Leizhou, Kabupaten Tanmu.
Kota yang awalnya tidak menarik, sederhana dan kecil ini sekarang telah menjadi tempat paling panas di seluruh medan tempur yang terjadi pada Pertempuran Leizhou ini. Dalam semalam, kota kecil yang bisa dianggap cukup makmur ini dengan cepat menjadi hancur karena perang. Kematian melayang-layang di udara, dan jalanan komersial yang sibuk kini menjadi tanah tandus.
Lantai batu yang bersih kini telah menjadi kotor dan berlubang, ternoda oleh genangan darah. Di selokan yang ada pada kedua sisi jalan, mayat telah mulai menggunung. Wajah dari mereka yang telah tewas hanya ditutup begitu saja tanpa ada upacara penguburan yang layak.
Api telah membakar tembok toko yang dihiasi ukiran dan lukisan. Sebagian bangunan juga telah runtuh dan asap dari bara api terus membumbung tinggi. Semua pemandangan ini menggambarkan kejamnya peperangan.