Musim panas tampak cerah dan indah, sekaligus lembab dan panas. Seluruh Jingdou diselimuti oleh panasnya musim panas, yang membuat semua orang merasa tidak nyaman. Seringkali, air yang diminum tidak membutuhkan waktu setengah jam sebelum merembes keluar melalui kulit membawa residu dalam tubuh. Kulit mereka menjadi terasa lembab, berminyak, dan membuat mereka tidak nyaman hingga sulit bernapas.
Masyarakat kelas bawah, yang melakukan pekerjaan berat di hilir Sungai Liujing, sangat terpengaruh oleh cuaca ini. Keringat membasahi seluruh tubuh mereka dan menetes ke tangga batu hijau, menciptakan garis-garis air yang tak terhitung jumlahnya. Meski pohon-pohon besar di samping dermaga telah menjulurkan daun-daun mereka, itu belum cukup untuk menutupi seluruh cahaya matahari. Angin bersih dari sungai juga tidak mampu menghapus hawa panas. Sebaliknya, itu malah mendatangkan kelembaban.