"Dimanapun aku berada, ketika matahari terbit dan aku terbangun dari mimpiku, aku akan mengatakan pada diriku sendiri bahwa ini adalah hari yang baru. Namun, setiap kali aku membuka mata, monster dalam diriku juga ikut terbangun. Monster itu akan mengoyak lukaku tanpa henti, dan rasa sakit yang menusuk tulang akan mengingatkanku pada semuanya."
"Aku pembunuh anak-anakku, sumber dari semua tragedi."
"Aku mencari bantuan dokter, dan mereka mengatakan padaku bahwa monster itu adalah manifestasi dari hati nurani dan rasa bersalahku. Monster itu adalah bentuk penyiksaan terhadap diriku sendiri."
"Mereka menyarankan agar aku fokus pada sesuatu dan menemukan tempat dimana hatiku bisa menemukan kedamaian."
"Aku takut berinteraksi dengan orang-orang, jadi aku mengandalkan obat-obatan dan buku-buku serta agama untuk mencari pelarian."
"Aku memiliki keinginan kecil di hatiku. Mungkin, Tuhan dapat mengampuni dosaku dan memberikanku keselamatan."