Xiang Yu merupakan pahlawan legendaris dan seorang jenderal ganas. Namun, pahlawan mana pun pasti akan mementingkan muka mereka dan akan memilih mati daripada menyerah pada orang lain.
Akan lebih mudah untuk membunuh Xiang Yu dibandingkan membuatnya tunduk pada seseorang.
Namun, setelah mengalami dua kekalahan, Xiang Yu jelas sudah menjadi semakin dewasa. Dia yang sekarang dipenuhi berbagai emosi karena dirinya telah gagal mencapai ambisinya. Dia dapat mati di medan tempur, tapi dia tidak boleh membiarkan keluarganya ikut tewas bersama dirinya.
"Selain itu…" Xiang Yu menatap istrinya. Seorang pria juga memiliki sisi yang lembut.
Kehamilan istrinya merupakan penghiburan terbesar bagi dirinya.
Kali ini, dia tidak boleh bersikap egois.