Chereads / Kamu dan Aku / Chapter 3 - Perkenalan (2)

Chapter 3 - Perkenalan (2)

Entah apa yang merasuki Imas, dia mulai mengomentari satu persatu pemuda2 kece yang sedang main Volley itu... Dia sama sekali tidak tertarik sama kisah percintaan saudaranya, pro kontra sikap Elin terhadap Reuh menurut dia biasa, tergantung seberapa besar sudut pandang yang diambil dari tindakan Reuh yang sangat Protektif, padahal Elin dan Reuh sudah kenal hampir 4 tahun sebelum mereka berpacaran... Dulu mereka sempat berteman dekat, ketika Reuh sedang merajut kasih dengan Mian dan Elin sedang berpacaran dengan Ivan... Imas sudah melihat gelagat si Reuh yang lebih senang ketika Elin datang ke ulang tahunnya dari pada Mian... memberikan undangan khusus untuk Elin ketika yang lain di undangan hanya dengan 1 undangan untuk ramai2, bahkan undangan Elin menyebarkan bau parfum dirinya. Kalau saja Elin tidak sepolos itu, dari undangan saja Reuh mengistimewakan Elin, sampai undangan di semprot parfumnya, apa coba... kalau bukan bermaksud mengingatkan Elin akan dirinya... Memang dasar kalau anak tunggal itu tidak peka, dia malah merasa kalau Reuh menganggapnya sebagai adiknya...

Ketika Pesta ulang tahun yang sangat megah dengan dentuman iringan musik DJ dimana-mana, Reuh bahkan menempatkan Elin d ruangan belakang rumah Grandmanya dengan alasan di dalam panas dan nanti tertabrak orang... Elin dengan polosnya mengikuti Reuh yang menggandeng tangannya kearah belakang, menganggap Reuh mau melindunginya, padahal semua yang melihat juga tau, Reuh bermaksud menjauhkan Elin dari Ivan... Dan Mian, karena dia juga tidak sepenuhnya mencintai Reuh, baginya asal Reuh memberikan apa yang dia minta "uang, pakaian dan ya sentuhan fisik tentunya", dia tidak perduli dengan sikap Reuh dengan wanita lain... Dari sisi paras wajah, jelas Elin kalah jauh dibanding Mian... Tapi entah kenapa setiap pria yang dekat sama Elin pasti punya keinginan untuk melindunginya, padahal Elin bukan wanita yang lemah, mungkin karena sifat manjanya yang membuat setiap lelaki yng mengenalnya pasti tertarik pada kepolosannya...

Ya tidak semua orang tau kalau Reuh menyembunyikan Elin di ruangan belakang acara hari itu, karena mereka semua sibuk bergoyang mengikuti irama, dan suasanya juga redup ditambah dengan asap rokok dimana-mana... Imas kebetulan disebelah Elin waktu itu, jadi dia tau kalau Reuh berusaha menjauhkan Elin dari keramaian kala itu apalagi dia mulai melirik ivan yang terlihat akan menghampiri Elin...

Imas masih terngiang kata2 Reuh waktu itu, Pesta ini bukan diriku Lin, aku merasa asing di sini, kamu taukan kalau aku tidak suka keramaian dan kebisingan?! aku lakukan ini hanya karena Mian sangat ingin berpesta, dan kamu... ini bukan tempat yang baik untukmu, lihatlah "minuman dimana-mana, asap rokok disinipun tidak baik untukmu"... Tapi Ivan belum datang Reuh, dia berjanji kami akan bertemu disini.

" ayolah! ini ulang tahun ku, apakah tidak boleh aku minta ditemani mengobrol sebentar, menghindar dari riuh pesta ini?" dadaku sesak dan kepalaku mulai berat...

Bukankah kamu datang ke sini untuk menghadiri Ultahku? Seharusnya kamu memperhatikan aku Lin... I'm the Star today...

"Baiklah, aku padamu Reuh", ayo kita keluar dari ruangan ini...

Mas, aku kebelakang dulu ya! sepertinya Reuh sedikit pusing, kami akan mencari udara segar dibelakang, kalau Ivan mencariku, katakan aku ada diruangan belakang ya. Suruh dia menyusulku ke belakang, beberapa teman Reuh akan mengarahkannya. Imas hanya bisa mengangguk kala itu...

ketika Elin membalikkan punggungnya, tiba2 Reuh berbisik diteliga Imas...

Imas masih merinding jika melihat wajah Reuh hari itu, dengan senyum licik seolah habis memenangkan sesuatu, dia berbisik ditelinga Imas " hanya kamu yang tau ini, aku nga mau sampai ada yang tau kalau Elin sedang bersamaku" anggap saja kau tidak melihat kemana Elin dan aku pergi... Dan kamu pasti bisa mengurus Lelaki itukan, sambil melihat sinis ke arah Ivan yang terlihat mencari Elin dari kejauhan... Kamu tau, dia bukan lelaki yang baik untuk Elin, seorang yang menata hidupnya saja tidak bisa, tidak pantas ada disamping Elinku...

Kalau saja waktu itu Elin peka, banyak sekali ke Over Protectifan Reuh yang dilakukan demi menjauhkan Elin dari teman2 lelaki mereka. Dengan mengatas namakan pertemanan, dia tidak pernah duduk lebih jauh dari 1 meter ketika sedang kongko2 bareng... Dia selalu memastikan, berada dilokasi lebih dulu dari Elin, sehingga bisa menyambutnya dan menempatkan Elin dalam radiusnyan...walaupun dia tau Ivan pasti selalu ada jika mereka keluar untuk sekedar kongko2 bareng... Entah bagaimana, dia selalu bisa kelihatan normal dimata semua orang ketika sedang kumpul...

kalau saja Elin menyadari semua itu lebih awal, dia pasti tidak akan menerima Reuh... 2 tahun kuliah di Jakarta pun Reuh bisa tenang tidak menghubungi Elin sama sekali, walau sekedar menanyakan kabar, tapi ketika libur kuliah tahun ke-2 dia mengunjungi grandmanya di Batam dan langsung mendatangi Elin. Memang saat itu Elin sedang goyah, karena habis putus sama Andy. Tapi tetaplah kesalahan terbesarnya adalah menerima Reuh waktu itu. Perhatian dan kasih sayangnya sungguh menakutkan menurut Imas, dan sayangnya Elin baru merasa ketika mereka mulai berpacaran... Atau jangan2 lebih parah dari ketika menjadi teman dulu... memikirkannya saja membuat Imas merinding...

-------

Fitri yang baru saja bergabung, memukul pundak Imas sampai Imas jatuh terkaget...

woy, gadis kok melamun sore2 gini, kesambet jin baru tau nanti kamu Mas!!!

Imas langsung melempar sendalnya kepada fitri yang berencana kabur menghindari lemparan sendal jepit itu!!! disambung gelak tawa saudara2nya yang lain...

Aku bukan melamun, tapi mereview kejadian ulang tahun Reuh dulu pas sweet seventeen inget nga???!!!

Inget2 sambung Laras, gimana aku nga inget, kan pas hari itu, Ivan hampir berkelahi kan dengan Pras?? Gara2 Pras bilang "mana pacar yang kamu banggakan van?" kenalkan sama kami, kapan lagi kita bisa bertemu dengan tambatan hatimu kalau bukan pas lagi acara begini... " Jangan2 kamu cuman menghayalyah bisa pacaran sama Elin...

Anak dari salah satu orang yang dipandang di sini..

Iya ya, memang dasar kamu Lin timpal Laras, waktu itu tega sekali sama Ivan, beneran nga mengakui Ivan waktu itu...

Aku benar2 marah hari itu gaes, Reuh menunjukkan rekaman Ivan sedang memakai obat terlarang, kalian tau kan bagaimana aku, aku nga pernah memilih dalam menjalin hubungan, tapi ada 3 hal yang memang menjadi prinsipku... jika salah satu itu dilanggar, aku nga bisa memaafkannya...

Tapi bagaimanapun waktu itu statusmu pacarnya Ivan Lin, kalian belum putus waktu itu...

Tapi aku penasaran kata Fitri, kok bisa ya bertepatan Ivan sedang di bully Pras, kamu masuk keruangan sambil dirangkul Reuh... Seperti kebetulan yang disengaja kalau dipikir sekarang... gimana ceritanya reuh bisa merangkulmu hari itu? bukan kah , kamu nga suka d sentuh oleh siapa pun?

Hmmmm.... pas Reuh menunjukkan video itu, hatiku betul2 sakit, aku merasa dikhianati sampai2 air mataku nga kebendung, aku nangis sejadi-jadinya dibelakang. Entah karena kelelahan menangis atau karena pengaruh ruangan yang pengap tadi, kepalaku sedikit pusing. Reuh hanya berusaha agar aku nga terjatuh karena pusing. Makanya kalian liat dia merangkulku, padahal dia sedang menopang badanku yang sempoyongan...

Iya tapi gara2 itu, Ivan dihina habis2an sama Pras.... Karena yg diliat semua orang, kamu sama Reuh, untung waktu itu belum musim sebutan Pelakor, kalau udah trend, bisa masuk MakNyin*r kamu sebagai Pelakor nya Mian...

Anehnya Mian sama sekali nga mendekati Elin waktu itu ya kata Ira... Kalau aku, sudah aku jambak2 rambutmu Lin, cowok seganteng Reuh, Tajir Melintir, Kulit Putih Bersih, dan ngomonya aja halus... Merangkul wanita lain yang mana kalau dilihat fisikis jauh habis dari dia... Ya karna Mian mungkin sudah tau, sifat asli Reuh, makanya dibiarinnya saja Elin jadi korban berikutnya... gelak tawa Laras menggelegar sampai ke lapangan Volley, membuat cowok2 yg asyik main langsung terbius beberapa detik, Memperhatikan mereka....