Chereads / Penguasa Dunia Sesat / Chapter 95 - Rekan yang Payah

Chapter 95 - Rekan yang Payah

Tubuh sang Gu Master perempuan bagaikan sebuah boneka kain. Bagian pinggangnya patah, dan tubuh bagian bawahnya terlihat membengkok. Kedua lengannya terkapar di tanah, sementara kedua kakinya menghadap ke langit.

Dari kejauhan, Fang Yuan ikut terjatuh.

Ia menabrak kanopi pohon dan mematahkan banyak dahan sebelum mendarat di tanah bersalju.

Dengan cekatan, ia membelokkan tubuhnya dan berdiri tegak. Karena ia telah menggunakan Gu Jade Skin lebih dulu, hanya punggungnya yang terasa sakit.

Setelah keheningan yang mencekam, amarah Jiao San bisa terdengar, "Fang Yuan, katamu kau bisa bertahan!"

Fang Yuan tertawa dingin di balik kegelapan, namun tiba-tiba tubuhnya terpelintir dan hampir terjatuh. Ia mencengkeram batang pohon di dekatnya agar bisa menjaga keseimbangan.

Ia berpura-pura lumpuh – seakan-akan tak mampu berjalan. Matanya mengawasi sekelilingnya untuk memastikan tak ada Gu Master lain.

Semua Gu Master sedang bertarung dengan sengit melawan hewan-hewan buas. Mereka tak mungkin bisa memerhatikan Fang Yuan. Meskipun tidak ada Gu Master satupun di dekatnya, Fang Yuan tetap memutuskan untuk menyembunyikan dirinya.

Di sisi lain, terdengar suara pertarungan yang intens.

Si raja babi hutan berhasil lolos dan sekali lagi bertarung melawan ular piton merah lahar.

Fang Yuan melangkah pelan dengan wajah penuh kecemasan. Sesekali ia terjatuh ke tanah. Tubuhnya dipenuhi kotoran, tanah, rumput, dan salju – membuatnya terlihat lelah dan babak belur.

Akhirnya ia kembali ke tengah-tengah pertarungan.

Ia melihat tiga orang sedang melawan seekor babi.

Ular piton membelitkan tubuhnya pada tubuh dan kedua kaki si raja babi hutan.

Kedua kaki si raja babi hutan tak mampu bergerak bebas. Akibatnya, ia meronta dan berguling di tanah. Tubuhnya sesekali menabrak berbagai benda di sekitarnya.

Tubuhnya dipenuhi banyak luka. Darah merahnya menodai tanah di sekitarnya.

Begitu melihat Fang Yuan, Gu Yue Kong Jing berkata, "Fang Yuan, brengsek kau! Kau membuat Hua Xin tewas!"

"Aku... aku tidak sengaja. Tapi aku benar-benar tak dapat menahannya lagi." Sahut Fang Yuan.

"Keparat! Kalau begitu, kenapa kau bilang kalau kau bisa melakukannya? Kalau tidak bisa ya bilang tidak! Kau bisa membunuh kita semua kalau kau tidak menepati janjimu!" Gu Yue Kong Jing berteriak penuh amarah. Jika dia tidak sedang bertarung saat ini, ia pasti akan menampar Fang Yuan dua kali.

"M-maaf, aku tidak akan melakukannya lagi." Fang Yuan berteriak balik.

"Fang Yuan, kita akan membicarakan hal ini nanti!" Jiao San meraung. Ia mulai merasa tertekan. Si raja babi hutan yang sekarat mulai menggila, dan sekujur tubuh ular piton dipenuhi luka dan retakan.

"Kong Jing, lupakan saja Fang Yuan. Cepat keluarkan jaring pisau!" Jiao San berteriak panik begitu melihat ularnya hampir kalah. Tubuhnya dipenuhi keringat dingin.

"Baik!" Kong Jing cepat-cepat mengeluarkan Katak Big Belly dan menggunakan cairan primeval. Katak itu memuntahkan jaring baja.

Jaring tersebut dipenuhi pisau dan duri yang tajam.

"Fang Yuan, pegang ujungnya. Setelah itu, kita akan berlari dan memerangkap si raja babi hutan." Kata Kong Jing.

"Tapi kakiku terluka. Aku tidak bisa berjalan!" Fang Yuan berkata dengan panik sembari berjalan dengan pincang.

"Dasar tak berguna!" Kong Jing mau tidak mau harus melakukannya sendiri. Ia menarik jaring tersebut dan melemparkannya ke arah si raja babi hutan.

Hewan itu menjerit kesakitan saat jaring pisau mengenai tubuhnya. Darah langsung mengucur deras.

Makhluk tersebut bisa merasakan kematiannya mendekat, dan ia semakin berusaha melepaskan diri. Namun semakin ia bergerak, jaring itu semakin menekannya - sehingga lukanya bertambah parah.

Sementara itu, si ular piton tidak terluka parah karena tubuhnya yang terbuat dari batu.

"Sayang sekali bulunya terbuang percuma!" kata Jiao San dengan nada penuh penyesalan.

"Akhirnya selesai juga." Kong Jing bernapas lega.

Di saat inilah, Fang Yuan berteriak, "Biarkan aku membantu kalian!"

Wush wush wush.

Beberapa moonblade melayang dan memutus jaring pisau. Si raja babi hutan terus meronta, dan lubang di jaring semakin membesar. Akhirnya, jaring menjadi hancur dan hewan itu berhasil lolos.

Seketika!

Kong Jing hanya menatap dengan mata terbelalak. Ia tak mampu berkata-kata.

"Sialan..." Seorang Gu Master perempuan yang lain langsung menggerutu keras - ia tak lagi peduli dengan statusnya sebagai gadis yang feminim.

"Ke... kelihatannya aku mengacaukan semuanya. Aku benar-benar ingin membantu!" Fang Yuan berkata dengan nada polos dan tulus.

Jiao San berguling di tanah demi menghindari serangan si raja babi hutan. Sebelum bangun, ia menjerit, "Fang Yuan! Dasar idiot, lihat apa yang telah kau perbuat! Kau benar-benar sampah!!!"

"Ketua, anda harus mempercayaiku. Aku benar-benar tidak sengaja," Fang Yuan membela diri.

"Diam kau! Mulai sekarang, jangan melakukan apapun! Cepat pergi ke ujung!" Jiao San berteriak sebelum berguling lagi demi menghindari serangan si raja babi hutan.

Fang Yuan terkekeh, namun ia tetap mundur 10 langkah dengan patuh.

"Kalian semua, cepat kembali!" Sahut Jiao San sambil mengeluarkan senjata pamungkasnya. Gas berwarna kuning yang beracun muncul dari balik kedua lubang hidungnya.

Gas beracun terus keluar hingga membentuk sekumpulan awan kuning yang beracun.

Bayangan raja babi hutan dan Jiao San dapat terlihat dari balik awan.

Kong Jing, Fang Yuan, dan yang lainnya memerhatikan mereka berdua dari luar.

Fang Yuan berkata pada si Gu Master perempuan yang tersisa, "Tolong sembuhkan kakiku yang terluka!"

Sang Gu Master langsung mengamuk, "Saudaraku telah mati, dan kakimu hanya terluka sedikit! Kenapa kau tidak mati saja?!"

Fang Yuan berkata dengan sedih, "Aku juga tidak menginginkannya terjadi."

Namun kedua matanya terlihat tajam.

Apa lebih baik aku langsung menyingkirkan orang-orang ini?

Ini kesempatan yang bagus. Mereka tak akan mengira bahwa aku akan membunuh mereka.

Kalau aku membasmi seluruh anggota tim si ular sakit, tak akan ada yang mengekangku lagi.

Tapi....

Kalau ada Gu Master yang melihat, aku akan berada dalam bahaya. Membunuh seorang anggota klan adalah hal yang paling tidak bisa dimaafkan di dunia ini. Selain dieksekusi, aku juga akan mengalami siksaan selama 7 hari dan 7 malam.

Kematian bukanlah hal yang menakutkan. Namun untuk sebuah tim yang begitu kecil, hal ini sama sekali tidak menguntungkan baginya.

Sayang sekali raja babi hutan itu telah sekarat. Setelah pertarungan, tim si ular sakit akan semakin melemah - dan kekuatan mereka akan berkurang drastis. Mereka pasti akan meninggalkan arena perang. Sayang sekali, padahal ini kesempatan emas....

Fang Yuan merasa menyesal dalam hati.

Namun ia berhasil melakukan 'sabotase' secukupnya. Kalau ia melakukannya terlalu berlebihan, mereka akan curiga. Mereka tidak bodoh - mereka pasti akan menyadarinya cepat atau lambat. Selain itu, risikonya akan semakin besar apabila Gu Master lain melihat.

Lima menit kemudian, sang raja babi hutan terkapar di tanah.

Awan kuning telah menghilang, dan Jiao San terengah-engah dengan wajah pucat. Ia telah menggunakan senjata rahasianya yang terakhir, dan kini cairan primeval-nya hampir habis.

"Kalian semua, cepat ke sini dan bedah mayatnya. Kita akan pergi setelah mengambil benda-bendanya yang berharga!" sahut Jiao San.

Fang Yuan mendekati raja babi hutan dan mulai membedah mayatnya.

Darah makhluk itu masih panas dan aromanya menyengat. Di seluruh hutan yang diselimuti kegelapan, terdengar berbagai suara perang dan lolongan hewan buas.

Namun tak ada satupun hewan buas di arena kecil ini.

Inilah bukti dari kekuasaan raja hewan liar.

Ada berbagai macam peraturan yang berlaku di antara semua hewan buas.

Aura kuat milik raja babi hutan membuat hewan yang lain meringkik ketakutan. Jika sekumpulan hewan buas datang, mereka akan berputar balik. Tentu saja, jika hewan buas yang lebih kuat atau raja hewan yang lain datang, mereka tidak akan peduli dengan aura si raja babi hutan.

Di saat inilah, berbagai pasang mata biru bersinar di balik kegelapan.

Dari kejauhan, jeritan yang mengerikan dari para Gu Master terdengar jelas.

"Ada sekumpulan serigala!"

"Gerombolan serigala Lightning telah muncul!"

"Sial, kenapa ada serigala di sini? Bukankah ini belum waktunya bagi mereka untuk keluar?!"

"Mundur! Lupakan si raja babi hutan; kita harus segera mundur!" teriak Jiao San. Seketika wajah seluruh anggota memucat.

Seekor Serigala Lightning tidaklah menakutkan. Namun ketika sekumpulan Serigala Lightning muncul, bahkan sang raja babi hutan akan melarikan diri.

Dan yang terpenting, serigala Lightning memiliki daya tahan yang tinggi. Mereka juga mampu mengejar musuhnya dengan kecepatan tinggi.

Dalam keadaan yang mendesak seperti ini, Jiao San tidak lagi peduli dengan yang lainnya. Ia langsung meninggalkan ketiga anggotanya demi menyelamatkan dirinya sendiri.

"Ketua, tunggu aku," sahut Kong Jing dengan panik sembari mengejar Jiao San.

"Aku tidak punya Gu yang bisa mempercepat lariku - aku tak bisa kabur. Jiao San dan yang lainnya tidak punya cairan primeval lagi; sekalipun mereka memiliki Gu kecepatan, mereka tak akan bisa kabur dari kejaran serigala Lightning!" di bawah ancaman kematian, Fang Yuan masih terlihat tenang.

Ia dengan cepat memukul leher si Gu Master perempuan di sampingnya yang sedang terpana. Gu Master itu langsung pingsan.

Selanjutnya, Fang Yuan menarik tubuh si gadis; lalu memeriksa perut raja babi hutan.

Perutnya telah robek akibat luka yang besar.

Fang Yuan berusaha memasuki tubuh sang babi hutan yang penuh darah. Di saat yang bersamaan, ia menggunakan tubuh si Gu Master untuk menutupi dirinya.

Gerombolan serigala langsung berlari kencang. Sebagian mengejar Jiao San dan Kong Jing, sementara sisanya mengelilingi si raja babi hutan dan menyantapnya.

Di dalam tubuh si babi hutan, Fang Yuan dapat mendengar suara gigitan dan kunyahan dari para serigala. Hal itu menyebabkan mayat si babi hutan bergetar.

"Ini mengejutkan sekali. Sekawanan serigala Lightning telah muncul dalam penyerangan hewan buas gelombang pertama. Klan pasti akan langsung mengirimkan bala bantuan. Tubuh si raja babi hutan berukuran sangat besar, jadi para serigala akan memerlukan waktu yang lama sebelum berhasil menyantapnya hingga habis. Selama aku bisa terus bertahan, aku akan selamat."

Fang Yuan berpikir dalam-dalam.

Jiao San dan Kong Jing pasti akan mati. Mereka tidak punya cukup cairan primeval dan kecepatan berlari. Dengan jarak sedekat itu, mereka jelas akan dibunuh oleh para serigala.

Ketika seseorang merasa panik, mereka seringkali membuat keputusan yang bodoh. Di bawah ancaman kematian, hanya sedikit yang bisa bersikap tenang dan membuat keputusan yang tepat seperti Fang Yuan.

Meskipun nantinya tubuh Fang Yuan terlihat, jumlah serigala yang akan ia hadapi jauh lebih sedikit daripada yang lainnya. Berdasarkan pengalamannya, serigala yang tersisa hanya ada maksimal lima ekor, jumlah yang masih dapat ditanganinya. Ia memiliki kesempatan bertahan hidup yang lebih besar.

Para serigala Lightning terus mengunyah dan menggigit mayat si babi hutan. Suara mereka semakin mendekat. Hampir semua daging babi telah masuk ke dalam perut mereka.

Orang biasa yang mengalami hal ini akan merasa bahwa waktu berjalan sangat lambat. Namun Fang Yuan justru menutup kedua matanya dan mengeluarkan batu primeval-nya. Ia mengisi kembali cairan primeval sembari bertarung melawan waktu yang terus berjalan.