'Dong! Dong! Dong!'
Bersamaan dengan irama tabuhan genderang, penyerbuan ini pun dimulai.
Formasi pasukan yang besar perlahan terus maju ke depan. Mereka bagaikan sebuah gunung besar yang terus bergerak maju. Ketika mereka mencapai sungai pelindung kota, formasi ini tiba-tiba tertahan, karena mereka mulai menggunakan karung pasir yang ada di sungai untuk mulai menyerbu ke bawah tembok kota.
Setelah berhasil menyeberangi satu-satunya 'jembatan', pasukan ini sekali lagi tiba-tiba menyebar. Dalam sekejap, pasukan ini berhasil memenuhi seluruh gerbang barat Kota Anyang, mereka sama sekali tidak menyisakan satu celahpun.
Seluruh proses ini terjadi bagaikan air yang mengalir. Harus dikatakan bahwa kemampuan Lianpo dalam mengomando sebuah pasukan memang benar-benar luar biasa.