Tirai manik-manik bergerak. Secercah cahaya dingin tersebar ke segala arah seperti tatapan mata sang Permaisuri Janda. Permaisuri Janda menatap Shu Wu dengan dingin dan berkata dengan suara jelas, "Sarjana Shu, berbohong tentang sebuah dekrit sama saja dengan menipu penguasa negara!"
Ekspresi Shu Wu sedikit berubah. Setelah terdiam sesaat, dia dengan hormat menjawab, "Hari ini, Kerajaan Qing tidak memiliki penguasa. Bagaimana bisa aku disebut sedang menipu seseorang?" Meskipun dia sedang berhadapan dengan Permaisuri Janda, Sarjana Shu menolak untuk mundur sedikitpun.
Permaisuri Janda mengulurkan tangannya yang keriput dan perlahan membuka tirai manik-maniknya. Dia berjalan keluar dari balik tirai dan berdiri di samping kursi naga. Putra Mahkota segera menopang tubuh neneknya.