Dirga menunggu jawaban dari Istrinya dengan sabar sambil terus berharap Winda mau ikut bersamanya ke Malaysia.
"Kamu harus segera berangkat, ada nyawa yang sedang menunggumu untuk diselamatkan."
"Kamu?" Dirga masih menanti keputusan istrinya.
"Aku akan menunggumu disini. Besok aku harus menemui Oma. Aku harap kamu cepat kembali" jawab Winda.
"Jika aku lama disana?"
"Aku akan menyusulmu."
"Ok, janji ya?"
"Iya."
"Baiklah, aku pergi sekarang" Dirga mengecup bibir manis istrinya dalam-dalam lalu pergi dengan senyum tipis.
Selama di perjalanan Dirga membuka email miliknya, memeriksa riwayat medis putri perdana mentri. Dirga lalu menghubungi dr.Rizal.
"Ya dr.Dirga" jawab seseorang di ujung panggilan.
"Tiga puluh menit lagi aku bording,, adakah yang akan menjemput ku di bandara nanti?".
"Tentu saja, asistenku yang akan menjemputmu nanti di bandara" jawab dr.Rizal.