Tentu saja Gu Nianzhi tahu siapa itu Ai Weinan, dan ia merasa kesal. Ai Weinan bukan siapa-siapa, dan perempuan itu tidak pantas diberi pengakuan langsung.
Gu Nianzhi berpura-pura memandangi Ai Weinan. Ia lalu berkata dengan senyum ramah, "Nama saya benar Gu Nianzhi. Apa saya mengenalmu?"
Ai Weinan menggerutu. Ia menatap Gu Nianzhi dengan mata membelalak kaget, "Kau tidak mengenaliku?"
"Oh? Saya kenal? Kenapa bisa?" Gu Nianzhi bersikeras tidak ingin membuat Ai Weinan merasa puas.
Ai Weinan sama sekali tidak mengharapkan ini.
Ia berpikir Gu Nianzhi menganggapnya merusak pemandangan, sebuah duri di dalam daging.
Tapi, di sanalah Gu Nianzhi, berkata bahwa ia benar-benar tidak mengingatnya.
Tidak mungkin!
Ai Weinan ingat apa yang Mei Xiawen katakan soal Gu Nianzhi: gadis itu yatim piatu, dan hanya memiliki paman dari keluarga jauh yang menjadi walinya. Keluarganya pun miskin.