Di dalam kereta, semuanya tampak gelap. Pemuda itu tersenyum, tapi senyuman itu terlihat tidak alami. Senyuman itu dipaksakan, dan terkesan bahwa dia berusaha menutupinya dengan ekspresinya untuk tidak terlihat terlalu dibuat-buat. Jarang ada seorang pria yang memiliki perawakan malu-malu seperti itu. Alisnya seperti goresan kuas yang terdapat di dalam lukisan-lukisan yang ada di Kuil Qing. Alis itu memperlihatkan kesan kuno yang mendalam.
"Aku tidak mengerti." Senyuman pemuda itu tampak seperti senyuman seseorang yang sedang gelisah. "Aku tidak mengerti banyak hal, seperti mengapa dia harus menyelidiki aku sejak awal. Apakah dia tidak tahu bahwa aku benar-benar mengaguminya?"