Setengah bulan kemudian….
Di bangunan Delapan Puluh Delapan Yang Asli….
Burung-burung Wind Scythe saling merapat. Banyak dari mereka yang memenuhi langit dan melaju ke arah pasukan aliansi.
Burung-burung Wind Scythe memiliki paruh setajam pedang serta sayap yang melengkung dan berujung gerigi bagaikan sabit. Mereka terbang sangat cepat, meninggalkan gambaran samar di udara, dan tidak merasa takut ketika mendekati musuh.
"Bunuh, bunuh, bunuh!" seru Hei Lou Lan. Asap hitam menggulung di sekitar tubuhnya, menciptakan banyak tentakel hitam, menangkap burung-burung Wind Scythe di sekeliling satu-persatu, dan melahap mereka.
Pertarungan pasukan dengan burung-burung Wind Scythe telah berlangsung selama satu jam. Kedua kubu menderita kerugian berat.
Lantai dipenuhi jasad burung, namun, ada banyak Gu Master yang tewas pula.
"Ahhhhh…" jerit Hei Lou Lan. Ia mulai menggila akibat bertarung dan merentangkan tangan kanannya.