Dia tidak tahu apakah gadis istana sebelumnya telah pergi untuk membunyikan tanda bahaya, atau apakah gadis istana yang terbunuh olehnya ini merupakan pengalih perhatian, tetapi Fan Xian tahu bahwa perkelahian ini — meskipun dia tidak membiarkan pendekar wanita ini mengeluarkan suara sedikitpun — akan segera diketahui oleh sang Kaisar, oleh karena itu dia tidak repot-repot menyingkirkan mayat itu. Dia kemudian berlari kencang menuju ke tembok istana.
Tembok istana lumayan tinggi, dan Fan Xian sudah cukup lelah setelah berlari. Begitu dia selesai memanjat tembok dengan susah payah, dia mendengar suara berdengung di belakang kepalanya, seolah-olah bagian belakangnya mulai bergetar.
Dia menoleh dan tertegun, dia lalu melihat seorang komandan penjaga sedang menarik tali busur yang dari kejauhan yang terarah padanya.
Sebuah anak panah melesat tajam bagaikan setan yang lapar menuju ke wajahnya!