Cahaya bintang tampak menyinari lautan awan dan jelas bahwa hari sudah malam, namun awan - awan itu justru terlihat lebih putih dibanding saat siang hari dan awan - awan terlihat begitu putih bagaikan salju.
Sedangkan bintang - bintang yang ada di langit malam itu terlihat bagaikan matahari yang tak terhitung jumlahnya. Sementara tugu yang ada di bawah sana tidak lagi memiliki bayangan, namun, bayangan dari sarung pedang yang menancap di tugu tersebut masih dapat terlihat walaupun samar.
Round Turtle itu kemudian sedikit membuka mulutnya serta matanya, setelah itu, cahaya bintang yang tak berwujud itu pun dengan perlahan masuk ke dalam mulutnya.
Sementara Ketua Sekte yang sedang berdiri di pinggir lereng gunung itu tampak sedang berbicara pada lautan awan yang ada di bawahnya, yang membuatnya terlihat seakan sedang berbicara pada dirinya sendiri.