"Anda harus tenang, Pak. Fasilitas dan peralatan ini sangat mahal. Jika Anda merusaknya, kita tak akan bisa terhubung dengan dunia luar," ujar seorang pria paruh baya yang langsing. Walaupun ia terlihat tampan dan tegas, penampilannya tajam seperti pisau.
Ketika Kepala Instruktur Lu melihat pria ini, kemarahannya sedikit meredup, Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum menggerutu, "Aku hanya kesal. Kita semua adalah bagian dari Delapan Tentara di Timur. Kita semua membela Da Alliance! Mengapa mereka memperlakukan Tentara Naga yang Bangkit seperti ini?"
Kata-kata Kepala Instruktur Lu menimbulkan banyak reaksi serupa. Semua pria yang berada di sana merupakan bagian dari Tentara Naga yang Bangkit sehingga mereka tak senang diperlakukan dengan diskriminasi seperti ini.
"Jangan bicarakan hal ini sekarang. Apa yang dapat kita lakukan?" kata pria paruh baya langsing itu dengan acuh tak acuh. "Tentara Atlas telah menghasilkan tujuh jenius dan mengklaim bahwa masing-masing anak ini lebih luar biasa dibandingkan dengan yang lainnya. Mereka tak memiliki cukup cairan sumber tingkat A, sehingga Markas Besar Militer memutuskan untuk memberikan cairan sumber tingkat A kepada ahli bela diri yang paling berbakat. Itu terdengar masuk akal."
Pria paruh baya yang langsing itu berkata dengan sangat tenang seolah-olah ia sedang berbicara mengenai sesuatu yang sangat tak penting. Namun, siapapun yang mengenalnya tahu bahwa semakin tenang pembawaannya, semakin besar pula kemarahan di dalam hatinya.
"Tentara Atlas adalah anak kesayangan Markas Besar. Mereka bisa memilih para ahli bela diri yang luar biasa dan keuntungan besar terlebih dahulu. Mereka bahkan bisa memilih pangkalan mereka terlebih dahulu!" petugas paruh baya itu menambahkan. "Namun, setiap kali terjadi keadaan darurat, Tentara Naga yang Bangkit lah yang selalu ditunjuk terlebih dahulu. Kita diperlakukan seperti anak tiri, bukan anak kandung!"
"Aku… Aku mungkin tak berbakat, tetapi aku masih harus menyarankan agar komandan tak menyerah terhadap permasalahan ini!"
"Ya, kita tak boleh menyerah!" teriak Xu Zhong. "Aku membangkitkan sumber inti tingkat tiga dahulu, tetapi aku hanya mendapatkan sumber inti kualitas paling rendah. Sialan! Apa hak mereka melakukan hal ini?"
"Jika kita menerimanya sekarang, mereka akan menginjak-injak kita! Kita tak bisa hanya menelan kemarahan dan penderitaan dalam diam!"
Kepala Instruktur Lu belum mengatakan apa-apa ketika pria paruh baya langsing itu menjawab, "Lalu apa? Apakah kita akan melawan?"
Melawan?
Walaupun itu hanyalah sebuah kata, tetapi saat kata tersebut diucapkan oleh pria paruh baya itu, semua orang tiba-tiba terdiam seolah-olah ada sesuatu yang menjepit leher mereka.
Lawan! Lawan! Lawan!
Anggota militer Da Alliance selalu siap menghadapi kematian setiap harinya. Tak ada yang tahu kapan penghalang ruang angkasa akan runtuh. Ketika hal itu terjadi, mereka harus menghadapi binatang buas raksasa.
Hanya dengan memikirkan binatang buas raksasa yang tubuhnya sebesar gunung itu saja sudah cukup untuk membuat mereka sangat ketakutan.
Namun, ancaman kematian yang terus-menerus itu juga mempertahankan prinsip-prinsip dan kekuatan dari para pasukan agar tetap tinggi. Jika terjadi perselisihan mengenai sumber daya, berbagai pasukan akan memperjuangkannya.
Walaupun bertarung terdengar seperti metode yang mudah, Tentara Naga yang Bangkit menganggap itu bukanlah pilihan yang masuk akal.
Tentara Naga yang Bangkit telah mengalami terlalu banyak kekalahan sehingga mereka telah menjadi underdog atau seseorang yang hanya memiliki sedikit peluang untuk menang. Tentu saja, ada banyak alasan dan aspek yang menyebabkan hal itu.
Contohnya saja, Pangkalan 7 tak dapat dibandingkan dengan pangkalan lainnya. Pangkalan Tentara Atlas mengawasi ibukota istimewa dan memiliki akses ke sumber daya yang luas. Ditambah lagi, Pangkalan 1 memiliki solusi terbaik yang dapat meningkatkan tubuh generasi muda sehingga mereka mampu menarik minat para ahli bela diri yang luar biasa.
Hal-hal ini yang menyebabkan Tentara Atlas selalu menang dan pasukan lainnya hanya bisa menundukkan kepala dihadapan mereka.
Apakah mereka benar-benar akan memulai pertarungan yang memalukan ini?
"Ayo bertarung!" Xu Zhong menepuk kepalanya sendiri. "Kita adalah pasukan dari Tentara Naga yang Bangkit! Tak ada yang perlu kita takuti!"
"Ayo bertarung! Tentara Naga yang Bangkit mungkin saja kalah, tetapi kita tak takut!"
"Ayo bertarung! Tentara Naga yang Bangkit harus maju dengan berani!"
Ruangan itu menjadi ramai dalam sekejap. Banyak teriakan yang terdengar di ruangan pusat komando dan beberapa pasang mata yang penuh tekad melihat ke arah Kepala Instruktur Lu.
Seulas senyum tipis muncul di wajahnya saat ia melihat para bawahannya menggeram seperti sekelompok beruang. Semua anak buahnya harusnya memiliki keberanian seperti ini.
Namun, ketika tiba saatnya berperang, bukan orang-orang ini yang akan bertempur, melainkan generasi yang lebih muda. Apakah mereka bisa melakukannya?
"Ayo bertarung!"
Kepala Instruktur Lu tiba-tiba teringat seseorang. Hanya ada satu orang yang dapat membuatnya merasa tenang.
Sebuah suara melolong tiba-tiba terdengar. Suara itu bukan berasal dari Xu Zhong atau rekan-rekannya tetapi dari hutan luas yang menghadap ke arah Pangkalan 7.
"Sialan! Apakah Kera Hitam Lin itu menjadi gila? Ia terus melolong seperti orang gila setiap hari! Aku bahkan tak bisa tidur lagi! Sialan! Jika ia berani mendekati pangkalan, aku akan menyerangnya hingga mati!"
Saat Xu Zhong mengumpat keras, wajahnya menjadi semakin jahat.
Petugas lain di ruangan itu tak mengeluarkan suara apapun. Mereka tak takut dengan Kera Hitam Lin yang merupakan binatang buas tingkat C.
"Kera Hitam Lin itu menjaga pohon Buah Persik Giok. Ada apa dengannya kali ini?" tanya pria paruh baya yang langsing itu kebingungan. "Mungkinkah seseorang sedang mengacaukan sarangnya?"
"Mustahil! Kera itu sangat cepat. Lagipula, ia petarung yang tangguh. Kita tak akan bisa menghadapinya, apalagi anak-anak muda itu!"
Xu Zhong menepuk kepalanya sebelum menambahkan, "Selain itu, Yi Chen masih dalam pengasingan dan Lin Changjian masih memulihkan diri. Ha ha!"
Xu Zhong mulai tak menyukai Lin Changjian sejak ia menantang Luo Yunyang. Mengingat kemalangan Lin Changjian membuatnya merasa sangat bahagia.
Ketika melihat Xu Zhong yang sedang berbahagia di atas penderitaan Lin Changjian, Kepala Instruktur Lu menunjuk ke arahnya. "Jangan menganggap orang lain sebagai lelucon. Kau sebaiknya cepat meningkatkan kemampuanmu, karena saat Luo Yunyang dan yang lainnya melampaui kekuatanmu, kau akan segera pergi kembali ke kota dan hidup dengan damai!"
"Anda tak bisa memperlakukanku seperti ini, Pak. Aku…" Xu Zhong cemas saat mendengar hal itu.
Kepala Instruktur Lu tiba-tiba menyadari sesuatu dan berkata, "Aku memiliki tugas untukmu, Xu Zhong. Segera pergi dan cari Luo Yunyang. Mengerti?"
Para pasukan dapat berkomunikasi melalui internet, sehingga tantangan dari Pangkalan 7 telah dijawab dengan cepat.
Jawaban dari Tentara Atlas adalah satu kata yang sangat agresif : Pertempuran!
Di bawah kata-kata itu terdapat daftar peraturan. Ini bukanlah kompetisi yang sederhana. Jatah cairan sumber untuk kedua pasukan ini akan ditulis pada sebuah tablet kecil dan ditempatkan di antara sekumpulan binatang buas. Kemudian, anggota dari kelas elit akan pergi dan memperebutkannya.
Wajah Kepala Instruktur Lu berubah pucat ketika membaca peraturan tersebut.
Walaupun terlihat adil, motif dibaliknya sangat terlihat jelas. Tentara Atlas ingin selangkah lebih unggul dengan mengambil jatah cairan sumber milik Tentara Naga yang Bangkit.
Di antara Tentara Atlas elit terdapat tujuh ahli bela diri yang berada pada puncak kemampuannya. Mereka disebut sebagai tujuh pilar Atlas, dan masing-masing dari mereka bahkan menyatakan bahwa mereka akan menjadi pilar bagi Da Alliance di masa depan.
Walaupun Luo Yunyang adalah anggota dari Tentara Naga yang Bangkit tingkat elit, Kepala Instruktur Lu masih bisa melihat ia masih memiliki banyak kekurangannya.
Kekurangan yang membuatnya sakit kepala adalah kurangnya pengalaman bertarung Luo Yunyang. Ditambah lagi, ia tak berasal dari klan besar ataupun keluarga yang didukung perusahaan kaya, sehingga kondisi kultivasinya tak terlalu bagus saat ia tumbuh.
Harapan menang dalam situasi seperti ini terlalu tipis.
Namun, karena sekarang busur telah direnggangkan, tak ada alasan bagi mereka untuk tak melepaskan serangan. Jika mereka memilih untuk mundur, maka seluruh Tentara Naga yang Bangkit akan menjadi bahan bulan-bulanan.