Di dalam Kuil Terapung, kemarahan sang Kaisar telah mereda. Wajahnya kini tampak tenang, begitu juga serpihan kayu yang ada di bawah kakinya; begitu juga bercak darah yang ada di kuil; begitu juga tubuh para penjaga dan pembunuh; begitu juga orang-orang yang terluka dan pingsan. Aroma manis yang sebelumnya memenuhi tempat ini, kini sudah tidak ada lagi. Sikap sang Kaisar menunjukkan bahwa dia seolah-olah bukan sasaran upaya pembunuhan, yang telah direncanakan oleh musuh selama bertahun-tahun, seakan-akan mereka telah menikmati acara observasi bunga yang diadakan setiap tiga tahun sekali.