Keesokan paginya, cahaya terbit matahari memenuhi kamar itu.
Xiaoxiao perlahan membuka matanya di atas dada yang naik turun perlahan dan kuat, merasakan adanya seseorang yang ia sayangi, wajahnya merah merona ketika melihat keadaan kamar itu: selimut dan handuk telah tergeletak di lantai, dan ranjang merah yang sekarang telah berantakan.
Kejadian malam sebelumnya langsung terulang kembali di benaknya seperti sebuah film yang tak akan pernah dia lupakan sepanjang hidupnya.
"Dasar…."
Dia teringat gerakan orang yang dia cintai yang membuat jantungnya berdebar—penetrasi yang dalam dan kuat dan kelembutan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, Xiaoxiao langsung merebahkan kepalanya di dada Qin Ruo lagi. Diam-diam, dia semakin membenamkan wajahnya di dada Qin Ruo sementara detak jantung mereka berdetak beriringan, bergumam mengeluh dan dengan malas membuat lingkaran di dada itu, ekspresinya terlihat sangat menggoda.