Keesokan paginya, Ouyang Shuo menerima panggilan dari Song Jia.
"Soal paket kemarin, aku sudah menerimanya."
"Jadi bagaimana? Apa kau senang dengan isinya?"
"Kakak-kakakku terkejut melihat paketmu."
"Kakak-kakakmu?"
"Ya, dua kakakku yang juga memainkan game ini."
"Oh, aku tidak berpikir terlalu banyak soal hadiah itu."
"Hey pemain pro, aku ingin mengundangmu untuk makan malam, aku yang akan mentraktirmu! Apa kamu punya waktu luang?"
"Tentu saja! Aku akan selalu memiliki waktu saat gadis cantik mengundangku untuk makan malam."
"Oh, berhenti memujiku. Jadi pukul 6 malam ini, Aku akan menunggu diluar!"
"Baiklah!"
"Sampai jumpa nanti malam!"
"Sampai jumpa nanti malam!"
Setelah menutup telepon, Ouyang Shuo mengacungkan tangannya dan berteriak dengan semangat, "YES!"
Berkat hal itu, Ouyang Shuo pun seharian menjadi sangat bersemangat, seperti seorang anak muda, yang akan bertemu cinta pertamanya untuk pertama kalinya. Yang bisa dia lakukan sekarang hanya terus melatih Bajiquan untuk menghilangkan hormon yang berlebih.
Pada pukul setengah lima sore, Bing'er tiba dirumah tepat waktu. Pada saat ini, Ouyang Shuo baru sadar bahwa dia belum menyiapkan makan malam untuk adiknya yang menggemaskan ini. Sebagai gantinya, dia harus menelepon Xiaoyue.
"Xiaoyue, ini aku!"
"Hey, ada apa?"
"Dengar, aku minta maaf, tapi malam ini aku ada rencana, bisa kamu pulang lebih cepat malam ini untuk membuat makan malam Bing'er?"
"Tidak masalah, kau mau kencan dengan seorang wanita malam ini ya?" Terkadang indera keenam perempuan bisa luar biasa akurat.
Tiba-tiba, Ouyang Shuo tanpa alasan jelas, secara tidak sadar tidak ingin gadis ini tahu kebenarannya, jadi dia hanya berkata dengan samar.
"Kencan apa? Tidak ada kencan sama sekali. Aku hanya ingin bertemu teman sekolahku dulu."
"Yah tenang saja, aku hanya bertanya biasa, kenapa harus tegang sekali menjawabnya?"
"Sudahlah, jadi kalian berdua sekarang harus menyiapkan makan malam sendiri, tidak apa-apa kan?" Ouyang Shuo memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan ini.
"Tenang, aku masih bisa memasak makanan sederhana kok." Gumam Sun Xiaoyue, dia merasa seperti diremehkan oleh Ouyang Shuo, seperti dirinya ini adalah seorang parasit.
"Aku tahu, aku tahu….. Kalau begitu sudah ya, sampai jumpa!" Ouyang Shuo langsung menutup telepon.
Demi kencan malam ini, Ouyang Shuo, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, berdandan dengan rapi.
Dia mandi dua kali, mencukur jenggotnya dengan rapi, dan menyisir rambutnya selama setengah jam. Untuk pakaian, tentu saja dia tidak bisa terlalu santai. Ouyang Shuo memilih atasan yang memiliki corak sederhana, dipadukan dengan celana bermerk yang ada di lemarinya, sebuah celana Zegna, dengan sepasang sepatu kanvas putih. Pada saat ini, pemuda yang tampan dan percaya diri telah muncul. Akhirnya, bagaimana mungkin dia lupa untuk memotong kukunya, karena setiap detail kecil biasanya akan menambah kemungkinan sukses. Dan untuk parfum, dia sebisa mungkin menghindarinya.
Sebelum keluar, Ouyang Shuo menarik Bing'er ke sisinya dan membujuknya.
"Sayangku, kakak akan pergi berkumpul dengan teman-teman kakak, jadilah gadis yang baik dan tunggu kakak Xiaoyue pulang dan makan malam denganmu, ok?"
Bing'er, seperti orang dewasa kecil, berkata dengan nakal.
"Kakak tenang saja, Bing'er tidak akan membocorkan pada kakak Xiaoyue tentang kencan kakak."
"Gadis nakal", Ouyang Shuo menyentuh hidung gadis itu sebagai tanda sayang dan lalu berbalik untuk keluar.
Song Jia, dengan Ferrari merahnya, telah ada didepan rumah Ouyang Shuo menunggunya. Dia hanya tersenyum ketika melihat pemuda itu dan berkata, "Ayo jalan."
Song Jia mengenakan gaun hitam panjang, yang dipadukan dengan selendang kecil. Caranya mendandani dirinya, benar-benar menunjukkan keeleganan dan daya pikat dari tubuhnya yang berbentuk seperti jam pasir.
Ouyang Shuo masuk ke mobil dibawah tatapan semua orang, dia benar-benar menikmati momen ini dan memandang Song Jia dari ujung kaki hingga ujung kepala, "Wow, kau benar-benar sexy hari ini, bahkan hati kecilku ini sampai berdetak dengan sangat cepat."
Begitu mendengar ini, Song Jia segera merona merah, dia tidak kuat menahan tatapannya. Tatapan Ouyang Shuo begitu panas, bahkan dari kejauhan, dia dapat merasakan tatapan yang membara menembus pakaiannya hingga sampai ke tubuhnya. Dengan gaya centil dia pun memprotesnya, "Kenapa kamu bersikap seperti ini, aku benar-benar tidak suka."
Semenjak kelahirannya kembali, Ouyang Shuo, bagaikan phoenix yang bangkit dari abu, dia telah menjadi seseorang yang telah membuang semua kekang yang menahannya, semua bebannya telah lepas dan menjadi seorang pria dengan harga diri yang dipenuhi harapan dan kepercayaan diri, dia menolak dan akan menghancurkan semua kekang duniawi yang menghambatnya. Dia menjadi seseorang yang nyata, seseorang yang tidak akan menundukkan diri dihadapan kekuatan yang mencoba menghalangi kemauannya, seseorang yang tidak akan tunduk pada uang, seseorang yang mirip dengan tokoh jenius yang ada di setiap novel. Selain itu, dengan gaya dia bertindak, dia secara alami mengeluarkan aura yang unik dan menawan, dan untuk para wanita, itu akan sangat menarik, membuat mereka seperti lebah yang tertarik pada madu.
Walaupun Song Jia memprotes kelakuannya, hati gadis itu diam-diam berdetak dengan kencang menandakan dia sedikit terpikat oleh Ouyang Shuo.
Kenyataan bahwa Ouyang Shuo tidak menyembunyikan kekaguman kepada kecantikannya merupakan pujian terbaik untuknya. Cara Ouyang Shuo menatap dirinya dengan matanya, jendela dari jiwanya, benar-benar sejernih Kristal, begitu murni hingga didalamnya tidak ada pikiran meseum ataupun niat buruk disana. Itu benar-benar pusaran yang mengagumkan, Song Jia merasa seakan dia tenggelam semakin dalam di mata Ouyang Shuo, dan tidak ingin keluar lagi dari sana.
Song Jia segera menenangkan dirinya, menyalakan mesin mobilnya, dan bertanya, "Ingin makan malam dimana, apa kau suka masakan barat?"
"Tentu saja! Aku tidak masalah dengan makanan apapun."
"Baiklah, ayo jalan!"
Setengah jam kemudian, tibalah mereka di restoran barat termewah di provinsi Jiao.
Ouyang Shuo merasa beruntung bahwa dia telah berdandan dengan lebih formal atau dia akan mempermalukan dirinya sendiri. Dia menatap Song Jia, "Ini benar-benar terlalu berlebihan."
"Yang benar saja… berhentilah berpura-pura miskin, kita berdua tahu bahwa kau sekarang seorang hartawan tak dikenal." Kata Song Jia untuk menggodanya.
Mereka kemudian duduk di meja yang telah dipesan Song Jia dibawah petunjuk dari pelayan restoran. Song Jia bertanya kepada Ouyang Shuo apa yang ingin dia makan, tapi dia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata dia tidak terlalu mengerti makanan barat jadi dia menyerahkan keputusannya kepada Song Jia untuk memilihkan makanan untuknya.
Song Jia hanya tersenyum dan mengangguk karena dia tahu bahwa Ouyang Shuo tidak mengenal masakan barat dan diapun memesan, "Bisakah kami dibawakan escargot, pastry Danish, sirloin steak, steak lada hitam, dan salad sayuran dan juga dua set sup krim kerang? Dan juga aku ingin memesan dessert dan buah."
Setelah memesan, dia bertanya kepada Ouyang Shuo, "Mau memesan minuman? Seperti misalnya… sebotol anggur merah?"
Tiba-tiba, dan mengejutkan si pelayan, Ouyang Shuo telah bertekad untuk menikmati sepenuhnya posisinya sebagai orang yang ditraktir makan, dia menyetujui tawaran Song Jia dan berkata dengan tidak tahu malu, "Tentu saja, kenapa tidak, bagaimanapun juga kamu yang membayarnya, toh aku juga tidak akan mengeluarkan uang sepeserpun, jadi aku tidak keberatan."
Song Jia tidak bisa mempertahankan imej sempurnanya setelah mendengar perkataannya, sambil menutupi wajahnya sendiri dia memesan sebotol anggur tahun 2100.
Ketika pelayan itu pergi, dia berkata, "Kakakku meminta padaku untuk bertanya kepadamu, apakah kamu memiliki cara agar kakakku bisa mendapatkan Token Pembuatan Desa."
Ouyang Shuo mengerutkan keningnya dan menjawab, "Saat ini aku tidak memilikinya, benda seperti ini hanya bisa didapat lewat keberuntungan. Aku akan melihat apa yang bisa kulakukan. Yah, aku juga sebenarnya sedang menyiapkan pasukan untuk menyerang markas para bandit, bila kebetulan aku mendapatkannya dari rampasan perang, aku akan mengirimkannya padamu."
"Kamu tidak perlu memaksakan diri, sebenarnya, aku juga sedikit malu untuk merepotkanmu juga."
Jika ini bukan karena kakaknya yang meminta, dia juga tidak akan mau membicarakan hal yang hanya merusak suasana ini.
"Tidak masalah, tidak merepotkan juga, kalau kamu masih menganggapku sebagai teman, tidak usah mengkhawatirkan hal ini." Ouyang Shuo sebaliknya, tidak memasukkan hal ini ke hatinya sama sekali.
Ketika makanan telah siap, Song Jia mengambil kesempatan untuk berpura-pura santai dan mengatakan hal ini, " Yuan Ping juga mulai bermain game ini."
"Oh," Ouyang Shuo hanya menjawab seperlunya sambil sibuk menghabiskan steak lada hitamnya.
Song Jia pun akhirnya marah, dia meletakkan alat makannya dan mengeluh kepadanya, "Reaksi bodoh macam apa itu?"
"Yah, apa yang salah dengan dia memainkan game ini? Biar saja dia bermain dengan dirinya sendiri, apa yang salah dari hal ini?" Kata Ouyang Shuo dengan polos.
"Terserahlah, sudah lupakan saja."
Jelas terlihat bahwa Song Jia memiliki sesuatu yang dia sembunyikan di hatinya tapi ragu untuk mengatakannya, benar-benar tipikal pikiran seorang gadis, tidak pernah terbuka dan membuat pria harus menebak isi pikirannya.
Tiba-tiba, sesuatu membuka pikiran Ouyang Shuo dan dia langsung mengerti inti masalahnya.
"Yuan Ping, dia masih mengejarmu?"
"Ya, orang ini benar-benar menyebalkan dan dia terus menerus membuntutiku hingga mencapai titik sangat menganggu."
Kesan satu-satunya yang didapat Ouyang Shuo dari Yuan Ping adalah melalui reuni tahun ini. Yuan Ping adalah pria yang berotak tajam, dan seseorang yang pantas menjadi generasi kedua dari keluarga kaya. Tidak ada seorangpun yang percaya bahwa usaha gigihnya untuk mengejar Song Jia adalah murni karena cinta.
Song Jia mungkin cantik, sexy, dan unik tapi untuk para anak orang kaya yang berasal dari keluarga makmur ini, mereka tidak akan kekurangan wanita cantik di hidupnya. Untuk mereka, wanita hanya sejenis hiburan untuk membuat hidup mereka menjadi lebih nyaman.
Kegigihannya untuk mengejar Song Jia lebih kepada aspek masalah keuntungan diplomatik dari segi bisnis.
Ada banyak perusahaan besar di Ling Nan, tapi baik Perusahaan Song dan Perusahaan Yuan merupakan dua perusahaan yang seimbang. Pernikahan diantara Yuan Ping dan Song Jia akan menghasilkan kerjasama diantara dua perusahaan ini. Bila ini terjadi, ini akan menjadi keuntungan besar bagi Perusahaan Yuan dan juga keuntungan pribadi untuk Yuan Ping.
Kerjasama antara kedua perusahaan ini tidak hanya menjadikan mereka pemimpin ekonomi di seluruh Ling Nan, Yuan Ping juga dapat menggunakan posisinya sebagai menantu keluarga Song dan mendirikan kekuatan miliknya sendiri di dalam keluarga Yuan dan menjadi pewaris pertama di keluarganya. Ouyang Shuo tentu saja tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Yuan Ping memang memiliki perasaan cinta kepada Song Jia. Namun, bagaimanapun juga, Ouyang Shuo sendiri tidak ingin satupun hal ini terjadi.
Jika ini merupakan kehidupannya yang sebelumnya, Ouyang Shuo tidak akan bisa melakukan apa-apa. Yuan Ping sendiri tidak akan melihat Ouyang Shuo sebagai saingan, dan lagi di masyarakat yang memandang derajat sosial seperti ini, pernikahan dengan orang yang memiliki derajat yang sama sudah menjadi kebiasaan. Kisah Cinderella dan pangeran tampan hanya ada dalam dongeng, dan hampir mustahil seseorang yang berasal dari kalangan bawah dapat menikahi orang dari kalangan atas.
Namun, di kehidupan ini, Ouyang Shuo telah menerima tiket untuk naik ke dalam arena permainan pemain peringkat atas dan telah mendirikan kekuatannya sendiri disana. Dia, pria yang bangkit dari abu kehidupan masa lalu, tidak takut menghadapi siapapun, dia akan berdiri dan bersaing dengan setiap orang dari mereka. Ouyang Shuo bersumpah bahwa apapun yang menghalangi jalannya, dia tidak akan melepaskan Song Jia lagi. Bila bisa memilih, dia bahkan akan melawan seluruh Perusahaan Song.
"Ah, tidak perlu khawatir, abaikan saja. Bila keadaan benar-benar memburuk, beritahu saja aku, dengan kekuatan yang kumiliki sekarang, aku yakin aku bisa mengatasinya." Ouyang Shuo berkata dengan penuh percaya diri.
"Baiklah" Song Jia tiba-tiba merasa lega ketika mendengar jawaban Ouyang Shuo.
Ketika yang lain mungkin akan merasa Ouyang Shuo hanyalah seorang pemuda biasa, yang dengan sombong berkata akan menyelesaikan segala masalah tanpa memikirkan kemampuannya, Song Jia percaya kepada Ouyang Shuo. Dia percaya bahwa pemuda ini, pemuda yang biasa-biasa ini memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalah yang dianggap orang lain mustahil untuk diselesaikan. Mungkin terkadang, cinta itu benar-benar buta, membuat seseorang kehilangan pikirannya dan mempercayai orang yang dia cintai dengan membabibuta tanpa berpikir apapun.
Setelah makan malam, Song Jia berkata dengan nakal, "Ayo, temani aku berjalan-jalan!"
"Baiklah! Bila wanita cantik sepertimu yang mengajak, aku akan merasa sangat terhormat!" Kata Ouyang Shuo sambil bercanda.
Song Jia tidak protes terhadap sikapnya kali ini, tapi malah, berjalan seakan dia melompat di depan. Pada saat ini, tidak ada lagi sosok seorang dewi yang tidak bisa digapai manusia fana, tapi hanya sosok seorang gadis yang tengah jatuh cinta.
Ouyang Shuo mengikuti di belakangnya, memperhatikan gadis cantik ini berjalan dengan tenang, pada saat ini, yang bisa dia lihat hanyalah Song Jia. Cinta juga masuk ke dalam dirinya dengan tiba-tiba. Mungkin, inilah kebahagiaan sebenarnya, kata Ouyang Shuo kepada dirinya sendiri.
Ouyang Shuo tiba dirumah pukul 9.30 malam. Tidak ada orang di ruang tengah, di jam segini biasanya merupakan waktu Bing'er untuk mendengarkan dongeng pengantar tidurnya. Saat dia membuka pintu kamar Bing'er, Xiao Yue sedang menceritakan Bing'er dongeng tentang Kambing yang Baik, dan Serigala Besar yang Jahat.
"Kakak, kau sudah pulang!" Bing'er berkata dengan bahagia dan tersenyum ketika melihat Ouyang Shuo.
Ouyang Shuo pun berjalan ke arahnya, menepuk kepala kecilnya dan berkata dengan lembut. "Tidurlah lebih awal adikku tersayang."
"Baiklah, selamat malam kakak!"
"Selamat malam, mimpi indah."