Pemandangan di depan berupa aula giok putih yang megah dan elegan.
Empat pilar raksasa menopang atap. Di tanah, cahaya memerlihatkan bayangan seseorang.
Baik dinding, pilar, maupun atapnya berwarna putih bersih bagaikan salju. Semuanya dibangun menggunakan batu-batu giok putih.
Di tengah aula, ada sebuah area tinggi dengan dua puluh tiga anak tangga.
Di area tinggi, ada sebuah patung burung berwarna tembaga hijau yang agung. Burung agung tersebut menatap ke atas dan melebarkan sayapnya. Namun, ada banyak rantai hitam seukuran pohon kuno yang melingkari tubuhnya, lehernya yang panjang, kaki-kakinya yang langsing, bahkan menusuk bulu-bulunya dan bersarang di dalam tubuhnya.