Di medan pertempuran yang luas ini, hanya 300 ribu prajurit pemberontak yang masih tersisa.
Di tenda Xiang Yu, berbagai pangeran dan penguasa sekali lagi berkumpul.
"Jenderal Xiang, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Xiang Yu duduk di kursi panglima. Dia terus terdiam dan tidak bicara. Fan Zeng duduk di sisinya, alisnya bertaut dengan erat.
Pengalaman menjadi tawanan perang membuat Fan Zeng menjadi mudah tersinggung. Dia merasa mata para penguasa serta pangeran ini melihatnya dengan tatapan merendahkan.
Meski sebenarnya, untuk apa mereka menatapnya seperti itu?
Setelah beberapa waktu, salah satu pangeran berkata dengan hati-hati, "Kenapa kita tidak menyerah saja?"
Suasana dalam tenda ini segera membeku seperti mereka telah menyentuh sebuah kutukan terlarang.
"Bedebah!" Teriak Xiang Yu mengamuk. Dia lalu menghantamkan tangannya ke atas meja, yang membuat arak di atasnya terciprat ke semua arah.