Keesokan paginya, An Qingxu menerima surat darurat dari Luoyang.
Fanyang telah jatuh, dan Luoyang meminta bantuan. An Qingxiu bahkan tidak berpikir dua kali. Setelah memberi salam pada Di Chen, dia segera memimpin pasukannya pulang ke Luoyang. Di Chen yang tidak berdaya juga hanya bisa menarik para prajuritnya.
Tinggal lebih lama di Chang An hanya akan mengakibatkan pasukannya menjadi hancur.
Bersamaan dengan perginya pasukan pemberontak, pasukan pertahanan Chang An mulai menghembuskan napas lega. Beberapa prajurit tidak bisa bertahan lagi dan langsung terkapar di tanah, karena pertempuran ini benar-benar terlalu menegangkan.
Waktu paling berbahaya bagi Kota Chang An telah berlalu.
