Bunga-bunga emas bermekaran di sekitar Serras. Pemandangan itu terlihat seperti mimpi. Tapi, meskipun pemandangan itu tampak indah, itu adalah siksaan bagi Serras. Gurita raksasa itu menjerit kesakitan sehingga semua orang yang mendengarnya langsung pusing. Kemudian, tubuhnya yang halus tiba-tiba berubah menjadi kaku. Dagingnya yang busuk mengeras dari bawah hingga atas sedangkan tentakel-tentakelnya juga berhenti bergerak.
Rhode tersenyum.
Ini bukanlah perbuatannya ataupun roh-rohnya. Sebaliknya, ini adalah efek dari senjata-senjata luar biasa yang ada di tangan para manusia setengah iblis dan Mage Petarung. Rhode telah membuat berbagai persiapan untuk menghadapi operasi ini. Dia tentu tidak ingin anak-anak buahnya hanya menjadi pemandu sorak di belakang sementara dia menghabisi semua musuhnya di depan. Meskipun mereka tidak terlalu berguna seperti para pemain, mereka tentunya memiliki keunggulan tersendiri sebagai NPC.