"Ya, yang lalu biarlah berlalu, dan kita mulai yang baru. Yang dulu sudah tidak penting, karena yang kita pedulikan hanya masa kini dan masa depan." Huo Shaoheng kembali mencium pipi Gu Nianzhi. "Lapar? Ayo keluar dan sarapan!" Walaupun renovasi rumahnya sudah selesai dan keperluan sehari-harinya sudah ditata, kulkasnya masih kosong, selain beberapa botol air minum. Huo Shaoheng berencana membawa Gu Nianzhi berbelanja dan membeli bahan makanan untuk memasakkan sesuatu untuknya.
Gu Nianzhi tidak mau pergi bersama Huo Shaoheng. Ia beranjak dari kaki Huo Shaoheng dan mengernyit. "Aku harus mandi, lalu kembali ke kampus." Ia merasa sangat malu ketika teringat akan ranjang yang roboh itu. Di saat seperti itu, ia tidak ingin melihat siapa-siapa dan hanya ingin bergelung di dalam dunia kecilnya sendiri.