Dinasti Tang memiliki tiga hal yang tidak tertandingi.
Puisi Li Bai, jurus pedang Pei Min, dan aksara sambung Zhang Xu.
Dewa Pujangga Li Bai bukan hanya hebat dalam hal literatur, tapi dia juga memiliki ilmu pedang yang sangat hebat. Dia mulai menyukai ilmu pedang di umur 15 tahun. Setelah itu, keahliannya semakin maju dan berkembang, dan menjadi ahli pedang nomor 2 di dalam Dinasti Tang, hanya satu tingkat dibawah Saint Pedang Pei Min.
Bahkan mungkin Gaia juga menyayangi dirinya, karena ilmu pedang Li Bai kembali diperkuat untuk kedua kalinya dan menjadi kitab rahasia otentik, yang menjadikan dirinya seorang master pedang sejati.
Li Bai tidak datang ke Kota Shanhai demi nama maupun reputasi melainkan untuk mengunjungi seorang kawan. Meski begitu, hal ini sudah cukup untuk mengguncang dunia.
Ouyang Shuo ingin mempertahankan Dewa Pujangga ini. Namun, syaratnya adalah untuk menemukan tempat bagi dirinya.