Chereads / Tuan Xue Ying / Chapter 47 - Antara Hidup dan Mati

Chapter 47 - Antara Hidup dan Mati

"Hahaha, matilah kau!" Utusan Dewa Iblis itu tidak memberi Xue Ying kesempatan sama sekali untuk mengembalikan serangannya. Ia langsung menerjang dan menyerang Xue Ying dengan kedua kapaknya.

Tubuh Xue Ying berputar-putar di udara, dan tombaknya menjulur seperti ular berbisa!

Syuut!

Xue Ying melemparkan tombaknya dengan satu tangan. Tombak itu melesat dan membelah udara. Berkat kecepatan dan batang tombaknya yang panjang, tombak itu sudah berada di depan Utusan Dewa Iblis itu dalam sekejap saja.

"Kurang ajar, cepat sekali!" Pria itu terkejut. Awalnya, ia ingin menyudutkan Xue Ying, namun sekarang justru ia yang diserang dengan tombak itu. "Bagaimana bisa secepat itu? Tadi, ia tidak secepat ini!"

Kedua kapaknya langsung mengunci pergerakan tombak itu seperti dua engsel pintu.

Peng!

Ujung tombak itu mengenai permukaan kapaknya. Meskipun lemparan tombak dengan satu tangan itu lebih memfokuskan kecepatan dan serangan mendadak, namun Utusan Dewa Iblis itu bisa merasakan getaran dalam kapaknya.

"Kau pantas mati," Xue Ying mendarat dan langsung menerjang Utusan Dewa Iblis itu lagi. Guguran salju berterbangan dari ujung tombaknya.

Klang, klang, klang...

Dalam sekejap, ratusan bayangan tombak muncul di mana-mana. Kali ini, bayangan itu jauh lebih cepat dari sebelumnya.

Utusan dewa itu hanya bisa terpaku. Ia panik dan langsung berusaha untuk menghindari serangan itu. Ia tidak bisa menyerang kembali karena serangan tombak Xue Ying kali ini lebih cepat daripada sebelumnya. "Bagaimana bisa serangan tombaknya semakin kuat? Apakah tadi ia menyembunyikan kekuatannya yang sebenarnya? Sialan! Bagaimana bisa bocah itu sekuat ini?"

Peng!

Sesaat kemudian, tombak itu melesat dan berputar ratusan kali ke arah Utusan Dewa Iblis itu.

Pria itu bersiap untuk mengayunkan kedua kapaknya untuk menangkis serangan tombak Xue Ying. Saat ujung tombak itu mengenai permukaan kapaknya, ia merasakan kekuatan mematikan yang mengalir melalui kapaknya. Utusan Dewa Iblis itu terjerembab ke belakang.

Peng, peng, peng!

Xue Ying melemparkan, menghujamkan, dan menyapukan tombaknya dengan kekuatan penuh. Xue Ying dan tombaknya bersatu seperti seekor naga. Ia menyerang lagi dan lagi dengan kecepatan yang mengagumkan.

Utusan Dewa Iblis itu langsung mundur. Gerakannya sedikit terganggu, dan keringat dingin membasahi dahinya.

Wuush!

Suara udara terbelah terdengar keras. Ujung tombak itu langsung melesat dan menembus celah dua Blood Axe yang disilangkan. Pria berwajah monster itu terbelalak. Blood Axe miliknya lepas dari tangannya dan jatuh ke atas lantai, hingga menghasilkan suara yang menggema di seluruh Aula Besar itu.

...

Wuush!

Xue Ying menarik tombaknya dengan cepat. Leher pria berwajah monster itu berlubang dan mengucurkan darah segar. Pria berwajah monster itu mencoba menutupi lubang di lehernya. Pupil matanya pun melebar. Ia enggan menatap pemuda berpakaian hitam yang berdiri di depannya. Sebagai manusia, ia berasal dari keluarga pelindung klan besar. Perlahan-lahan, ia menjadi terkenal karena kekejamannya. Ia dikenal sebagai Ksatria Legend Blood Axe.

Ia rela melakukan apa pun demi mendapatkan sebuah kekuatan.

Ia membunuh Tuan Muda dari sebuah klan besar sekaligus para prajuritnya demi mendapatkan teknik Dou Qi. Ia berhasil menyempurnakan teknik Dou Qi-nya setelah mengalami interogasi dan penyiksaan.

Ia tega membunuh klan yang tidak bersalah demi mendapatkan senjata berkekuatan dewa, yaitu Blood Axe.

Setelah diusir dari Dunia Infernal, ia meminta bantuan Dewa Iblis untuk bisa melarikan diri dari tempat itu. Pihak lain setuju untuk membantunya dan bahkan memberikan jurus terlarang. Ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Klan Xia, dan bergantung pada Dewa Iblis serta menjadi utusannya.

Ia berhasil melarikan diri ke dunia yang fana ini dengan melalui banyak kesulitan. Bahkan sebelum ia bisa memulihkan sebagian kekuatannya, tiba-tiba dia mati di tangan seorang Great Spear Master yang masih muda dan tidak terkenal ini.

"Kau … kau .." Utusan Dewa Iblis itu menatap Xue Ying. Samar-samar, ia melihat Qi berwarna kemerahan menyelimuti tubuh pemuda itu.

"Pri .. primor …" Matanya terbelalak, namun cahaya di matanya sudah meredup. Darah keluar dari mulutnya saat dia mencoba berbicara. Ia menatap Xue Ying, "Ingatlah … namaku … Xue …"

Tubuh Utusan Dewa Iblis itu menggelepar selama beberapa saat, lalu ia jatuh berlutut. Tubuhnya yang sudah tidak bertenaga jatuh ke atas lantai. Darah segar perlahan menyebar dari tubuhnya.

Seperti itulah manusia kejam dan ambisius di mata para makhluk biasa. Ksatria Blood Axe, Qiu Fan, akhirnya menemui ajalnya.

Tidak ada seorang pun di ruangan itu yang mengetahui nama Utusan Dewa Iblis itu, termasuk Lu Huai Ru, pelindung tanah suci itu. Setelah ia melarikan diri dari Dunia Infernal, Klan Xia masih terus memburunya, jadi dia tidak bisa membocorkan identitasnya yang sebenarnya.

Satu-satunya orang yang mengenalinya adalah Tang Xiong, yang sudah hidup lebih dari 160 tahun. Namun, sayangnya, Tang Xiong sudah tewas. Xue Ying, Jing Qiu, dan Bai Rong pun tidak tahu siapa pria berwajah monster itu sebenarnya.

"Kau dipanggil Xue?" Xue Ying tidak mendengarnya dengan jelas. Ia menggeleng sambil melihat mayat Utusan Dewa Iblis itu. "Siapa pun kau, kau adalah peringkat Legend pertama yang bertarung denganku. Aku pasti akan mengingatmu."

Xue Ying juga mengambil dua cincin ajaib dari jari pria itu dan mengikatnya dengan kekuatan Qinya.

"Luas sekali!" Xue Ying terkejut setelah mengetahui bahwa tempat penyimpanan dua cincin itu sangat luas. Tempat penyimpanan di dalam cincin itu memiliki lebar, panjang, dan tinggi sekitar tiga meter. Kapasitas benda ajaib seperti itu tergolong sangat luas. Sebelumnya, Xue Ying selalu menggendong kotak senjata di punggungnya karena benda penyimpan ajaibnya tak mampu menampungnya. Lagipula, butuh waktu lama untuk mengeluarkan dan memasukkan senjata dari kotaknya, apalagi di saat-saat krusial.

"Sekarang, aku tidak perlu mengeluarkannya dari kotak itu lagi. Aku bisa menggunakannya kapan pun. Aku juga bisa menyimpan beberapa tombak pendek di dalamnya," Xue Ying merasa sangat senang. Ia tersenyum sambil memeriksa isi kedua cincin itu. Xue Ying menemukan nota emas, busur panah, perisai, kapak, beberapa makanan, dan minuman alkohol. Isi cincin itu seperti sebuah gudang kecil.

….

Aula Besar itu menjadi sunyi.

Jing Qiu dan Bai Rong hanya bisa menahan nafas sambil melihat pemandangan di balik pilar-pilar di ujung aula itu. Kepingan salju yang tak terhitung jumlahnya berterbangan di sekitar mayat Utusan Dewa Iblis yang tertusuk dengan tombak tepat di bagian lehernya. Xue Ying mendekati mayat itu dan menarik tombaknya.

"Dong Bo Xue Ying menang?" Bai Rong tercekat. Sebenarnya, Jing Qiu dan Bai Rong sudah tidak bisa memperhatikan pertarungan mereka sama sekali setelah Utusan Dewa Iblis itu menggunakan jurus terlarangnya dan setelah Xue Ying mengeluarkan kekuatan primordialnya.

Pertarungan tadi sangatlah cepat!

Untuk para peringkat Legend, orang yang memiliki kekuatan di bawah mereka tidak ada bedanya dengan serangga. Hanya ketika seseorang sudah mencapai peringkat Legend, baru ia bisa mencari jalannya sendiri. Bahkan ada beberapa dari mereka yang berada di puncak Legend, namun juga tidak lebih rendah dari seorang Transenden.

"Kuat sekali. Dong Bo Xue Ying bisa sekuat ini di usianya yang masih 22 tahun?" Jing Qiu terkejut. Ia sudah pernah bertemu dengan banyak pemuda yang berbakat di Akademi Eternal Wind. Jing Qiu sendiri juga dianggap sangat berbakat, namun sekarang ia tahu bahwa Dong Bo Xue Ying adalah orang paling cerdas yang pernah ia temui. Seorang Ksatria Legend berusia 22 tahun yang sangat luar biasa.

Dan sekarang, ia baru saja membunuh peringkat Legend terkuat lainnya. Jing Qiu mulai mengagumi Xue Ying. Ia juga merasa lega karena sudah diselamatkan oleh Xue Ying.

"Utusan Dewa Iblis itu kalah? Dia mati?" Lu Huai Ru, yang bersembunyi di kejauhan, hanya bisa terpaku. Ia melihat mayat Utusan Dewa Iblis itu, yang masih terus mengucurkan darah segar. Hatinya pun membeku.

Tiga gerbang besar mengurung mereka. Aula besar itu disegel agar para penyusup itu tidak melarikan diri. Butuh waktu yang lama untuk bisa membuka gerbang itu. Para penyusup yang dikirim dari Dragon Mountain Manor, terutama Dong Bo Xue Ying, bisa langsung membunuhnya.

"Tamatlah aku …" Lu Huai Ru tidak berniat untuk memohon ampun.

Dengan identitasnya sebagai pemimpin Sekte Dewa Iblis di tanah suci Azure River, tidak ada seorang pun yang akan membiarkannya lari.

"Sialan! Persetan dengan manor itu!" Ia menatap tiga orang di depannya itu. Kepingan aneh muncul di tangannya. Tiba-tiba, ia tertawa seperti orang gila. Gelak tawanya menggema di seluruh ruangan itu. "Hahaha … Mari mati bersama! Oh, Dewa Iblis, aku datang!"

Pada saat yang bersamaan, ia memutarkan kepingan itu di tangannya.