Jika bukan karena hampir tidak bisa mengendalikan tubuhnya, Monkey mungkin akan menampar bibirnya. Ia bersumpah untuk tidak pernah mengutuk dirinya sendiri di dalam Rumah Hantu lagi.
Terpisah dari kelompoknya, tersesat tanpa bantuan apapun, berdiri di tengah-tengah koridor yang gelap, dikejar oleh seorang pembunuh gila yang bisa muncul kapan saja, dan dihantui oleh boneka-boneka yang muncul di mana-mana ... Pengalaman keji di Rumah Hantu ini membuat napas Monkey menjadi tak beraturan. "Bagaimana boneka itu bisa muncul di sini? Kapan boneka itu mengikutiku? Bagaimana boneka itu bisa bergerak?"
Otaknya dibanjiri pertanyaan yang tak ada habisnya, ketenangannya hancur total, dan tangannya yang menggenggam ponsel bergetar hebat.
"Monkey, kau dimana? Tolong selamatkan aku! Aku bersumpah boneka-boneka di ruangan ini benar-benar menatapku!" Sebuah suara yang terdengar panik berteriak melalui ponselnya; Situasi Shi Ling juga tidak terlihat baik.
"Kakak, aku akan menyelamatkanmu. Tetapi, siapa yang akan menyelamatkanku?" Monkey tanpa sadar bergerak mundur dari sumber bahaya. Dia merasa ada sesuatu yang menyentuh pergelangan kakinya. Ia sontak berbalik dan melihat boneka yang awalnya jauh, kini muncul tepat di samping sepatunya.
Rambut hitam boneka itu terasa benar-benar seperti rambut sungguhan, dan ia dapat melihat wajahnya yang terbakar. Wajah boneka itu benar-benar hancur. Tetapi, ia tersenyum!
Monkey tidak bisa menjelaskan mengapa pikiran ini muncul di benaknya, dan jujur, dia tidak mengerti mengapa; hal-hal yang dialaminya dalam sepuluh menit terakhir benar-benar akan menghancurkan kewarasannya.
Dia menggigit bibir dan menggerakan kaki, mencoba untuk pergi. Mungkin karena rasa takut atau karena sudah berdiri terlalu lama, yang membuat otot-otot di betisnya menegang dan rasa sakit menjalar di tubuhnya. "Sial! Kram!" Ujarnya.
Monkey jatuh ke lantai. Dia melupakan semua gengsinya. Sambil memegangi kaki, dia berteriak, "Apa ada seseorang di sana - Aku berhenti! Aku berhenti! Tolong aku!"
Chen Ge dan Xu Wan sedang menggotong Lao Song keluar dari skenario ketika mereka mendengar jeritan dari lantai tiga. Keselamatan adalah prioritas utama mereka, jadi mereka tidak membuang-buang waktu dan berlari.
Setelah mereka memasuki koridor, Chen Ge melihat Monkey berguling-guling di lantai. Dia meminta Xiao Wan mundur dan ia berjalan ke arah pemuda itu. Dengan senter di tangannya, ia berkata, "Apa kau baik baik saja?"
"Aku berhenti! Aku berhenti selamanya. Tolong biarkan aku pergi."
Monkey adalah manusia yang cepat berubah. Chen Ge menjawab apapun dan berjongkok untuk menekan lutut Monkey. "Gunakan kekuatanmu dan cobalah untuk meluruskan lutut."
Saat membantu Monkey meringankan rasa sakitnya, Chen Ge melirik ke sekeliling tempat itu; dia kebingungan. Xiao Wan dan aku berada jauh dari tempat ini, mengapa ia begitu ketakutan?
Selain dua boneka kain di lantai, tidak ada yang aneh. Jadi, Chen Ge bertanya, "Brother, apa yang membuatmu takut?"
"Apa kau bahkan perlu bertanya?" Mata Monkey merah, dan seperti wanita cerewet, dia menggerutu, "Kedua boneka kain itu mengejarku; kau yang mengendalikan mereka, kan? Dasar bajingan gila!"
"Kedua boneka kain ini mengejarmu?" Chen Ge berhenti sesaat. Dia tidak mengatakan pada Monkey yang sebenarnya atau dia benar-benar akan merusak pikiran pemuda itu selamanya. "Setidaknya, aku akan membantumu keluar dari tempat ini."
"Tunggu. Ada temanku yang terperangkap di lantai ini juga. Dia sudah hampir gila, tolong selamatkan dia." Monkey mengambil ponselnya untuk menghubungi Shi Ling. Ketika Monkey tidak memperhatikan, Chen Ge mengambil kedua boneka itu dan memperhatikannya. Boneka-boneka ini kecil dan tidak terlalu cantik; lebih seperti boneka buatan tangan yang diproduksi di kelas seni dan kerajinan anak-anak.
Keduanya berhasil menakuti orang dewasa sampai kakinya kram? Chen Ge menggunakan jarinya untuk mencolek salah satu wajah boneka itu. Ia dapat merasakan ketidaksukaan dari boneka itu karena pipinya dicolek, tetapi tidak berdaya untuk melakukan apapun. Menarik…
Setelah mengikuti teriakan Shi Ling yang sedang meminta bantuan, Chen Ge dan Monkey berhasil menemukan kamar itu dan membuka pintu.
"Jangan takut, kami akan mengeluarkanmu sekarang."
Gadis itu tidak memedulikan Chen Ge. Dia gemetaran di sudut ruangan, bibirnya bergetar ketika dia tergagap tanpa alasan, "Boneka-boneka itu menatapku! Tidak peduli dimana aku bersembunyi, mata mereka terus menatapku!"
"Boneka lagi?" Chen Ge melihat ke tengah ruangan di mana dua boneka yang sedikit lebih besar berbaring berdampingan.
"Mereka tadi sedang duduk, aku bersumpah!" Mata Shi Ling sudah berkaca-kaca, dipenuhi dengan ketakutan.
"Aku tahu, mereka semua ... bagian dari trik Rumah Hantu." Chen Ge mencoba menghibur sebelum berjalan ke arah boneka. Salah satu dari boneka tersebut memiliki jenggot sementara yang lain mengenakan celemek.
Dilihat dari detail pada boneka ini, mereka pasti si ayah dan ibu. Dia meletakkan dua boneka yang sebelumnya diambilnya di dekat Monkey, dan keempatnya terlihat seperti keluarga.
Ini sesuai dengan jumlah korban di pembakaran Apartemen Ping An. Skenario Pembunuhan Tengah Malam ini terinspirasi oleh Apartemen Ping An. Jadi mungkinkah keempat boneka ini mewakili korban yang sebenarnya?
Ketika pikiran itu terbesit di benak Chen Ge, dia merasakan ponsel hitam di sakunya bergetar. Dia mengeluarkan ponsel itu dan melihat ada satu pesan baru.
"Spectres' Favored. Selamat! Anda telah menemukan satu-satunya Misi Tersembunyi di dalam skenario Pembunuhan Tengah Malam! Arwah-arwah ini masih memiliki urusan yang belum terselesaikan di dunia fana. Bantu mereka memenuhi keinginan mereka, dan mereka akan menjadi sekutu yang dapat menolong anda."
Misi Tersembunyi satu-satunya? Skenario yang dibuka oleh ponsel hitam dilengkapi dengan Misi Tersembunyi? Ini adalah penemuan besar bagi Chen Ge. Urusan yang belum terselesaikan oleh arwah dari Apartemen Ping An pasti berkaitan dengan Wang Qi. Karena ia sudah berada dalam tahanan, artinya ia telah dihukum dan urusan itu sudah terselesaikan, kan?
Chen Ge memapah Shi Ling dan Monkey turun ke lantai satu, tetapi pikirannya masih merenungkan Misi Tersembunyi. Setelah mereka keluar dari lorong pekerja, Chen Ge tidak segera kembali ke skenario tetapi bergegas ke Ruang Alat Peraga sendirian. Dia mengambil selebaran orang hilang Wang Qi dari dalam kotak.
Benda ini bisa digunakan untuk para arwah. Lalu, Chen Ge kembali ke kamar di lantai tiga tempat Shi Ling terperangkap sebelumnya.
Saat melewati ambang pintu, Chen Ge melihat sesuatu yang aneh.
Tiga boneka yang mewakili orang tua dan kakak perempuan tergeletak di lantai, tetapi boneka terkecil tertelungkup di dekat pintu, seolah-olah sedang melarikan diri. Chen Ge mengambil boneka tersebut, dan memeriksanya lebih teliti. Ia merasakan sensasi aneh seperti si boneka sedang berpura-pura mati, takut ditemukan. Alih-alih merasa takut, ia merasa itu cukup lucu dan menarik. Arwah gentayangan korban mungkin ada di dalam boneka.
Setelah menutup pintu di belakangnya, Chen Ge duduk di tengah ruangan.
"Kalau begitu, mungkin kita bisa sedikit berbincang-bincang."