Chereads / Penguasa Dunia Sesat / Chapter 52 - Anda Harus Menerima Penjelasan Saya

Chapter 52 - Anda Harus Menerima Penjelasan Saya

Di dalam ruang kelas, semua mata tertuju pada Fang Yuan.

Wajah mereka terlihat syok, takut, marah, dan dingin.

Fang Yuan sama sekali tidak memperhatikan mereka. Ia hanya menatap sang ketua akademi dengan ekspresi tegas, sembari menunjuk penjaga yang tengah pingsan.

"Saya ingin melapor. Kedua penjaga itu memiliki niat yang buruk dan keji! Mereka memasuki kamar saya secara paksa ketika saya sedang berkultivasi menuju jenjang menengah. Seperti yang kita ketahui, kultivasi seorang Gu Master tidak boleh diganggu – terutama jika ia sedang berusaha naik jenjang. Jika ada gangguan sedikitpun, itu tidak hanya merusak kultivasi – namun celah sang Gu Master juga akan rusak. Saya beruntung karena saya berhasil meraih jenjang menengah ketika mereka mendobrak kamar saya."

"Tapi!" Sebelum yang lain bereaksi, Fang Yuan melanjutkan, "Keduanya sama sekali tidak mengakui kesalahannya. Mereka bahkan dengan sombongnya berkata bahwa mereka ingin berlaku kasar. Mereka bahkan menghina leluhur klan kita, dan berbohong bahwa sang ketua menyuruh mereka untuk mengganggu kultivasi saya. Saya pun tidak percaya, dan berusaha melawan sekuat tenaga. Karena keduanya memiliki kemampuan bela diri yang kuat, saya harus mempertaruhkan nyawa sebelum berhasil mengalahkan mereka."

"Namun, karena mereka berdua adalah penjaga akademi, saya tidak langsung membunuh mereka. Saya hanya memotong salah satu lengan milik seorang penjaga, dan salah satu kaki milik penjaga yang lainnya. Meskipun mereka kehilangan banyak darah, mereka masih hidup. Inilah laporan saya. Tolong tegakkan keadilan bagi saya, Ketua Akademi!" Seusai berkata demikian, ia menangkupkan kedua tangannya di hadapan sang ketua.

Nada suaranya dipenuhi kegentingan. Ia mengatakan banyak hal secara berentetan, sehingga tak ada yang bisa memotong pembicaraannya.

Setelah ia selesai berbicara, murid-murid di sekelilingnya pun mulai bereaksi.

"Apa yang Fang Yuan katakan tadi? Aku tidak mendengarnya."

"Kelihatannya dia berkata bahwa dia berhasil mencapai jenjang menengah!"

"Bagaimana mungkin? Ia hanyalah sampah yang memiliki bakat bernilai C. Mana mungkin ia menjadi yang pertama meraih jenjang menengah?"

"Dia pasti berbohong. Dia sebenarnya takut dihukum, jadi dia berbohong!"

Para murid pun berbicara dengan suara keras.

Pembicaraan mengenai kultivasi Fang Yuan jauh lebih menarik daripada nyawa kedua penjaga.

Mereka bukan anggota klan Gu Yue; siapa yang peduli jika mereka mati?

"Kau bilang kau meraih jenjang menengah?" Suara sang ketua akademi terdengar dingin. "Fang Yuan, ini sama sekali tidak lucu. Kalau kau mengakui kesalahanmu sekarang juga, aku masih bisa menganggap ini sebagai kesalahan pertamamu – dan aku masih bisa mengampunimu. Namun, jika kau terus berbohong demi menutupi kesalahanmu, akan kukatakan padamu sekarang juga – kau tak bisa menipuku."

Pemuda itu tidak melanjutkan pembelaannya. Ia justru tertawa ringan dan berkata, "Periksa saja, Ketua."

Tanpa diberitahu pun, sang ketua sudah melangkah maju.

Ia meletakkan tangannya di perut Fang Yuan, lalu memasukkan sebagian energinya ke dalam. Seketika, ia langsung melihat celah di dalam tubuh pemuda itu.

Tak ada Gu apapun di dalam celahnya.

Spring Autumn Cicada sudah menyembunyikan diri. Sebuah Gu tingkat enam jauh lebih unggul dari seorang ketua akademi tingkat tiga – jadi bila ia bersembunyi, ia tak akan ditemukan dengan mudah.

Sementara untuk cacing Liquor, Fang Yuan sudah meletakkannya di tempat penyimpanan anggur di dalam kamarnya. Ia sama sekali tak membawa Gu itu kemari.

Dengan mata terpejam, beliau bisa melihat Primeval Sea yang berwarna hijau tembaga.

Seluruh tetes cairan primeval di dalamnya berwarna hijau zamrud – warna milik cairan primeval jenjang menengah.

Ia melihat dinding celah yang berwarna putih. Dinding itu diselimuti oleh cahaya yang terbuat dari air. Sekumpulan air mengalir mengikuti bentuk dinding tersebut.

Dinding air!

"Ia benar-benar mencapai jenjang menengah! Bagaimana mungkin?!" Pria paruh baya itu berteriak dalam hati. Namun, ia berusaha memasang wajah datar – meskipun sebenarnya ia terkejut bukan main.

Sesaat setelah mencerna fakta itu, ia menyingkirkan tangannya dari perut Fang Yuan dan berkata dengan nada muram, "Kau benar-benar sudah mencapai jenjang menengah."

Para murid pun terlihat menahan napas. Mereka menunggu hasilnya.

Pernyataan sang ketua akademi langsung menimbulkan kegaduhan di kelas.

Semua murid pun heran dan terkejut. Wajah mereka dipenuhi rasa tidak percaya.

Fang Yuan hanyalah memiliki bakat bernilai C, namun ia menjadi yang pertama kali mencapai jenjang menengah. Ini sama sekali tidak masuk akal!

Hal yang terpenting dalam kultivasi seorang Gu Master adalah bakat. Bagaimana mungkin seorang berbakat C menjadi yang pertama kali naik jenjang? Apa yang akan dirasakan oleh mereka yang berbakat A dan B?

"Ini!" Wajah Gu Yue Fang Zheng memucat. Ia begitu percaya diri kemarin malam, namun kenyataan yang ada di depan matanya kini membuatnya terjatuh ke tanah.

Gu Yue Mo Bei mengepalkan kedua tangannya. Gu Yue Chi Chen menggertakkan giginya dengan penuh kebencian.

Sang ketua akademi bukanlah orang yang mudah dibodohi. Lalu, bagaimana Fang Yuan bisa melakukannya?

Seketika, semua murid menatap Fang Yuan. Mereka memiliki satu pertanyaan yang sama: bagaimana ia mampu menaikkan jenjangnya dengan bakat bernilai C?

Sang ketua akademi pun juga memikirkan pertanyaan yang sama.

Karena terlalu bingung, ia pun melupakan sejenak rencananya untuk menghukum Fang Yuan. Ia bertanya, "Fang Yuan, tolong jelaskan dengan baik; bagaimana kau bisa mencapai jenjang menengah?"

Fang Yuan tertawa kecil, "Tuhan selalu memberkati seorang pekerja keras. Dengan latihan yang intensif, saya mampu meraih jenjang menengah dengan mudah."

"Bohong!"

"Hah. Jika Tuhan selalu memberkati seorang pekerja keras, aku pasti akan menjadi yang pertama sejak dulu!"

"Belajar dan berlatih dengan rajin? Beberapa hari yang lalu, aku melihatnya berjalan-jalan mengelilingi toko-toko di jalanan."

Murid-murid tersebut tidak puas dengan jawabannya.

"Begitu?" Beliau berkata dengan nada datar. Ia menatap Fang Yuan dengan pandangan yang mengintimidasi.

Fang Yuan terus menatap balik sang ketua tanpa rasa takut.

Tubuhnya bermandikan darah dan bajunya berantakan; seakan-akan ia telah melalui sebuah pertarungan yang hebat.

Kedua bola matanya yang hitam menunjukkan ekspresi yang terlihat damai, datar, dan sekaligus penuh ketertarikan.

Setelah melihat pandangan itu, hati sang ketua pun bergetar.

"Anak ini sama sekali tidak merasa takut, terkejut, dan terancam. Kenapa aku menginterogasinya di sini? Pasti ada rahasia kenapa dia bisa mencapai jenjang menengah. Namun, karena ia tak mau mengatakannya, aku sebagai ketua akademi tak bisa memaksanya. Sepertinya aku hanya bisa menyelidikinya diam-diam."

Setelah berpikir demikian, tatapan matanya pun berubah. Ekspresi wajah yang tadinya dingin, kini juga berubah menjadi lebih tenang.

Namun, Fang Yuan tidak berhenti sampai di situ. Ia melanjutkan, "Semua murid anda kelihatan takut. Bagaimana anda akan mengurus kedua penjaga itu? Mereka kehilangan banyak darah. Jika mereka tidak segera diobati, mereka akan mati."

"Takut? Kau?" Pria itu mendengus dalam hati. Kedua alisnya mengkerut.

Namun, sebagai seorang yang bertanggung jawab akan akademi, ia harus menyelesaikan masalah ini.

"Tapi, bagaimana caranya?" sang ketua akademi merasa bingung.

Diam-diam, ia mulai berpikir.

Fang Yuan melihat semua perubahan yang ada dalam ekspresi gurunya. Ia tertawa dalam hati. Sang ketua akademi pasti sedang kebingungan saat ini.

Kedua penjaga hanyalah orang luar yang hidup bagaikan rumput. Biasanya, tidak ada yang peduli jika mereka mati.

Namun, sekarang situasinya berbeda. Kedua penjaga itu dikirim oleh sang ketua akademi. Jika mereka tewas, ia akan kehilangan reputasinya!

Mereka tidak boleh tewas; sang ketua harus menyelamatkan mereka.

Masalah utamanya terdapat pada pernyataan Fang Yuan.

Awalnya, ia berpikir bahwa anak itu membolos dan membunuh para penjaga. Itu artinya ia telah melawan para guru dengan sifatnya yang sombong dan egois. Berdasarkan peraturan klan, dia harus dipenjara dan merenungkan kesalahannya.

Namun, jika ini melibatkan kultivasi Fang Yuan, kesalahannya menjadi sesuatu yang berbeda.

Pemuda kurang ajar itu membolos dan membunuh kedua penjaga karena dia sedang berkultivasi. Itu masuk akal.

Dan yang paling penting, ia berhasil menjadi yang pertama mencapai jenjang menengah. Karena itulah, kelakuannya masih bisa ditoleransi.

Mengenai apa yang Fang Yuan lakukan hingga ia bisa mencapai jenjang menengah; itu akan dibicarakan nanti.

Para pemenang akan mendapatkan segalanya, dan para pecundang akan kehilangan segalanya. Dunia hanya peduli dengan hasil akhirnya saja. Tidak akan ada yang memarahi seorang junior yang luar biasa.

Sang ketua akademi tidak bisa memberinya hukuman apapun.

Apa gunanya akademi ini? Ia bertugas untuk melatih para Gu Master yang luar biasa berbakat. Selain itu, ia juga bertugas untuk menambah anggota baru ke dalam klan.

Sekarang, karena kita sudah memiliki pemuda yang berbakat, kau masih mau mencari masalah dengannya? Itu sama saja kau melepas jabatanmu sebagai seorang ketua klan!

Sebagai seorang guru, ia harus memuji dan memotivasi murid yang terampil; bukannya malah menghukum dan mengkritik. Seorang guru yang memarahi dan menghukum murid yang berbakat tidak akan diakui.

Mungkin para tetua yang lain akan memberi masalah pada Fang Yuan secara diam-diam karena mereka takut akan kesuksesannya di masa depan. Mungkin juga karena mereka memiliki dendam di masa lalu. Namun, dia sendiri tidak boleh melakukannya!

Karena dia bertanggung jawab atas akademi, dia harus berlaku adil. Setidaknya, ia harus terlihat adil.

Inilah aturannya!

"Apa aku harus membiarkannya begitu saja? Aku tidak bisa menemukan kelemahannya dengan mudah." Sang ketua akademi merasa marah. Dalam hatinya, dia tahu bahwa semua murid di akademi hanyalah penonton dalam kasus ini.

Mereka hanya bisa menganggap masalah ini sebagai sebuah hiburan, namun mereka tidak bisa melihat poin utama dalam masalah ini. Mereka tidak bisa merasakan betapa serunya pertandingan ini!

Kenyataannya, inilah pertama kalinya ia – seorang ketua akademi- bertarung melawan Fang Yuan – seorang murid.

Pertama, ia berniat menggunakan peraturan akademi untuk menghukum. Dengan begitu, reputasinya yang kuat akan langsung hancur di hadapan murid-murid yang lain.

Lalu Fang Yuan membalasnya! Meskipun tindakannya terlihat terburu-buru, namun ia tepat sasaran. Dengan alasan berkultivasi untuk mencapai jenjang menengah, ia berhasil memberi argumen yang masuk akal.

Kedua penjaga yang tidak beruntung itu hanyalah pion yang harus dikorbankan akibat pertarungan kecerdasan kedua belah pihak.

"Keparat itu terlalu licik! Jika ia benar-benar membunuh kedua penjaga, aku masih bisa menghukumnya. Meskipun bakatnya kurang, ia terlihat teliti dan berpengalaman. Aku hampir tidak percaya bahwa umurnya masih 15 tahun. Dan yang lebih buruknya lagi, aku sama sekali tidak bisa melawannya. Pantas saja ia dirumorkan sebagai seorang yang jenius di masa lalu!" Sang ketua akademi pun menyadari bahwa ia telah kalah.

Dan kekalahannya disebabkan oleh statusnya sebagai seorang ketua akademi.

Itu adalah kelebihan sekaligus kelemahannya.

Kekuatan seseorang bisa menjadi kelemahannya juga.

Fang Yuan telah memahami logika ini sejak dulu!

Sang ketua akademi merasa frustasi dan tidak berdaya.

Ia telah meminta penjelasan pada Fang Yuan. Sebenarnya, penjelasan Fang Yuan sendiri terdengar aneh dan tidak masuk akal.

Kedua penjaga itu diutus oleh sang ketua sendiri. Mereka tidak mungkin bersikap gegabah dan sebodoh itu untuk menghina para leluhur Gu Yue.

Fang Yuan sengaja berkata seperti itu. Ia sengaja menuduh dan menjebaknya! Namun, ia tak bisa melakukan apapun.

Ini adalah sebuah jebakan.

Jika ia terus menyelidiki kasus ini, kebenarannya akan terkuak. Lalu, bagaimana ia akan menghadapinya?

Jika ia tidak menghukum Fang Yuan, kedua penjaga itu akan dinyatakan bersalah. Sebagai ketua akademi, bagaimana orang-orang akan mempercayainya jika ia berlaku tidak adil?

Jika ia menghukum Fang Yuan, ia akan dianggap cemburu dan menekan seorang anak yang berbakat! Para anggota klan akan merasa tidak senang jika dia menekan seorang anggota junior demi dua orang penjaga yang merupakan orang luar.

Oleh karena itu, cara terbaik dalam mengatasi masalah ini adalah dengan berpura-pura menutup mata – dan mengorbankan kedua penjaga tersebut. Dia akan mengakui bahwa kedua penjaga itu telah melakukan kesalahan, dan dia juga akan memuji pemuda itu.

Dengan begini, para anggota klan akan puas. Dan para penjaga yang tertipu akan merasa diperlakukan tidak adil.

Jika ia melakukan hal itu, itu akan memberinya keuntungan yang sangat besar.

Logikanya mengatakan bahwa inilah jalan yang terbaik. Namun, kata hatinya sendiri tidak bisa menerimanya.

Fang Yuan terlalu kejam!

Sang ketua akademi tidak hanya gagal menekan Fang Yuan; ia sendiri bahkan menjadi batu loncatan bagi anak itu. Dia juga telah dipermalukan di depan publik!

Fang Yuan sama sekali tidak menghormatinya, dan dia berani melawannya di depan umum. Itu membuat sang ketua akademi merasa frustasi dan malu.

Jika kedua penjaga memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya di masa depan, ia harus segera maju dan menekan mereka – jika ia ingin menjaga reputasinya sebagai seorang ketua akademi.

Namun, ini semua disebabkan oleh Fang Yuan!

Perasaan macam apa ini?

Rasanya seperti Fang Yuan buang air besar di wajah sang ketua akademi, namun beliau masih harus memujinya dan bahkan harus membersihkan pantatnya di saat yang bersamaan. Jika ada yang berkata bahwa sang ketua memiliki kotoran di wajahnya, ia harus mendiamkan orang itu.

Perasaan sesal ini benar-benar membuatnya tidak bisa menahan diri.

Dalam hatinya, dia sangat ingin menampar Fang Yuan berkali-kali!

Namun akhirnya, sang ketua akademi merentangkan tangannya dan menepuk pundak Fang Yuan.

"Anak yang baik." Pria paruh baya itu memaksa kata-kata itu keluar dari mulutnya; wajahnya terlihat suram.

"Ini semua karena ajaran akademi," jawab Fang Yuan dengan nada datar.

Ujung mata sang ketua pun berkedut.