Tentu saja, Jenderal yang berada di depan Unit Pemanah merupakan Kolonel Resimen 3, Er'Lai. Tunggangannya, Luosha, akhirnya memasuki medan pertempuran untuk pertama kalinya. Bukan hanya hal ini tidak terasa aneh, Nian itu bahkan meraung dengan semangat, "Niannn!"
Tekanan dari Nian membuat takut pasukan aliansi musuh hingga menjadi kacau, yang membuat mereka sama sekali tidak dapat bergerak maju.
Er'Lai berdiri di barisan terdepan, dia menggenggam tombak pisaunya dan berdiri sebagai perisai bagi pasukan Pemanah.
"Hadapi kematian kalian!" Er'Lai berteriak. Dia tidak merasakan rasa takut bahkan ketika dia tengah menghadapi 200 Kavaleri sendirian. Dia lalu menyerbu masuk ke tengah pasukan musuh. Dia menggunakan tombak pisaunya dan mengayunkannya dengan sempurna. Tanpa hambatan dia mengayunkan tombak pisau seberat 20 kg. Senjata itu bagaikan kait neraka, setiap ayunannya berhasil mencabut nyawa musuh, dan membuat musuh gemetar ketakutan.