"Kak Wei, apakah lubangnya macet? Kenapa rasanya kali ini alirannya lebih lama dari biasanya?" Li Jiu menahan rasa tidak nyamannya dan melirik ke kolam mayat.
"Mungkin ada sesuatu yang tersangkut di sana." Kak Wei mengerutkan kening sambil memegang ember. Ia mulai gelisah. Mereka perlu meninggalkan tempat sesegera mungkin, namun beberapa kejadian aneh terus terjadi. "Pergi dan carilah benda-benda seperti sapu dan tongkat."
"Kakak, kita berada di kamar mayat — dimana aku bisa menemukan sapu?"
"Kalau begitu, apakah kau menyarankan agar kita membiarkannya seperti ini? Jika universitas mengetahuinya, denda hanyalah salah satu akibatnya, dan kita pasti akan kehilangan pekerjaan. Mereka sangat teliti tentang mayat." Kak Wei sedang tidak enak badan. Ia mengayunkan tangan untuk menghilangkan sisa-sisa cairan yang menempel di sarung tangan plastiknya. "Jangan hanya berdiri di sana, pergi!"