Kini, bernapas menjadi sulit bagi Chen Ge, seperti sedang memasuki kabut tebal. Ia merasakan kelembaban di kulitnya. Sinar berwarna merah pun terpancar di kulitnya. Apakah ini adalah dunia di balik pintu?
Chen Ge kembali teringat nasihat yang diberikan Men Nan. Ia menutup mulutnya. Dengan pisau daging dan palu di tangan, ia melihat keadaan di sekitar. Dinding, langit-langit, dan dekorasi di kamar ketiga identik dengan yang ada di dunia nyata.
Ia berbalik, dan apa yang dilihatnya membuat jantungnya berdetak kencang. Pintu kamar ketiga terbuka, namun pemandangan di luar koridor sangat berbeda dari koridor di dunia nyata. Sampah tidak berserakan di koridor yang tampak bersih dan terawat itu.