Sesaat kemudian setelah Winda selesai menyegarkan diri dari rasa ngantuk, dia turun untuk mencari Zafran.
"Hai Winda, sini kita sarapan bersama" ajak kak Lisa.
"Ah..iya kak, maaf tidak bantu di dapur" Winda merasa tidak enak hati.
"Santai saja, aku sengaja tidak mengganggu tidurmu, aku tahu kamu butuh waktu cukup untuk memulihkan energimu yang terbuang semalam karena menangis. Ah.. tapi ku rasa Zafran telah mengganggumu, iya kan?" Kak Lisa menyipitkan matanya.
"Tidak masalah kak, lagi pun sudah pagi".
"Maaf ya, anak itu sangat senang bertemu denganmu, dia tidak sabar untuk segera bermain bersamamu setelah semalam ku larang keras, haha.."
"Zafran itu pria kecil yang menggemaskan, dia sangat pintar diusiannya".
"Uhm.. kamu terlalu memujinya.. coba nanti kalau dia sudah memaksamu untuk melakukan kehendaknya, kamu akan dibuat lelah dan jengkel, haha.." kak Lisa memperingatkan.