Di tembok Kabupaten Cangcheng, Baiqi menatap ke arah lautan hitam dari pasukan musuh yang tengah menyerbu, matanya terlihat tidak tenang. Musuh bergerak terlalu pelan. Setelah bergerak sedikit, mereka akan berhenti untuk mengatur formasi. Alasan dari hal ini adalah karena pasukan mereka dibentuk dari sepuluh teritori yang berbeda, sehingga gerakan mereka ketika maju bertempur memiliki perbedaan. Sebagai hasilnya, gerakan mereka tidak selaras dan membutuhkan banyak pengaturan ulang.
Jika mereka tidak berhenti, maka sebelum mereka tiba di tembok kota, mereka sudah akan menjadi kacau.
Pengamatan Baiqi memang sangat tajam dan teliti. Dia mulai menghitung di dalam hatinya. Jarak antara pemberhentian pasukan musuh menjadi semakin pendek. Seluruh pasukan telah menjadi semakin rapi dan mulai saling mengenali kecepatan pergerakan satu sama lain.
Musuh kali ini benar-benar orang yang sangat cermat. Baiqi mulai menyimpulkan perangai panglima musuh.