Setelah menyelesaikan masalah dengan Sekretaris Pendidikan dan Budaya yang baru terbentuk, Ouyang Shuo akhirnya memiliki waktu luang. Dia bangkit, pergi keluar kediaman, dan berjalan ke arah kandang kuda untuk memeriksa kedua Nian.
Selama berjalan, dia merenungkan tentang bagaimana caranya untuk mengurus kedua hewan buas itu. Sepertinya bukan merupakan hal yang bijak untuk terus menempatkan mereka di kandang kuda, karena itu tidak sesuai dengan status dan gambaran dari hewan pelindung teritori.
Semenjak mereka menjadi hewan pelindung, Nian telah mulai berkurang keganasannya, mereka tidak lagi segarang dan semenakutkan dulu. Malahan, mereka mulai memiliki aura hewan keberuntungan, darah keturunan Qilin yang ada di tubuhnya juga mulai bangkit.
Sewaktu Nian melihat Ouyang Shuo, yang jantan mengeluarkan dengusan lembut sebagai bentuk sapaan. Tornado Hitam yang ada di kandang seberang terlihat sangat tegang melihat Nian tersebut. Dia gemetar dan bersembunyi di sudut. Sewaktu kuda kesayangannya itu melihat ke mata pemiliknya, dia mengeluarkan pandangan yang sangat mirip manusia dan disana terdapat pandangan seperti orang yang diperlakukan tidak adil. Sepertinya, dia sangat ketakutan oleh adanya sepasang Nian di kandang.
Saat Ouyang Shuo menyentuh tanduk Nian, dia tersenyum. "Aku akan memberikan kalian berdua tempat tinggal yang lebih baik, aku tidak akan mencelakai kalian." Kemudian, dia berjalan ke samping Tornado Hitam dan mengelus tunggangannya itu berusaha menenangkannya.
Kembali dari kandang kuda, Ouyang Shuo menemui Sekretaris Divisi Konstruksi Zhao Dewang dan mendiskusikan soal membangun tempat istirahat khusus bagi para Nian. "Zhao Dewang, menurutmu, dimana kita harus menempatkan mereka?"
"Menurut pendapat tuanku, apa yang dibutuhkan oleh tempat tinggal mereka?"
"Oh coba aku pikir. Tempat itu haruslah tempat yang luas dan memiliki pemandangan bagus. Mereka tidak boleh tinggal di tempat sempit dan lebih baik dibiarkan bebas. Dan lokasinya juga harus agak pribadi sehingga mereka tidak akan terganggu. Tempat itu juga harus aman dan tidak boleh terlalu jauh."
Zhao Dewang menganggukkan kepalanya dan berkata, "Berdasar hal-hal yang baru tuan sampaikan, hamba pikir ada tempat yang cocok untuk itu."
"Dimana?" Benar - benar luas pengetahuan Divisi Kontruksi pikirnya.
"Di belakang Kediaman Tuan, ada gunung kecil dan disitu hanya ada pepohonan kecil dan pendek. Tempat itu luas dan misterius. Dan karena dekat dengan Kediaman Tuan, keamanannya juga terjamin." Zhao Dewang berkata dengan penuh percaya diri.
Ouyang Shuo mengangguk dan berkata, "Itu bagus, kita gunakan tempat itu. Perintahkan anak buahmu untuk mengamankan terlebih dahulu area sekitar gunung. Sebagai lokasi istirahat para Nian, lebih baik jika kita juga menaruh beberapa kelinci liar dan hewan kecil lainnya sebagai makanan mereka disana."
"Hamba mengerti dan akan hamba laksanakan sesuai keinginan tuan." Hal kecil seperti tini tidaklah terlalu merepotkan.
Di Siang hari, Sekretaris Divisi Pertanian Zhao Dewang masuk ke ruang kerjanya dan melapor, "Tuanku, tahun baru telah lewat. Seperti kata pepatah, 'Bagian paling penting dari tahun baru adalah awalnya.'. Apakah Divisi Pertanian perlu terus memperluas skala lahan pertanian sebagai persiapan untuk penanaman sebelum festival Qingming? Skala lahan yang ada saat ini sepertinya masih terlalu kecil."
Ouyang Shuo menggelengkan kepalanya. "Lahan pertanian tentu saja akan diperluas tapi bukan di kota Shanhai."
"Hamba tidak paham. Mohon penjelasan tuanku!"
"Kota Shanhai merupakan basis utama dan akan memfokuskan diri pada industri dan perdagangan, pertanian akan menjadi bisnis cadangan. Karena itu, untuk saat ini, bukan tindakan cerdas bila kita terus memperluas lahan pertanian di area kota dan menghabiskan lahan kota. Bila tidak, maka ketika kota ini berkembang, kita perlu mengulang pengembangan lahan pertanian." Jelas Ouyang Shuo.
"Logikanya itu benar namun tanpa lahan pertanian yang cukup, bagaimana cara kita memastikan teritori memiliki cukup makanan? Mendapatkan mereka dari pasar bukanlah rencana jangka panjang." Zhao Dexian masih tidak mengerti.
"Ini akan diselesaikan oleh Desa Bawahan yang akan kita bangun lagi. Saat kota naik ke tingkat 2, kita dapat membuat desa bawahan kedua dan desa kedua ini akan menjadi pusat pertanian. Setelah mendirikan desa itu, pengembangan lahan pertanian skala besar juga tidak akan terlambat." Ouyang Shuo telah memikirkan ini semua. Karena itu, dia dapat berkata dengan tenang.
Zhao Dexian berkata dengan penuh rasa hormat, "Tuanku telah memikirkan semuanya, hamba benar-benar iri dengan kemampuan tuan."
Dia melanjutkan, "Bila tuan telah memikirkan ini semua dengan baik, maka tidak apa-apa. Di periode saat ini, tidak ada tambahan baru untuk populasi pertanian dan seluruh tenaga manusia telah dimasukkan ke dalam proyek tembok kota dan parit sungai. Setelah proyek ini selesai, semua orang ini dapat dipindahkan ke Divisi Pertanian dan pergi ke desa baru."
Untuk pengaturan para penduduk desa yang baru, Divisi Pendataan Penduduk telah bekerja dibawah perintah Ouyang Shuo. Di permukaan, hal ini terlihat tidak adil untuk Divisi Pertanian. Menggunakan kesempatan ini, Ouyang Shuo merasa saat ini merupakan saat yang tepat untuk menjelaskannya pada Sekretaris Divisi Pertanian sehingga dia dapat mengerti.
Berbicara tentang desa bawahan kedua, Ouyang shuo memulai topik ini sambil tertawa. "Aku hanya berkata, bagaimana jika aku mengirimmu untuk mengembangkan desa bawahan kedua, apa kau bersedia?"
Zhao Dexian terkejut mendengarnya, detak jantungnya melambat setengah detakan. Perbedaan antara kepala desa dan sekretaris divisi adalah yang satu dapat mengatur semuanya dan yang satu lagi memiliki peran besar dalam kota pusat. Perbedaan soal mana yang lebih penting sangat sulit untuk dikatakan.
Akan tetapi, untuk seseorang yang pernah menjadi kepala desa, mendapat kesempatan untuk memerintah lagi. Desa bawahan sangat berbeda dengan Desa Zhaojia. Desa ini dapat dinaikkan berkali-kali dan tidak perlu menunggu lama untuk bisa berkembang menjadi kota. Ini tidak dapat dibandingkan dengan desanya yang dulu.
Dia berusaha sebaik-baiknya untuk menyembunyikan rasa inginnya, dan berkata dengan tenang, "Hamba akan mengikuti apapun perintah tuan."
Itu lebih baik, setidaknya tidak terlalu bernafsu. Ouyang Shuo menganggukkan kepalanya dan berkata, "Silahkan, ini hanya baru pemikiran awalku, cukup kau ingat. Di periode waktu ini, berikan kesempatan untuk wakilmu, Sun Yannong. Bila aku mengirimmu ke desa itu, dia harus dapat menggantikan posisimu disana."
Mendengar arti tersembunyi dari kata-kata itu, dia mengerti tidak lama lagi dirinya akan dikirim ke desa bawahan kedua. Sepertinya dalam periode waktu ini dia harus melatih bocah kecil Sun Yaannong itu agar dia dapat melanjutkan pekerjaannya.
Hari ke-empat dari tahun baru.
Setelah sarapan, Ouyang Shuo berganti pakaian dengan baju santai dan bercukur bersih, membersihkan kukunya. Dia terlihat rapi dan segar.
Bing'er cemberut dan duduk di ruang keluarga sambil terlihat kesal. Bocah kecil ini sedih karena kakaknya tidak akan membawa dirinya ke acara reuni. Xue'er duduk di bahu pemiliknya dan mengacak rambut Bing'er, lalu terbang berkeliling, tidak peduli dengan perasaannya.
Ouyang Shuo keluar dari kamar mandi dan melihat adik kecilnya cemberut. Dia menggelengkan kepalanya dan duduk di sebelahnya, lalu kemudian memangku adiknya dan berkata. "Adikku sayang, kakak akan pergi ke reuni SMP kakak dulu, tidak nyaman untukmu bila ikut kesana. Mereka semua orang dewasa dan tidak ada anak kecil untuk bermain denganmu. Akan sangat membosankan. Kakak berjanji padamu bahwa kakak akan pulang lebih awal untuk menghabiskan waktu denganmu."
Baru setelah itu bocah kecil ini walau tidak rela mulai menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu kakak harus janji jari kelingking dengan Bing'er. Kakak harus kembali lebih awal."
"Baiklah kakak akan melakukan janji jari kelingking denganmu." Ouyang Shuo menepuk kepalanya dan berjalan keluar dari rumahnya.
Melihat Ouyang Shuo pergi, Bing'er memindahkan Xue'er ke telapak tangannya dan berkata, "Xue'er, sekarang hanya dirimu yang akan menemaniku di sini."
Xue'er tersenyum dan berkata, "Ayun aku… Ayun…"
Saat Ouyang Shuo bergegas ke Hotel Huifang Park dan melihat tanda: "Reuni Murid SMP Provinsi Jiao Angkatan 2180" disana, sepertinya ketua kelas telah membuat persiapan besar.
Ouyang Shuo berjalan ke dalam hotel dan masuk ke dalam ruang pesta. Disana, absensi dilakukan oleh pegawai hotel, dan mereka bahkan telah mempersiapkan oleh-oleh untuk semua orang.
Membuka oleh-oleh itu, isinya adalah kaos dan model baru dari smartwatch Apple. Yuan Ping ini benar-benar kaya, untuk menyediakan hadiah seperti ini untuk 35 orang, ini akan menghabiskan biaya 200.000 kredit untuk membeli itu semua.
Ouyang Shuo memasangnya di tangan kirinya dan memakai kaos itu, dan dibawah arahan pegawai hotel, berjalan menuju aula dimana semua orang berkumpul.
Berjalan masuk, kebanyakan teman-teman sekelasnya telah tiba disana. Yuan Ping berdiri di depan pintu untuk menyambut mereka. Melihat Ouyang Shuo, dia bergegas menyambutnya dan memegang tangannya. "Ouyang Shuo! Sudah bertahun-tahun dan kau masih terlihat tampan. Aku benar-benar iri."
Ouyang Shuo tersenyum, "Dibandingkan kekayaanmu, aku bukanlah apa-apa." Dia menjabat tangan kirinya dan berkata, "Terima kasih untuk ini."
Mata Yuan Ping berkilau, rasa percaya diri dan kebesaran hati yang ditunjukkan Ouyang Shuo mengejutkan dirinya. Dalam reuni seperti ini, terutama saat semua orang telah memasuki dunia yang sebenarnya, tidaklah semurni itu ataupun penuh kehangatan.
Mengambil hadiah ini, ada beberapa orang yang merasa buruk dan tidak ingin orang-orang melihat mereka menerima hadiah itu. Yang lain akan menyimpannya lalu mengatakan hal-hal yang menunjukkan kecemburuan.
Sampai hari ini, Ouyang Shuo memakainya dengan penuh percaya diri dan bahkan berterima kasih kepadanya atas hadiah yang dia persiapkan. Yuan Ping bisa melihat dengan benar bahwa Ouyang Shuo adalah orang yang jujur dan tidak bermuka dua. Ini menunjukan bahwa dia cukup berani menerima seluruh hadiah yang dia persiapkan.
Yuanping, yang merasa kagum, tertawa dan berkata, "Mari kita bertemu dengan kawan-kawan yang lain. Ada banyak orang yang pasti tidak dapat kau kenali lagi."
Ouyang Shuo tertawa dan mengikuti dirinya masuk ke dalam aula pesta. Dia tidak terkejut melihat Yuan Ping kaget dengan perubahannya. Setelah terlahir kembali dan menjalankan peran sebagai Penguasa dalam 2 bulan ini, aura miliknya telah kehilangan kemurnian dan kenaifannya, dan telah memiliki hawa seorang pemimpin.