Xue Ying memasuki kastil dari pintu belakang. Ia memasuki ruangannya dan meletakkan tombak Flying Snow di dalamnya, kemudian ia bergegas menuruni tangga menuju ruang tamu.
Si An dan Zong Ling sudah duduk di sana.
"Sebulan yang lalu, ada menara penyihir yang dibangun di pegunungan ini," Si An menyeruput tehnya. "Penyihir dan ksatria terhebat di kota kita berkumpul di Pegunungan Snowrock ini."
"Menara itu dibangun di Kota Water Rites, jadi belum bisa dibandingkan dengan orang-orang yang jauh lebih hebat di luar sana," balas Zong Ling sambil tersenyum.
Angin tiba-tiba berhembus saat seorang pemuda berpakaian serba hitam memasuki ruangan itu.
Si An berbalik, dan matanya berbinar ketika melihat sosok pemuda itu. Ia langsung bangkit dan menyapanya sambil tersenyum, "Tuan Muda."
"Tuan Si An," Xue Ying berjalan memasuki ruangan itu. "Silakan duduk. Tidak perlu terlalu formal."
Ketika Xue Ying duduk, ia langsung bertanya, "Tuan Si An, soal kedua orangtuaku…"
"Kau bisa mempercayakan kemampuan intelijen Dragon Mountain Mansion. Kami memiliki reputasi terbaik," kata Si An. "Namun, kau harus tetap tenang."
"Tenang?" Nafasnya tercekat. Zong Ling yang duduk di sampingnya juga terlihat tegang.
"Tolong beritahu kami," kata Xue Ying dengan tenang.
Si An mengerti bahwa Tuan Muda yang duduk di depannya ini tidak bisa tenang. Ia menghela nafas pendek, "Kondisi ibumu baik-baik saja. Ia adalah keturunan Klan Mo Yang. Kakaknya, Mo Yang Chen, adalah Penyihir Silver Moon termuda. Dengan statusnya itu, ibumu hanya diasingkan di dalam wilayah terlarang Klan Mo Yang, pantai Thunder Tide. Meskipun ia sedikit kesepian, ia hidup dengan baik. Ibumu menghabiskan waktunya untuk belajar sihir. Aku juga mendapat kabar bahwa ibumu sudah mencapai tingkat Meteor."
"Ah Yu memang orang yang berbakat. Ia adalah orang pertama di antara kami berempat yang mencapai tingkat Meteor." Zong Ling tersenyum.
"Bagaimana dengan ayahku?" tanya Xue Ying dengan cemas.
"Ayahmu…" Ada sedikit keraguan dalam ucapan Si An. "Pada saat itu, ibumu menolak pernikahan yang direncakan oleh keluarganya, dan akhirnya ia melarikan diri. Lalu, Klan Mo Yang memilih gadis lain dari keluarganya untuk dinikahkan. Ayah gadis itu adalah Mo Yang Cheng Bai. Saat itu, ia tidak bisa mencegah pernikahan putrinya. Bahkan ia masih menyesalinya sampai sekarang. Semenjak pernikahan putrinya itu, ia menghabiskan 20 tahun hidupnya untuk berlatih dan akhirnya menjadi Ksatria Silver Moon. Dengan bantuan dari klannya, ia mendapatkan baju besi yang kuat. Bahkan ia mampu bertarung melawan Ksatria tingkat Legend. Manor kami juga memberinya Orde Bronze."
"Mo Yang Cheng Bai masih terus mengingat peristiwa tahun itu. Ia juga menyalahkan ibumu karena melarikan diri, sehingga memaksanya untuk menikahkan putrinya dengan pria tua itu." Si An melanjutkan.
"Bagaimana bisa ibuku yang bersalah? Setelah ibuku pergi, putrinya menikah… Bukankah itu sudah diputuskan oleh pemimpin Klan Mo Yang?" kata Xue Ying marah.
"Ia tidak berani melawan pemimpin klan. Ia hanya bisa melampiaskan kemarahannya kepada ibumu," jawab Si An. "Ibumu dilindungi oleh kakaknya, dan ia diasingkan di tempat terpencil di area Klan Mo Yang. Kakaknya tidak bisa melakukan apa-apa untuk ibumu. Namun, ayahmu dihukum kerja paksa. Mo Yang Cheng Bai kemudian melampiaskan kemarahannya pada ayahmu."
Wajah Xue Ying memucat. Ia memegang lengan kursinya hingga jari kukunya menancap ke dalam kayu itu.
"Ayahmu dihukum kerja paksa selama satu abad. Ia dibawa ke tempat pembuatan senjata Klan Mo Yang di Danau East Fragrant. Mo Yang Cheng Bai sering meminta orang-orang untuk menyiksa ayahmu. Ia juga melarang dokter di sana untuk menyembuhkan ayahmu dan membiarkan ayahmu sekarat," jelas Si An. "Tanpa perawatan dokter, aku khawatir ayahmu tidak bisa menahan kondisinya dan mungkin akan meninggal dalam tiga tahun."
Tak!
Xue Ying memukulkan kepalan tangannya dan membuat lengan kursi itu patah. Tatapan matanya penuh dengan amarah, "Kurang ajar!"
Ia ingat ayahnya yang sangat luar biasa itu…
Ayahnya sangat keras dan tegas saat latihan, dan semua kasih sayangnya pada Xue Ying…
"Mo Yang Cheng Bai! Klan Mo Yang!" Darahnya mendidih mendengar kabar itu.
Kabar yang disampaikan Si An juga membuat Zong Ling mendidih.
Walaupun Si An mengatakan bahwa itu hanyalah hal biasa, mereka memahaminya. Melakukan kerja paksa pun sudah sangat menyiksa, lalu masih ditambah penyiksaan dari orang lain? Bahkan sebagai Ksatria Heaven, tubuh Dong Bo Lie tidak bisa menahannya. Mo Yang Cheng Bai masih melarang dokter untuk merawatnya agar ia semakin tersiksa?
Amarah bergejolak di dada Xue Ying.
"Mo Yang Cheng Bai, jika aku tidak membunuhmu, berarti aku bukan laki-laki!" Xue Ying berjanji pada dirinya sendiri. Hatinya dipenuhi dengan keinginan untuk membalas dendam. Namun, karena ada orang asing yang duduk di depannya, ia tidak bisa meluapkan seluruh emosinya.
Tidak ada gunanya berteriak-teriak seperti itu. Ia hanya perlu melakukannya.
"Bagaimana dengan Klan Mo Yang dan Mo Yang Chen? Ketika mereka menyiksa ayahku, apakah tidak ada yang peduli?" tanya Xue Ying.
"Klan Mo Yang tidak peduli apakah ayahmu hidup atau mati. Sedangkan untuk Mo Yang Chen, meskipun ia sudah menyuruh seseorang untuk merawat ayahmu, tetap saja tidak ada gunanya. Pertama, Mo Yang Chen selalu menghabiskan waktunya untuk berlatih. Kedua, Mo Yang Cheng Bai sudah mendapatkan Orde Bronze. Statusnya lebih tinggi daripada Mo Yang Chen. Mo Yang Cheng Bai menyuruh orang-orang untuk menyiksa ayahmu. Bagaimanapun, Mo Yang Chen tidak bisa melindungi ayahmu, bukan?"
Si An menambahkan, "Lagipula, meskipun Mo Yang Chen sangat menyayangi adiknya, ia tidak pernah peduli dengan ayahmu."
Xue Ying menggertakan giginya setelah mendengar penjelasan Tuan Si An. Ia sangat mengerti semua ini. Namun, ia sangat membenci perlakuan mereka. Ia tidak bisa menahannya lagi.
"Bagaimana aku bisa menyelamatkan orangtuaku?" tanya Xue Ying.
"Menurut informasi yang kami dapatkan, Klan Mo Yang menerapkan peraturannya dengan ketat. Tidak seorang pun bisa melanggarnya! Ibumu diasingkan di area terlarang, sedangkan ayahmu ditahan di dalam area Klan Mo Yang. Orang luar tidak bisa memasuki area itu, jadi tidak ada cara untuk bisa menyelamatkan ayahmu," ungkap Si An. "Tidak ada cara lain untuk bisa menyelamatkannya. Semuanya akan sia-sia."
"Apakah tidak ada cara lain?" tanya Xue Ying.
"Cara yang lebih mudah adalah dengan memberi ayahmu gelar kehormatan 'Marquis'." Si An mencoba menyarankan. "Gelar Marquis memiliki status yang lebih tinggi dan hak-hak istimewa lainnya. Tidak ada Transenden yang bisa menangkap mereka. Tidak ada seorang pun yang berani menanggung risiko membunuh atau memenjarakan seorang Marquis, termasuk pseudo-Transenden dari Klan Mo Yang.
Marquis adalah gelar kebangsawanan yang sangat spesial. Karena gelar-gelar di bawah Marquis seperti Earl dan Baron bisa dibeli dengan uang, tapi tak ada seorang pun yang bisa membeli gelar Marquis. Lagipula, jarang ada orang yang memiliki gelar itu. Biasanya, hanya seseorang yang terlahir di dalam klan Transenden, yang kemudian berkultivasi dan menjadi Transenden, yang bisa memiliki gelar tersebut. Namun, hanya ada satu orang yang ditunjuk menjadi seorang Marquis. Gelar ini merupakan gelar turun-temurun selama satu milenium. Setelah satu milenium, gelar itu akan diturunkan menjadi Earl.
Oleh karena itu...
Biasanya, seorang Marquis adalah pemimpin Klan Transenden, sedangkan Transenden lainnya tidak memiliki gelar sama sekali.
Jadi, seorang Marquis tak boleh dipenjara, dibunuh, dan lainnya. Para pseudo-Transenden tidak memiliki kualifikasi seperti itu. Sedangkan untuk para Transenden, sekalipun mereka berani, mereka masih harus membayar dengan jumlah yang fantastis.
…
Gelar kehormatan Marquis bukanlah gelar turun-temurun. Biasanya, seseorang yang melakukan kebajikan untuk kekaisaran saja yang memiliki kesempatan untuk menerima gelar kehormatan itu dan memiliki hak-hak istimewa seperti pewaris gelar Marquis. Namun, gelar kehormatan Marquis tidak bisa diturunkan oleh keturunan selanjutnya.
"Jika ayahmu menjadi seorang Marquis, maka ibumu akan menjadi Marchioness. Setelah itu, Klan Mo Yang akan langsung menghentikan hukuman mereka. Bahkan mereka tidak bisa melukai mereka sedikit pun," jelas Si An.
"Bagaimana aku bisa mendapatkan gelar kehormatan Marquis?" tanya Xue Ying.