu melakukan yang seharusnya seorang sahabat lakukan...
jangan sampai Rizal tau, aku yang memintamu mencarinya!!! Aku tidak ingin dia mempunyai harapan lain nantinya, karena aku sudah memutuskan siapa dia di mataku... Jaga dirimu baik2 ya Amran, salam buat Om dan Tante serta abangmu...