Badai besar pun tiba, dan suara petir menggelegar.
Squadron pelayaran yang sendirian dan tanpa bala bantuan terlihat seperti seekor ayam lemah yang gemetar di bawah kekuatan langit. Bahkan si Hijau yang pemberani sekalipun menjadi sangat ketakutan hingga dia memilih kembali ke atas dek kapal; dengan hujan deras yang terus turun bagaikan air terjun.
Puluhan ribu orang harus menahan diri dari kencangnya hujan ini untuk mengeluarkan air dari dalam kapal. Begitu air mulai meresap ke dalam kabin, makanan dan beras akan menjadi berjamur dan bisa menyebabkan penyakit jika di makan ataupun di simpan.
Sedangkan untuk tenggelam, untuk sementara waktu ini bukanlah masalah. Semua kapal mereka menggunakan teknologi kedap air yang paling maju di masa itu, sehingga hujan seperti ini masih belum cukup untuk membalikkan kapal mereka
Ada sebuah pepatah, 'Kesialan tidak pernah datang sendirian'. Ujian sebenarnya untuk squadron pelayaran ini masih baru akan datang.