Suara itu masih berupa nada memanjakan dan suara dalam yang menarik yang ia kenal. Dulu, ketika Gu Nianzhi mendengar Huo Shaoheng bicara seperti itu, kakinya akan lemas. Apalagi jika ia menatap mata Huo Shaoheng yang memikat. Tatapannya yang perhatian akan membuat seseorang merasa ialah satu-satunya yang diminati oleh Huo Shaoheng di dunia ini. Tapi apakah begitu sebenarnya?
Gu Nianzhi menggelengkan kepalanya pelan dan mendongak menatap Huo Shaoheng dengan ketidakacuhan di matanya. Matanya besar, dan ketika tatapannya ditujukan kepada seseorang, terlihat bayangan orang tersebut di matanya. Saat itu, pada saat itu, sepasang mata biru gelap yang menarik jiwa itu sejernih danau musim gugur. Namun mata itu bukan mata yang memabukkan dan bahagia yang dikenali Huo Shaoheng. Hatinya mencelos.
Gu Nianzhi tersenyum menatap Huo Shaoheng. "Di mata Pak Huo, apakah aku masih anak kecil tidak peka yang sama?"