Lily berdiri di atas dinding kota dan menatap medan perang yang ada di hadapannya. Butir-butir salju yang berjatuhan tidak mampu menutupi bekas-bekas peperangan. Mayat-mayat telah dikremasi. Yang tersisa hanyalah darah dan debu hitam.
"Sesuai dengan perkataan Tuan Rhode, jika aku tidak melihat dunia ini secara langsung, maka aku tidak akan bisa melihat apa-apa."
Lily berbicara tanpa berbalik badan. Suaranya terdengar gemetar.
"Karena ketidakmampuan kita, api peperangan terus menyebar. Tidak terhitung berapa jumlah nyawa yang melayang dalam perang ini…"
Lily memegang kedua tangannya dengan erat dan menunduk seolah-olah dia tidak kuat melihat apa yang terjadi di depannya. Rhode hanya mengangkat bahu tanpa mengatakan apa-apa. Hanya ada mereka berdua di sini. Perwakilan parlemen Negara Cahaya juga ingin bergabung dengan mereka, tapi Lily menolak permintaannya. Tujuannya datang ke sini adalah bertemu dengan Rhode tanpa ada orang lain yang mengganggunya.