Chereads / Aisyah Wanita yang hadir dalam mimpi Rasulullah / Chapter 68 - Pengkhianatan Bani Qaynuqa Dan Perang Uhud (4)

Chapter 68 - Pengkhianatan Bani Qaynuqa Dan Perang Uhud (4)

Sa'ad dari kaum Anshar memperingatkan kaum Muslimin untuk mendengarkan kata-kata Rasulullah. "perintah kepada Rasulullah datang dari langit. Ia tak bicara dengan hawa dan nafsu dirinya sendiri. Mengapa kalian tak mendengarkan Rasulullah?" ucap Sa'ad.

Para pemuda menyadari kesalahan mereka dan segera minta maaf kepada Rasulullah. Tetapi, Rasulullah telah lama memakai baju perangnya dan melakukan perpisahan dengan keluarganya.

" Bila seorang Nabi sudah memakai baju perang, ia tak bisa melepaskan baju perangnya sebelum bertempur sampai selesai melawan musuh dan memberi hukuman kepadanya. Lakukanlah apa pun yang aku katakan kepada kalian. Majulah dengan nama Allah. Sabar dan gigihlah, pertolongan Allah bersama dengan kalian," ucap Rasulullah.

Sementara itu, kami kaum perempuan pun ikut sibuk membantu persiapan perang. Namun bukan berarti pada saat-saat seperti itu tak sesuatu hal yang Kadang-kadang bisa membuat kami tersenyum. Misalnya waktu melihat tingkah anak-anak kecil. Anak-anak pun berkobar-kobar semangatnya dan semua ingin ikut bergabung dalam tentara Islam.

Mereka saling berlomba satu sama lain. Ada seorang anak berkata bahwa dirinya sangat jago memanah, sementara satunya lagi berkata ia sangat unggul bergulat, lainnya lagi bilang dia sangat ahli menunggang kuda, dan anak lain berkata dirinya sangat bisa diandalkan untuk merawat unta.

Anak-anak kecil ini dipertemukan dengan Rasulullah di sebuah daerah bernama Syahnan. Sebenarnya Rasulullah meminta mereka semua diserahkan kepada ibu masing-masing. Tapi saat itu tampak seorang anak bernama Rafi yang berdiri sambil berjinjit agar kelihatan lebih tinggi. Dia berumur dua belas tahun. Karena jadi tampak lebih tinggi, dia akhirnya diterima bergabung dengan pasukan, apalagi setelah Rasulullah mendengar omongan orang-orang bahwa Rafi sangat unggul dalam memanah.

Kemudian Rasulullah menyuruh anak-anak di bawah umur empat belas tahun untuk kembali berada di sisi ibu mereka. Samura, teman Rafi, jadi dia sedih karena tak terpilih masuk pasukan Islam. Dia lantas mengadu pada ayahnya dan berkata, "Aku ini lebih kuat dari pada Rafi. Kalian menerima dia anggota pasukan, tetapi mengapa aku tidak?"