Chereads / Dunia Online / Chapter 118 - Angkatan Laut Beihai

Chapter 118 - Angkatan Laut Beihai

Pembicaraan yang bertempat di tenda pemimpin perang Suku Tian Qi tidak diketahui oleh Ouyang Shuo maupun pemimpin perang Suku Tian Feng, Dariachi.

Provinsi Lian, tenda pemimpin perang Suku Tian Feng

"Huqitu, apa pendapatmu mengenai musnahnya Suku Tian Lian?" tanya Dariachi.

Duduk beberapa tingkat dibawah singgasana Dariachi adalah seorang pemuda berumur 20an. Dia memiliki perawakan tinggi dan tubuh kekar, dan memiliki wajah yang tampan, dan dengan rambut ikalnya menambah pesonanya. Pria ini adalah Huqitu, satu-satunya jenderal di Suku Tian Feng. Dia memimpin setiap prajurit Suku Tian Feng kecuali pengawal elit Dariachi.

Begitu mereka mendapatkan informasi bahwa Suku Tian Feng telah musnah, Huqitu ternyata langsung pergi ke sana secepat mungkin. Dia juga, sampai di pemikiran yang sama dengan Lhakhshen setelah memeriksa sisa-sisa dari Suku Tian Lian. Satu-satunya yang berbeda adalah bahwa Huqitu tahu bahwa ini bukanlah tindakan dari sukunya.

Dari pendapat Huqitu, kebenaran dari kejadian ini ditutupi oleh lapisan kabut yang tebal, sehingga mencegah orang untuk memahami kebenarannya. Suku-suku lain yang ada disekitar mereka tidak memiliki motif untuk berbuat seperti ini, tapi kejadian ini telah terjadi.

"Pemimpin perang, kasus ini benar-benar aneh. Aku berpikir mungkin ada suku lain yang mencoba memfitnah kita." Kata Huqitu hati-hati.

Dariachi mengerutkan keningnya dan berkata dengan suara dalam, "Ya, orang ini memiliki niat buruk. Sepertinya dia ingin memperburuk hubungan kita dengan Suku Tian Qi."

"Siapa menurut anda, orang yang berani melakukan hal ini?" Tanya Huqitu.

Dariachi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak yakin. Bisa siapa saja dari suku di barat atau utara. Bahkan bisa saja Suku Tian Qi sendiri yang melakukan hal ini."

"Suku Tian Qi!?" Kata Huqitu dengan terkejut.

"Ya, Mengke adalah seorang rubah tua. Agar dapat menekan suku-suku yang lebih kecil, dia akan melakukan apa saja. Jangan lupa, ada alasan kenapa dia dijuluki 'Penjagal Berdarah'. Jika dia punya alasan apapun untuk menekan kita, sebuah suku kecil seperti kita tidak ada artinya sama sekali untuknya."

Huqitu tidak bisa mempercayainya, dan berkata, "Pemimpin perang, aku masih tidak bisa memahaminya. Jika ini merupakan ulah Suku Tian Qi, mereka seharusnya mengirim orang kesini untuk menanyai kita. Namun, mereka tidak melakukan apapun sama sekali."

"Benar, bagian inilah yang membuatku tidak habis pikir. Inilah kenapa kejadian ini benar-benar memusingkan." Bahkan dengan kemampuannya, dia masih tidak bisa mengetahui apapun.

Dengan berani tanya Huqitu"Apa mungkin ini ulah tetangga baru kita di selatan? "

Jantung Dariachi pun sempat berhenti saat mendengarnya. Namun, dia menggeleng dan berkata, "Seharusnya bukan. Pertama-tama, mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya saat ini. Kedua, mereka tidak punya motif. Seperti yang kau lihat, mereka berharap untuk terus berbisnis dengan suku kita."

Huqitu juga tidak mempercayai dugaannya sendiri, dia hanya sekedar menyampaikan apa yang muncul dikepalanya. Setelah mendengar perkataan pemimpin perangnya, hal itu langsung menghilangkan kebingungannya, namun misteri terbesar masih belum dapat dijelaskan.

"Bagaimanapun juga, apa yang terjadi sudah terjadi. Hal ini tidak akan berhenti sampai disini. Akan ada perubahan yang tidak bisa ditebak di masa depan yang tidak bisa kita perkirakan saat ini. Namun, apapun perubahan itu, semuanya akan kembali kepada perbandingan kekuatan antara kita dan musuh." Dariachi diam sejenak. Dia lalu melanjutkan dengan sikap serius, " Huqitu, perintahkan pasukanmu dan suruh mereka untuk terus waspada apapun yang terjadi. Selama periode ini, perkuat patroli kita di perbatasan. Selain itu, tingkatkan kekuatan pasukan kita sebisa mungkin. Kau juga harus memikirkan untuk mempertahankan perdagangan dengan Kota Persahabatan di selatan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin bijih besi."

"Siap!" Kata Huqitu dengan lantang dan diapun pergi.

Setelah Huqitu keluar dari tenda, Dariachi melihat keatas tendanya seakan tatapannya dapat menembus tenda dan melihat jauh ke langit. Dia kemudian berbisik kepada dirinya sendiri. "Badai besar akan datang. Dewa Padang Rumput, apa ini akan menjadi kesempatan Suku Tian Feng kami untuk bangkit dan menjadi suku terkuat di padang rumput?"

------

Bulan ke-5, Hari ke-11, Pelabuhan Kota Beihai.

Setelah satu bulan pengembangan, konstruksi Pelabuhan Beihai akhirnya resmi selesai. Pelabuhan Beihai berlokasi dekat dengan muara. Dia merupakan pelabuhan alami dengan tepian yang terlindungi secara alami untuk kapal berlabuh.

Pelabuhan Beihai dibangun untuk tujuan militer. tempat ini berfungsi terutama untuk menyediakan layanan bagi Angkatan Laut. Layanan ini termasuk menyediakan tempat berlabuh bagi kapal perang, suplai, tempat perlindungan, equipment dan seterusnya. Karena itu Pelabuhan Beihai juga dikenal sebagai Markas Angkatan Laut, dengan peralatan lengkap dan teknologi yang sesuai, serta berbagai fasilitas. Markas Angkatan Laut juga dipindahkan ke Pelabuhan Beihai segera setelah pembangunan pelabuhan ini selesai.

Kondisi Pelabuhan Beihai saat ini adalah juga sebagai pelabuhan bagi kapal nelayan, yang berarti juga menyediakan tempat untuk kapal-kapal pemancing untuk berlabuh, dan memasukkan atau menurunkan barang. Tempat ini juga menyediakan tempat perlindungan dan juga tempat pengisian ulang bahan baku. Tempat ini juga menyediakan jasa seperti membantu untuk memproses ikan yang telah ditangkap, perbaikan kapal, pembuatan peralatan memancing, dan tempat peristirahatan pelaut.

Sisi selatan dari Kota Beihai adalah Teluk Utara Laut Selatan. Pulau terbesar di teluk utara jelas adalah pulau Qing Zhou. Setelah dimodifikasi oleh sistem dimana pulau ini diperbesar 10 kali dari aslinya, tempat ini sekarang memiliki luas 350.000 km2, 1,5 kali ukuran Lembah Lianzhou. Disana jelas ada pulau-pulau yang berukuran lebih kecil dari pulau Qing Zhou.

Namun, kebanyakan pulau ini merupakan pulau tanpa penghuni. Mereka kebanyakan adalah pulau yang tidak bisa ditinggali, tapi beberapa pulau lain telah membentuk sistem ekologi mereka sendiri, dimana sumber daya yang cocok untuk mendukung kehidupan manusia terletak banyak disini karena adanya danau atau sungai. Karena itu, pulau-pulau sejenis ini telah menjadi tempat ideal untuk menjadi markas perompak.

Terutama setelah sistem memperluas ukuran asli dari tiap daratan, pulau-pulau yang di dunia nyata yang merupakan pulau kecil, di dalam game tiba-tiba menjadi pulau yang cocok untuk ditinggali. Karena alasan inilah, Ouyang Shuo memutuskan untuk memerintahkan Angkatan Lautnya untuk mengirimkan pasukan ekspedisi ke pulau-pulau ini. Ini karena dia tidak berani untuk mengambil kesimpulan berdasarkan informasi dari dunia nyata, karena informasi ini mungkin telah berubah drastis di dalam game.

Di suatu tempat di sudut Teluk Utara, di dekat perbatasan antara Vietnam dan Cina, ada pulau yang bernama Pulau Rembulan. Pulau ini memiliki luas sekitar 50 km2, setara dengan area yang dikuasai oleh desa tingkat 2. Di dunia nyata, pulau ini hanya memiliki luas 5 km2.

Pulau Rembulan ini dipenuhi oleh kelompok perompak berjumlah 3000 orang, yang menamakan diri mereka Hiu Hitam. Pemimpin mereka bernama Black Beard. Karena lokasi geografis dari Pulau Rembulan ini yang lebih dekat ke Vietnam, target mereka biasanya adalah desa-desa di tepi pantai Vietnam.

Di area tepi pantai Vietnam, Black Beard telah menjadi mimpi buruk, terutama diantara para pemain Penguasa. Semenjak game ini diluncurkan, Hiu Hitam, bersama pemimpinnya, Black Beard, telah merampok tidak kurang dari 30 desa pemain.

Tentu saja, para Hiu Hitam ini tahu batas mereka sendiri dan tidak pernah mencoba keberuntungan mereka dengan mengganggu kota yang dibangun oleh sistem.

Suatu hari, seakan mereka telah gila, Kelompok Hiu Hitam tidak bergerak untuk menyerbu desa tepi pantai Vietnam, tapi malah bergerak menuju area tepi pantai Cina Utara.

Tidak perlu dikatakan lagi, pasukan patroli berhasil menemukan mereka bahkan sebelum mereka sampai di Beihai. Selagi bersiap menghadapi pertempuran, para prajurit di kapal perang Meng Chong juga meluncurkan tanda bahaya ketika melihat kapal perompak itu.

Kali ini, Black Beard telah membawa 3 kapal perompak bersamanya, dan membawa orang bersamanya sekitar 300 perompak. Dia sangat terkejut ketika melihat kapal perang Meng Chong. Dia bahkan lebih terkejut ketika melihat Pelabuhan Beihai muncul di penglihatannya, karena pelabuhan sejenis ini hanya ada di kota yang dibangun oleh sistem.

Di sisi lain, setelah melihat tanda bahaya yang ditembakkan oleh pasukan patroli, Pei Donglai segera menaiki kapal perang dan memimpin 4 kapal Meng Chong lainnya untuk pergi ke lokasi kejadian. Kapal perang Meng Chong memiliki desain panjang dan sempit untuk memudahkan mobilitas agar dapat menembus formasi musuh dengan ganas dan agresif.

Kabin dan lantai dari kapal perang Meng Chong diselimuti oleh kulit sapi untuk meningkatkan ketahanan kapal ini dari serangan api. Kedua sisi kapal perang memiliki slot untuk dayung. Diatas dek adalah kabin 3 lantai, yang semuanya diselimuti juga oleh kulit sapi. Setiap lapisan kabin memiliki tempat yang disiapkan untuk busur silang sebagai salah satu metode penyerangan.

Karena itu, dalam 20 menit, selagi Black Beard masih ragu-ragu, ke-4 kapal perang Meng Chong dan Pei Donglai telah tiba dan bergabung dengan pasukan patroli.

Ketika melihat kemampuan kapal perang Meng Chong yang lebih hebat dari kapal mereka, ditambah dengan jumlah mereka yang sekarang menjadi lebih sedikit dan kurangnya informasi mengenai kekuatan pihak lawan, Black Beard memerintahkan anak buahnya untuk mundur tanpa ragu.

Selagi para perompak itu mundur, Pei Donglai mengejar musuh dalam jarak dekat, dan setelah itu dia langsung kembali ke markas.

Ada beberapa alasan kenapa Pei Donglai tidak meneruskan pengejaran. Pertama, perbedaan dalam hal kekuatan antara Angkatan Laut dan para perompak tidak terlalu jauh berbeda, karena itu mereka tidak bisa membuat musuh kewalahan dengan kekuatan mereka. Kedua, Angkatan Laut belum memiliki peperangan dalam perang sesungguhnya, sehingga jika mereka bertempur dengan para perompak, besar kemungkinan mereka akan mengalami kekalahan.

Sesuai isi dari seni perang, tidak bijak untuk mengejar musuh yang mundur secara berlebihan, belum lagi para perompak itu masih dalam kondisi kekuatan penuh.

Setelah kembali ke Beihai, Pei Donglai segera menulis laporan tentang kejadian ini dan mengirimkannya kepada Ouyang Shuo untuk meminta perintah lebih lanjut.

---------

Pada Bulan ke-5, Hari ke-12, Ouyang Shuo menerima laporan darurat dari Angkatan Laut.

Setelah membaca surat itu, berbagai macam pemikiran muncul di benak Ouyang Shuo. Pertemuan ini menandakan bahwa para perompak telah menyadari keberadaan Beihai, dan kota ini tidak akan lagi dapat berkembang dengan damai.

Untuk melindungi Kota Beihai, untuk memastikan keamanan dari benteng strategisnya, Ouyang Shuo menulis surat kepada Pei Donglai untuk memintanya agar memperbesar Angkatan Laut dan membentuk sebuah Armada. Di waktu yang sama, dia juga meminta Pei Donglai untuk mencari informasi lebih banyak tentang para perompak itu secepatnya. Jika memungkinkan akan lebih baik jika dia dapat melacak lokasi markas mereka.

Bagi Ouyang Shuo, hanya dengan memusnahkan setiap perompak dan markas mereka barulah Kota Beihai dapat terus berkembang dengan damai. Jika tidak, hanya Tuhan yang tahu apa akibatnya jika mereka muncul tiba-tiba entah dari mana dan melancarkan serangan mendadak.