Setelah dia memeriksa properti dari teritori saat ini, Ouyang Shuo pun termenung sesaat.
Populasi Maksimum dari kota tingkat 3 adalah 10.000 orang, menurut kecepatan munculnya pengungsi, dalam keadaan normal, membutuhkan waktu 2 bulan untuk mencapai batas maksimum populasi.
Peningkatan yang baru saja dialami Kota Shanhai telah meningkatkan ukuran teritori ini hingga dua kali lipat. Fase ketiga dari Operasi Serangan Musim Semi adalah untuk memusnahkan bandit yang ada di luar teritori, tapi sekarang menjadi memusnahkan bandit di dalam teritori mereka. Untungnya, Divisi Intelijen Militer, telah mengumpulkan cukup informasi dan informasi ini masih dapat dipakai.
Dari Indeks Teritori yang ada, Indeks Budaya masih yang paling rendah. Dalam periode waktu ini, pengungsi yang muncul memiliki beberapa, 'xiucai', dan semua telah dikirim ke Institut Lianzhou oleh Ouyang Shuo. Institut Lianzhou, saat ini berada di bawah kepemimpinan Xu Shuda, dan telah mengalami kemajuan yang mulus dan sudah bukan lagi Institut setengah jadi seperti sebelumnya.
Ditengah-tengah Operasi Serangan Musim Semi, pekerjaan parit telah selesai. Struktur pendukung pertahanan seperti menara pemanah dan menara kecil juga telah selesai dan siap digunakan. Sistem pertahanan awal Kota Shanhai telah sepenuhnya didirikan.
Sedangkan untuk bangunan dasar, mereka semua memiliki perubahan dari sistem dan menjadi bangunan gabungan batu bata, kayu, dan batu. Tentu saja, sebagai bangunan kuno, kayu masih merupakan bahan baku paling penting dalam struktur bangunan, entah itu untuk ukiran bangunan atau lukisan, mereka semua mengandalkan kayu sebagai bahan baku utama.
Untuk ke-6 bangunan, Pegadaian telah secara otomatis dibangun, jadi tidak perlu dipikirkan. Kebun Teh tidak memerlukan skema bangunan tapi hanya membutuhkan lahan terbuka dan tanaman teh liar, sama seperti kebun murbai. Sisanya adalah Kuil Pendeta Tao, Penginapan, Restoran, serta Toko Perhiasan, skema bangunan mereka telah didapatkan dari Operasi Serangan Musim Semi kemarin, dan membuat Ouyang Shuo menghemat hingga 400 koin emas.
Restoran tidak perlu dijelaskan, Ouyang Shuo sudah lama menjanjikan akan menyerahkan hal ini pada Gu Sanniang. Penginapan dan Toko Perhiasan juga cukup mudah, sudah ada orang-orang dengan bakat yang tepat untuk mengisi tempat itu, dan bangunan dapat dibuat kapan saja.
Yang menjadi masalah hanyalah Kuil Pendeta Tao, mereka membutuhkan setidaknya satu pendeta untuk mengisi tempat itu. Di kehidupannya yang lampau, kebanyakan penguasa menggunakan cara yang sederhana, dalam daftar profesi pemain ada pendeta di dalamnya, karena itu, para penguasa akan menggunakan pemain pendeta untuk mengisi kuil.
--------
Pukul 10 pagi, di Puri Penguasa, Kantor Walikota.
"Tuanku, setelah menyelidiki selama 1 bulan, Divisi Intelijen Militer telah mengumpulkan cukup informasi mengenai Suku Nomaden dan juga Kuda Qingfu, hamba khusus berada disini untuk memberi laporan secara mendetail." Yang berbicara adalah seorang pria paruh baya dengan wajah yang penuh keteguhan, dia adalah salah satu pemimpin di Divisi Intelijen Militer, Lei Xun.
Semenjak perluasan Divisi Intelijen Militer, selain dari 10 staf, 40 orang sisanya dibagi menjadi dua kelompok, Tim 1 dan 2. Leng Qian memegang posisi Pemimpin Tim 1 dan Tim 2 dipimpin oleh Lei Xun.
Jantung Ouyang Shuo sempat berhenti saking kagetnya, "Ceritakan padaku bagaimana kondisinya."
"Suku Nomaden ini terbentuk dengan satu suku besar sebagai inti, dan puluhan suku kecil-menengah di sekitarnya. Suku yang besar bernama Suku Tian Qi, memiliki 30.000 anggota suku, berlokasi di tengah lembah dan mengendalikan area padang rumput terbaik. Di tengah lembah terdapat danau kecil, yang mereka namakan Danau Shenjuan, pemerintahan para suku nomaden ini berdiri tepat disebelah danau. Sedangkan suku kecil yang lain memiliki populasi antara ratusan hingga ribuan orang, dan tersebar di seluruh lembah." Lapor Lei Xun.
"Yang paling dekat dengan kita?" Tanya Ouyang Shuo.
"Yang paling dekat dengan kita ada 3 suku, di bagian barat, tengah dan timur dari posisi kita sekarang. Di barat dan timur adalah suku kecil dengan total populasi kurang dari 1000 orang. Sedangkan yang ada di tengah adalah suku yang lebih kuat dan merupakan suku menengah dengan populasi lebih dari 3000 orang."
"Bagaimana hubungan mereka?"
"Suku kecil-menengah sering bertempur satu sama lain, hal itu terjadi karena memperebutkan padang rumput, Suku Tian Qi kemudian akan menengahi mereka untuk menghentikan perang. Yang menarik adalah, Suku Tian Qi, dengan tujuan utama untuk mempertahankan tahta mereka, secara diam-diam akan menekan suku menengah dan membantu suku kecil. Sebagai hasilnya, tidak ada suku lain yang memiliki populasi diatas sepuluh ribu. Tekanan yang sudah berlangsung lama ini menimbulkan ketidakpuasan antara suku menengah terhadap Suku Tian Qi. Tapi karena perbedaan kekuatan yang besar, mereka hanya dapat menerima tekanan itu. Karena itu, suku kecil biasanya akan lebih sering berpihak kepada Suku Tian Qi sedangkan suku menengah membentuk aliansi mereka sendiri." Jawab Lei Xun.
Ouyang Shuo pun mengangguk, "Bagaimana dengan Kuda Qingfu?"
"Tidak terlalu bagus. Kuda Qingfu biasanya dikontrol oleh suku nomade, dan sangat sulit menemukan sekelompok kuda liar. Hanya ada dua cara agar kita bisa mendapatkan kuda-kuda itu, dengan berperang atau berdagang." Jawab Lei Xun pahit.
"Bila kita ingin berdagang, apakah bisa berhasil?" Tanya Ouyang Shuo tidak yakin.
"Suku-suku ini kekurangan dalam peralatan besi, apalagi kebutuhan sehari-hari seperti garam atau daun teh, karena itu, secara teori sebenarnya kita dapat berdagang dengan mereka. Tentu saja, itu bila tinju kita lebih kuat untuk mempertahankan diri. Mereka adalah Suku Nomaden, dan merupakan memiliki sifat predator di dalam diri mereka, mereka sangat agresif, bila mereka dapat merampas, maka mereka tidak akan berdagang." Setelah sebulan lamanya mengumpulkan informasi, semua itu tidaklah sia-sia. Lei Xun telah mendapatkan pemahaman yang kuat mengenai situasi dari Suku Nomaden itu.
Ouyang Shuo mengetukkan jarinya di meja dan terdiam. Menurut rencananya, setelah meningkatkan kota ini menjadi ke tingkat 3, Teritori bawahan akan dibangun di perbatasan antara Sungai Persahabatan dan Sungai Qiushui, itu akan menjadi jembatan dalam usaha mereka menaklukan lembah ini. Tapi berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan Lei Xun, mendirikan teritori bawahan disana akan memiliki resiko untuk diserang oleh Suku Nomaden.
Ini benar-benar sangat mengganggunya, karena bila dia ingin membuat Unit Kavaleri Berat Mingguang, kuda perang biasa yang diberikan oleh sistem bahkan tidak akan mampu menahan berat baju zirahnya, hanya kuda perang Qingfu yang dapat melakukannya. Tanpa jembatan, dia tidak akan tenang untuk mengirimkan pasukannya ke sisi lain sungai. Bila mereka terlihat oleh Suku Nomaden, mereka bahkan tidak dapat mundur tepat waktu.
Bila mundur selangkah, jika jembatan kota tidak didirikan, itu juga akan membahayakan mereka bila mereka mulai berdagang dengan membawa nama Kota Shanhai. Itu hanya akan membuka keadaan Kota Shanhai kepada para serigala kelaparan itu. Seperti kata Lei Xun, Suku Nomaden ini sangatlah agresif, mereka tidak akan mau membuang 1 koin pun untuk hal yang dapat mereka rampas. Ouyang Shuo benar-benar terjepit dalam situasi yang rumit ini.
Karena dia tidak dapat mengambil keputusan ini sendirian, maka dia memutuskan untuk mendengarkan pendapat dari yang lain, Ouyang Shuo meminta Lei Xun bersabar sambil dia memerintahkan penjaga pintu untuk memanggil ke-4 Direktur.
20 menit kemudian, ke-4 Direktur pun tiba. Ouyang Shuo memerintahkan Lei Xun untuk menjelaskan situasi yang mereka hadapi kepada mereka berempat, dan kemudian dia bertanya. "Bagaimana menurut kalian?"
"Kakak tertua, menurutku, pada saat seperti ini, kita harus menghentikan rencana untuk mendapatkan kuda Qingfu. Karena Zirah Mingguang belum dapat diproduksi dengan cepat, kita masih membutuhkan waktu cukup lama untuk memberikan equipment itu untuk seluruh pasukan kavaleri. Masalah paling penting saat ini adalah untuk segera meningkatkan teritori ini menjadi Provinsi tingkat 1. Masih belum terlambat jika kita mengurus masalah ini setelah itu." Yingyu mengatakan pendapatnya dengan melihat dari sisi Departemen Keuangan.
Fan Zhongyan kemudian melanjutkan. "Hamba setuju dengan Direktur Cui. Seluruh anggota Suku Nomaden adalah prajurit, dengan kekuatan militer kita saat ini, kita masih belum cukup kuat. Solusi terbaik saat ini adalah diam dan menyiapkan diri kita."
Melihat kedua direktur saling menyetujui agar menghentikan rencana soal kuda Qingfu, perwakilan militer Direktur Ge Hongliang tidak dapat tinggal diam, ketika dia baru saja akan berdiri. Tian Wenjing yang ada disebelahnya tiba-tiba berdiri dan berkata dengan lantang. "Tuanku, hamba memiliki pendapat yang berbeda!"
"Bicaralah!" Sejujurnya, Ouyang Shuo tidak ingin menghentikan rencana untuk mendapatkan kuda Qingfu. Mendirikan Kavaleri Berat tidak hanya menambah kekuatan militer mereka, tapi juga akan sangat berguna dalam event besar yang akan datang. Ketika dia mendengar Tian Wenjing memberikan pendapat yang berbeda, dia pun menjadi bersemangat. Direktur yang dingin ini, biasanya dia bukanlah orang yang banyak bicara, tapi sekali dia membuka mulutnya, pasti ada maknanya.
"Menurut hamba, bukan hanya kita harus segera membangun kota jembatan ini, kita juga harus segera membangunnya sebelum mereka menyadari keberadaan kita, dan dengan cepat dan segera kita membuat benteng di sisi sungai. Bila tidak, setelah mereka menyadari keberadaan kita dan menempatkan pasukan mereka di sisi sungai, akan menjadi lebih sulit bagi kita untuk menaklukan lembah ini." Kata Tian Wenjing.
Fan Zhongyan membantah pendapatnya, "Pendapat Direktur Tian memang masuk akal, tapi apa anda telah mempertimbangkannya baik-baik, bagaimana cara kita membangun teritori tanpa mereka menyadari apa yang sedang terjadi? Ini bukanlah sesuatu yang dapat dijalankan dalam hitungan hari. Terlebih, bahkan bila teritori itu terbentuk, bagaimana cara kita mempertahankannya dari serangan Suku Nomaden dengan kemampuan pertahanan yang terbatas? Aku takut, pada akhirnya semua bahan baku yang telah dikeluarkan hanya hilang sia-sia."
Tapi Tian Wenjing jelas telah siap dengan pertanyaan itu, dia menjawab dengan keyakinan besar. "Solusi dari pertanyaanmu sangat sederhana. Karena ini akan menjadi jembatan penghubung, tentu saja teritori ini tidak akan mengikuti prosedur normal dari teritori bawahan. Kita akan membangunnya sebagai benteng militer. Langkah pertama tentu saja adalah dengan membangun tembok kota yang kokoh, hanya setelah tembok ini selesai dibangun kita akan membuat struktur dalam kota. Dengan begini, kita hanya perlu menempatkan garnisun dalam jumlah kecil dan itu akan cukup untuk menghalau serangan Suku Nomaden. Karena Suku Nomaden adalah pasukan yang terbiasa dengan perang di padang terbuka, pengepungan bukanlah jenis perang yang merupakan keahlian mereka, mereka tidak memiliki peralatan untuk perang pengepungan."
"Itu benar sekali, Hamba menyarankan bahwa kita menempatkan Unit Kavaleri sebagai tim penghubung. Bersama dengan satu tim Garnisun, itu akan cukup untuk menjamin keselamatan dari teritori yang baru." Jelas Ge Hongliang, dia tidak menyangka Tian Wenjing memiliki pandangan strategi tempur sedalam itu. Bahkan dirinya sebagai Direktur Urusan Militer juga tidak berpikir sejauh itu. Pada awalnya alasan kenapa dia bereaksi untuk menolak saran dari dua Direktur sebelumnya hanyalah berdasarkan instingnya, dia memiliki firasat bahwa bila mereka melewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan kuda Qingfu mereka akan melewatkan kesempatan terbaik. Tapi untuk bagaimana cara menyelesaikan masalah ini, dia pun masih belum memiliki ide. Tapi sekarang, Tian Wenjing telah memberikan solusi yang sempurna untuk masalah ini.
Masalah militer bukanlah bidangnya sehingga Yingyu hanya diam dan mendengarkan. Fan Zhongyan pun mulai merenung setelah mendengar penjelasan Tian Wenjing. Dia tidak mengatakan apapun dan ini dapat dianggap sebagai suatu persetujuan.
Melihat bahwa ke-4 Direktur telah memiliki kesepakatan, Ouyang Shuo tidak ragu-ragu lagi dan berkata. "Sangat bagus, kita akan menjalankan rencana Direktur Tian Wenjing, besok kita akan memulai konstruksi dari Teritori Bawahan ke-3."